we're doing just fine

719 46 2
                                    

Dialogue heavy























































"Tuan Stephan Jeong?"

"Correct."

"Boleh saya duduk?"

"Terakhir kali saya mengecek, reservasi ini atas nama Stephan Jeong dan Josephine Do."

Josephine Evangelist Do, perempuan yang kerap disapa Eve itu lalu menarik kursi dan duduk dengan muka masam akibat tanggapan dari laki-laki sombong di depannya. Laki-laki yang sayangnya sangat tampan, Stephan Jeong.

"Saya tidak ingin basa-basi, Anda menerimanya atau tidak?" Tembak laki-laki itu langsung tanpa ba-bi-bu sesaat setelah Eve mendaratkan bokongnya diatas kursi.

"Kenapa Anda tidak menolaknya sedari awal bila tak ingin dijodohkan dengan saya?" Balas perempuan itu ketus. Tak banyak perempuan cantik diluar sana yang mau dijodohkan, harusnya laki-laki itu menghargainya sedikit.

"I'm not in a good position to refuse the proposal." Stephan mengaku.

"And you think we will be fine if we disagree with this arrangement thingy? Ibuku bahkan bisa membunuhku jika tahu."

Perempuan itu juga tidak ada dalam kondisi yang menguntungkan. Ibunya bisa saja mencoret namanya dari daftar calon Komisaris Utama bila tidak menikah dengan laki-laki pilihan wanita itu.

"The same thing goes with me. I'm in a big trouble if I refuse this arrangement."

Bila Stephan tidak menikah, Ayahnya tidak akan mewariskan Moon Theatre and Museum. Gedung teater dan museum seni termegah seantero London.

Bukan hanya perkara uang disini, namun kecintaan laki-laki itu terhadap seni juga sejarah adalah faktor terbesar mengapa Stephan sangat menginginkan teater dan museum itu untuk dirinya.

Stephan adalah seorang lulusan arkeologi Universitas Sorbonne, Paris dengan pendidikan magister manajemen bisnis. Bila orangtuanya mengizinkan dia menekuni pekerjaan sebagai seorang arkeolog, mungkin dia sekarang sudah berada dalam sebuah ekspedisi pencarian peradaban kuno. Bukannya terjebak disini dengan wanita angkuh yang manis.

"It's clearly no option. This is a must." Final Eve. Stephan mengangguk menyetujui ucapan perempuan di hadapannya.

"So, marriage?" Tangan Stephan terulur, mengajak perempuan di depannya untuk berjabat tangan. Eve menerimanya dengan baik

"Marriage. Saya akan bawakan perjanjian pra-nikah besok beserta pengacara. Sebaiknya Anda melakukan hal yang sama."

"Sure."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Unfinished StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang