New York yang terdiri dari lima wilayah – Brooklyn, Bronx, Manhattan, Queens, dan Staten Island – adalah rumah bagi 8,4 juta orang yang berbicara lebih dari 200 bahasa yang berasal dari seluruh penjuru dunia. New York adalah hati dan jiwa, salah satu kota paling dinamis di dunia. Itu jawaban dari www.nyc.gov ketika dimintai jawaban soal bagaimana orang-orang akan mendeskripsikan kota New York.
Kalau kau bertanya bagaimana New York kepadaku, ada 3 hal yang akan selalu ku ucapkan. Sibuk, bising, dan cepat. Kau tidak akan bisa beristirahat disini. Setidaknya untukku yang besar di daerah Blaine County, Nebraska.
Gadis yang tumbuh di peternakan harus beradaptasi dengan daerah perkotaan. Lumayan mengasyikkan, aku menikmatinya dalam beberapa aspek. Kehidupan malamnya, orang-orangnya, dan gedungnya.
Tapi, ada satu hal yang paling ku benci saat ini. Apartemenku. Menurutku, ini terlalu kecil. Namun kau tidak bisa berharap lebih pada harga murah dan lokasi yang strategis bukan?
Kalau bukan demi studiku di Colombia University, aku tak akan sudi tinggal di apartemen dengan luas hanya 400 sq/ft tanpa kamar. Memang apartemen ini bertipe studio, tapi aku tidak menyangka akan seterbuka ini.
Oh, iya. Namaku Alicia Hudson. Panggil saja aku Liz. Aku baru berada di New York selama 2 minggu. Aku mahasiswi baru, studiku akan dimulai 16 hari lagi. Sekarang aku sedang gemar menjelajahi New York dan mencari teman. Aku juga sekarang tengah menata belanjaanku ke dalam kulkas. Aku hanya membeli beberapa sayuran, dan pasta.
Aku menutup kulkas setelah selesai. Aku mulai menyeduh kopi dan mengambil brownies yang baru saja ku beli di perjalanan pulang. Brownies itu tinggal separuh, karena yang lain kuberikan pada tetangga yang sudah berbaik hati menolongku tadi membawakan barang belanjaan yang tak kusangka ternyata cukup banyak.
Aku menuju ke tempat tidurku. Membuka laptop yang sepertinya tidak sengaja ku biarkan dalam kondisi sleep. Aku memencet ikon untuk membukanya. Layar laptopku masih menunjukkan situs terakhir yang ku buka. Netflix.
Tanpa ragu, aku mulai menambah tab baru pada safari. Aku sedang tidak ingin menonton film sekarang. Beberapa pesan dari aplikasi WhatsApp muncul di layar, aku hanya membalas pesan dari ibuku. Setelah itu aku bingung. Dengan random, aku mulai memencet situs Reddit.
Dengan menggigit brownies, aku membaca cerita orang-orang anonym di situs itu. Karena merasa bosan, aku melakukan refresh page. Kemudian sebuah cerita muncul di layarku. Ceritanya baru saja di posting 15 detik yang lalu. Dari username blackclover. Sepertinya nama suatu anime.
Dengan kalimat awal What do you think about? r/AskReddit, aku membacanya dengan serius.
What do you think about? r/AskReddit
Aku selalu punya pikiran untuk bunuh diri. Ku pikir tidak mudah untuk menjadi diriku. Sebelum orang lain dalam hatinya membandingkan penderitaannya denganku, akan ku mulai dengan menceritakan kenapa akan sangat sulit menjadi diriku.
Aku adalah anak pertama. Lahir dengan sehat di countryside Washington DC. Keluargaku berfungsi dengan baik sampai setidaknya aku berusia 12 tahun.
Ayahku meninggal dalam sebuah kecelakaan, meninggalkan ibuku, aku, dan kedua adikku yang mengidap severe cerebral palsy. Mereka berusia 9 tahun kala itu.
Finansial kami sangat bergantung pada ayah. Bukan ibuku yang tidak mau bekerja, tapi memang ayah sendiri yang tidak membiarkannya bekerja. Ditambah dengan dua anak disabilitas yang bergantung padamu dalam setiap aspek kehidupan, membuatnya seakan tak punya pilihan lain.
Kami pernah menyewa caretaker untuk merawat adik-adikku. Tapi, baru satu minggu bekerja pada kami, CCTV menangkapnya tengah memukul salah satu adikku tepat di kepala. Wanita itu dipenjara setelah menjalani persidangan panjang. Ku dengar lisensinya dihapus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfinished Stories
Short Storya brain dumps contains of one shot and few ⚠️TW/CW : sickmale, paralysis, graphic stories. Mention of disease and sickness.⚠️ [Random updates] rahma Copyright 2022