Don't read while fasting
TW : sex scene, graphic contentSinar matahari yang menyilaukan mata membuat Lucien Mittelkauff bangun dari tidur panjangnya. It's ironic that his name means light but he hates light, especially sunlight. Sayang seribu sayang, dia lahir dan tinggal di Indonesia dimana sinar matahari didapatkan sepanjang tahun.
Laki-laki keturunan Jerman-Indonesia itu rasanya ingin mengutuk siapapun yang membuka korden kamarnya lebar-lebar di musim kemarau seperti ini. Tubuhnya yang hanya ditutupi selimut terasa sangat panas sekarang. Lucien dapat merasakan keringat mulai merembes dari punggungnya.
Tubuhnya juga terasa kotor. Dia bisa merasakan air liurnya keluar membasahi pipi. Bersamaan dengan itu, sebuah cairan turun. Baunya menguar memenuhi hidungnya. Cairan itu juga membuat pantatnya terasa hangat. Posisi tidurnya makin tak nyaman sekarang.
Namun yang bisa dia lakukan hanya menunggu hingga seseorang memasuki kamarnya dan membersihkan kekacauan yang dia buat. Menunggu adalah hal yang familiar untuknya selama satu tahun ke belakang. Pasca operasi kanker otak, Lucien kehilangan kendali atas tubuhnya dan berada dalam kondisi bernama vegetative state. Setidaknya itu yang dokter bilang.
Tapi itu adalah diagnosis yang salah. Nyatanya Lucien masih terjaga. Dia masih menyadari kondisi sekitarnya. Laki-laki itu mengenali orang-orang yang sering masuk ke kamarnya. Lucien juga masih ingat event-event penting dalam hidupnya. Dia masih ingat tanggal ulangtahunnya, kapan dia menikah, kapan ulangtahun istrinya, juga hari Natal.
Hanya saja dia tak dapat mengkomunikasikan itu semua. Tubuhnya tak mau diatur. Jadilah orang lain berpendapat bahwa Lucien tak lagi sadar walaupun matanya terbuka. Mereka bahkan merekomendasikan untuk mencabut alat penunjang hidupnya dan membiarkan laki-laki itu mati segera.
Lucien juga ingin cepat mati. Untuk apa hidup bila dia terjebak dalam tubuhnya sendiri. Laki-laki itu hanya menyusahkan istrinya saja selama ini. Walaupun dalam lubuk hati terdalamnya, dia takut mati. Pasti rasanya sakit sekali bila ventilator itu dilepas paksa dari kerongkongannya tanpa dipasang kembali. Dia akan mati kehabisan napas. Beruntung istrinya tak sependapat soal itu.
Omong-omong soal istri Lucien, wanita itu baru saja memasuki kamar suaminya dengan setelan lingerie putih berbahan lace transparan. Membuat payudaranya yang besar terlihat menggoda di mata Lucien. Wanita itu tak memakai apapun dibaliknya kecuali sebuah celana dalam. Lucien makin dibuat tak nyaman karenanya.
"Oh suamiku sudah bangun rupanya." Wanita itu menyapa Lucien saat melihatnya membuka mata. Segera mungkin dia mendekati ranjang sang suami."Selamat pagi, Lu." Dia menyapa Lucien dengan panggilan akrab lelaki itu, Lu. Wanita itu lalu tersenyum sangat manis yang membuat Lucien kembali terpana. Mereka sudah bersama sangat lama namun senyuman itu selalu membuatnya jatuh cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfinished Stories
Short Storya brain dumps contains of one shot and few ⚠️TW/CW : sickmale, paralysis, graphic stories. Mention of disease and sickness.⚠️ [Random updates] rahma Copyright 2022