"Haiiiii! Siang ini gue kedatangan tamu spesial, yang jauh-jauh terbang dari Semarang cuma demi dateng ke sini." Sesil yang semula menatap kamera, langsung menoleh ke arah Aia dengan seruan ceria. "Aiaa! Gila ya, kita udah lama banget loh, enggak ketemu!"Tangan Aia melambai malu-malu ke arah kamera yang berkedip-kedip. Ia sempat membetulkan posisi headphone di kepalanya, sebelum balas menyapa. "Iya, ih! Udah lama banget ya, Kak! Aku seneng banget deh, akhirnya kita bisa ngobrol-ngobrol gini lagiii!"
"Mungkin sebagian besar followers Kak Sesil enggak kenal aku ya? Jadi, kenalin ... aku Aia, adminnya akun Instagram aias.jpg." Lalu Aia mengalihkan pandangannya ke arah Sesil. "Terima kasih banyak yaa, Kak Sesil, udah ngundang aku ke siniii! Suatu kehormatan buat aku, bisa diundang ke channel Youtube yang subscriber-nya lebih dari lima juta ini!"
"Buat followers lama, gue rasa udah enggak asing ya, sama Aia. Dulu waktu gue masih kuliah di Semarang, gue sering banget main sama Aia. Kalian bisa scroll Instagram kita berdua, ada banyak foto-foto hangout kita yaa! Bisa dibilang, Aia ini salah satu teman yang penting banget dalam masa pendewasaan diri gue."
Aia manggut-manggut. "Aduh, nggak nyangka banget ya, Kak, itu udah berlalu ... sekitar lima tahunan yang lalu ya? Time flies so fast!"
Dari balik kamera Wenda selaku tim kreatif mengeluarkan pertanyaan. "Boleh dong, Kak, ceritain gimana mulanya kalian bisa kenal?"
Pupil mata Sesil langsung melebar penuh semangat. "Ini belum pernah gue ceritain ke siapa-siapa ya! Dulu tuh, saat gue masih jadi mahasiswa perantauan yang miskin, gue kerja part time di kafe Maminya Aia. Sebenarnya saat itu gue juga jadi model, tapi masih freelance dan independent, belum bergabung sama agensi. Apalagi dulu kan, kerjaan kayak gitu enggak tiap hari. Pas lagi nggak ada job modelling, gue iseng ngelamar kerja jadi barista di kafe Maminya Aia."
Aia mengangguk, lantas menambahkan cerita. "Waktu itu aku masih SMA. Aku emang suka ngajak temenku hangout di kafe Mami, supaya aku dapet komisi karena bikin kafe rame. Aku juga sering bikin tugas di kafe kalau suntuk di rumah. Akhirnya aku jadi kenal semua pegawai di kafe Mami. Dan ternyata Kak Sesil ini pinter Kimia. Jadi, bisa bantuin aku ngerjain PR!"
"Pokoknya dulu kita itu, akrab banget ya! Kayak anak kembar! Apalagi semenjak Aia lulus kuliah, dan mulai tertarik sama dunia fashion and beauty, kami jadi makin nyambung!" Sesil tersenyum bangga, mengingat kembali momen-momen tersebut.
Kemudian Sesil memalingkan pandangannya ke arah lain, sambil menggerakkan jarinya di udara, seperti sedang menghitung. "Hah? Udah hampir tiga tahun ya, Ya, kita enggak ketemu?!"
Aia mengangguk. "Pantesan aku pangling banget, lihat Kak Sesil! Makin cakep aja deh, sekarang!"
Dengan semburat kemerahan yang merambati wajahnya, Sesil mengalihkan topik, "Gue tahu ini telat banget sih, tapi sampai detik ini, gue masih enggak nyangka deh, Ya, lo bakal nikah secepat ini?"
Senyum Aia tersungging malu-malu. "Padahal gue nikah sudah setahun yang lalu lho, Kak!"
"Memang sih, lihat background agama keluarga lo yang islami banget, gue udah bisa nebak, kalau lo enggak akan pacaran sebelum nikah. Tapi tetap aja, gue nggak nyangka bakal secepat ini!" tukas Sesil sambil mencondongkan tubuhnya penuh penasaran. "Bahkan sampai detik ini, gue masih inget deh, gimana kagetnya gue pas pertama kali lihat kabar tentang pernikahan lo. Gue sempat mikir, apa ini cuma gimmick? Gue sampe baca satu per satu caption-nya, ada hashtag yang mencurigakan gitu nggak ya? Apa ini cuma promosi series aja, kayak yang lagi nge-trend sekarang?"
"Series apaan?" Aia terbahak.
"Yah, siapa tahu kan, tahu-tahu lo pindah haluan ke dunia akting?"
Aia menggeleng. "Aku sama sekali enggak bakat akting tau, Kak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Available (COMPLETED)
SpirituálníTentang Aia yang memiliki banyak sekali pertanyaan di kepalanya. Dan Edzar yang memiliki banyak kebingungan dalam hidupnya. Start: 14 Juni 2024 End: 1 November 2024