Selesai pre-record perfrom promosi lagu comeback mereka di salah satu stasiun televisi Haechan segera berlalu cepat ke kamar mandi. Haechan duduk di closet menatap dadanya yang mulai basah oleh rembasan cairan.
"Penuh sekali." Padahal Haechan menggunakan nipple pack agar puting dan air susu nya tidak merembas.
Tok!
Tok!
Tok!
"Haechan, kau baik-baik saja?"
Haechan terlonjak kaget akan seruan seseorang dibalik pintu. "Aku baik-baik saja manager Hyung. Hyung tapi aku minta tolong panggilkan Jisung kesini."
"Jisung? Seperti nya jisung tengah rehalsal untuk menjadi MC Chanie."
Haechan agak kebingungan jika begini, putingnya harus segera di hisap agar tak nyeri lagi.
"Haechan kenapa Hyung?"
Suara lain bisa Haechan dengar dari sini.
"Tidak tau, tapi dia meminta ku memanggil Jisung."
"Haechan kau baik-baik saja?"
Ah, itu Jeno.
"Aku baik-baik saja Nono."
"Buka pintu nya mbul. Hyung biar aku yang menemani Haechan." Pinta nya pada sang manager.
"Baiklah, jika ada apa-apa hubungi aku."
"Iya Hyung, aku akan kembali secepatnya bersama Haechan nanti."
"Baiklah Jeno."
Haechan di dalam menyandarkan punggung nya pada WC duduk yang tertutup. Asi nya harus segera di hisap agar dada nya tidak sesak lagi tapi anak ayam nya masih sibuk. Bisa saja yang lain tapi Haechan tidak yakin mereka hanya menyusu, apalagi yang namanya Jeno. Tapi pria Samoyed ini ada disini bukti nya.
Pintu kamar mandi terbuka tatapan pria dominan itu langsung meraup tubuh ramping Haechan yang hanya tertutupi kaus saja saat ini. Wajahnya serius sekali menatap nya.
"Kunci pintunya."
Jeno menurut saja walau bingung dengan situasi ini. "Ada apa mbul? Kau tengah kesulitan?"
Menjadi idol lebih mudah di benci dan di maki banyak orang, hingga bukan hal baru jika mereka merasa kesulitan atau depresi. Itu yang setidaknya Jeno pikirkan saat melihat wajah tegang kekasihnya.
"Aku butuh bantuan mu Nono."
"Iya sayang aku akan membantu mu."
Jeno berdiri didepan Haechan, mengusap surai yang lebih muda dengan tatapan lembut. "Ada apa? Mau cerita sekarang?"
Seperti nya Haechan menangkap isi pikiran lain Jeno, hingga Haechan tersenyum manis akan kepedulian si dominan. "Nono aku baik-baik saja hanya ini dada ku penuh, kau hisap ya."
Manik tajam Jeno mengerjap memproses perkataan Haechan, Jeno liarkan tatapan nya pada dada sintal pria manis di depannya. Jeno baru sadar kaus sekitar dada Haechan memang basah.
"Nono kenapa diam, tidak mau ya?"
Jeno segera menggeleng menepis wajah sedih Haechan. "Mau sayang, aku mau. Sebentar biarkan aku duduk di tempat mu dan kau di pangkuan ku."
Jeno menarik lembut lengan Haechan untuk berganti posisi, Jeno bawa tubuh si mungil pada pangkuan nya.
"Ughhh.. jangan di remas baju nya tambah basah Nono."
"Iya maaf sayang ku."
Ternyata dada Haechan sudah sangat penuh. Jeno naikan kaus Haechan sampai dua buah dada sintal itu terlihat, Jeno menelan ludahnya melihat puting Haechan berlumur asi. Jeno dekatkan wajahnya disana, aroma susu dan manis parfum Haechan bersatu menjadi aroma yang candu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dreamies
Fiksi PenggemarHaechan harem. Series. ••••• Grup yang isinya sedari kecil bersama-sama yang mana didalamnya tercipta struktur keluarga yang entah sejak kapan terjadi. Haechan sebagai sosok Bibu Chenle dan Jisung sebagai anaknya Dan para dominan lainnya sebagai Yay...