times of our life - part 1

861 44 6
                                    

Sayup-sayup suara adzan subuh yang terdengar dari masjid komplek membuat Yusuf terbangun. Pria 46 tahun itu mengerjapkan mata sebelum beranjak dari posisi berbaringnya. Dia meregangkan ototnya lalu berdiri dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi.

Dalam perjalanannya ke kamar mandi, Yusuf menyempatkan untuk membuka pintu kamar anak sulungnya. Naufal terlihat masih tidur dengan nyenyak. Yusuf melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi.

Pria itu menggosok gigi kemudian berwudhu. Masih ada cukup waktu untuknya pergi ke masjid untuk sholat subuh berjamaah. Dengan tangan dan kaki yang masih basah, Yusuf keluar dari kamar mandi dan kembali ke kamar Naufal.

Dia sapukan tangannya yang masih basah ke wajah anak sulungnya itu untuk membuatnya bangun. Berhasil. Laki-laki 18 tahun itu menggeliat dan membuka mata. Perlahan Naufal mendudukkan dirinya. Dia mengucek matanya sebentar sebelum berdiri. Naufal paham, Ayahnya memintanya untuk ikut sholat subuh berjamaah di masjid.

Yusuf kembali memasuki kamarnya untuk berganti baju. Dia mengambil baju koko berwarna abu-abu dari gantungan. Pria itu lalu memakai sarungnya. Setelah terlihat rapi, barulah dia keluar dari kamar.

Pria itu menuju ruang tamu untuk membuka pintu. Udara dingin khas pagi hari adalah hal yang pertama kali menyapanya. Dari masjid masih belum terdengar suara iqomah. Yusuf duduk sebentar di kursi yang berada di teras, menunggu Naufal keluar dari kamarnya.

Tak lama kemudian, Naufal terlihat keluar. Yusuf berdiri, kemudian kembali mengunci pintu rumahnya. Keduanya lalu berjalan beriringan menuju masjid. Naufal sesekali masih terlihat menguap, tanda mengantuk. Yusuf lalu merangkul pundak anaknya itu, membuat Naufal makin mendekatkan tubuh ke Ayahnya.

Cukup lama mereka menghabiskan waktu di masjid karena sekarang adalah hari Jum'at. Masjid komplek selalu mengadakan acara kuliah subuh tiap hari Jum'at. Yusuf hampir tak pernah absen dari acara itu. Sementara Naufal memilih untuk pulang. Apa gunanya mengikuti acara itu bila dia tak dapat mendengar.

Naufal membuka pintu gerbang rumahnya dengan hati-hati. Rumah mereka yang berdempetan adalah penyebabnya. Naufal takut bila tindakannya mengganggu sang tetangga.

Laki-laki itu langsung menuju kamarnya setelah membuka pintu rumah. Dia berganti baju koko dengan t-shirt berwarna hitam dan celana training. Naufal lalu memakai alat bantu dengarnya di telinga kanan dan kiri. Alat itu tak membantu apapun sebenarnya, namun dengan demikian orang-orang akan tahu kalau Naufal itu tunarungu.

Selepas berganti baju, Naufal bergerak menuju dapur. Dia akan memasak untuk sarapan. Diambilnya wadah rice cooker dari dalam lemari piring. Kemudian Naufal mengisinya dengan beras sebanyak dua gelas. Beras itu dicuci sebanyak dua kali dengan air, lalu Naufal memasaknya di rice cooker.

Selesai dengan memasak nasi, Naufal berlanjut mengambil seikat kangkung dari dalam kulkas. Dia lalu membaginya menjadi dua bagian sama banyak. Laki-laki itu kemudian memisahkan antara daun dengan batangnya. Butuh waktu cukup lama hanya untuk itu.

Setelah selesai memisahkan daun kangkung dengan batangnya, Naufal beralih mengupas bawang merah dan putih secukupnya. Laki-laki itu mencincang beberapa butir bawang merah dan putih. Dia juga memotong beberapa buah cabai setelahnya. Kemudian Naufal menumis ketiga bahan tersebut. Setelah terlihat layu, laki-laki itu baru memasukkan potongan kangkung. Dia menambahkan kecap manis dan saus tiram lepas itu.

Ayahnya sudah pulang saat Naufal tengah menunggu tumisannya matang. Pria itu membuat kopi untuk menghangatkan tubuh. Salatiga pukul 5:15 masihlah sangat dingin. Yusuf menyeruput sedikit kopinya kemudian pergi dari dapur, membiarkan Naufal menyelesaikan masakannya.

Yusuf berjalan menuju ke dalam kamarnya. Pria itu mengganti atasannya dengan kaus oblong. Dia kemudian membuka tirai jendela, cahaya lampu masih mendominasi jalanan. Hari masih sangat pagi, wajar seseorang yang berbaring diatas ranjang king size itu belum membuka matanya.

Unfinished StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang