Na Jaemin menatap lekat surat yang ada di tangannya.
Surat yang dikirim oleh dirinya di masa lalu. Ketika pertama kali dia diberi penjelasan oleh seorang pria yang mengaku bernama Staff 0425, Jaemin tidak bisa menerima penjelasan itu dengan mudah. Dia bahkan merasa bahwa hari itu dia sedang bermimpi. Namun, Staff 0425 dengan kurang ajarnya menampar pipi Jaemin dengan keras sambil berkata, "Sakit bukan? Berarti anda tidak sedang bermimpi, tuan."
Jaemin berdecih setiap mengingat kejadian itu.
Dia kembali membaca isi surat dan matanya terpaku pada nama Zhong Chenle dan Park Jisung. Hari itu, ketika Jaemin berkata dia tidak keberatan jika Minhyung ingin mengajak kedua remaja tersebut ikut memakan ramyeon bersama mereka. Jaemin melakukannya karena dia berpikir, dia harus segera bertemu dengan dua sahabatnya yang lain dan tertulis di dalam surat.
Dia juga sudah mendekatkan diri dengan Lee Donghyuck. Hanya saja mereka belum bisa akrab walaupun Jaemin sedang berusaha melakukannya. Lee Donghyuck terlalu menyebalkan sampai-sampai Jaemin beberapa kali kepikiran, kenapa dia bisa bersahabat dengan Donghyuck?
Lalu, Huang Renjun.
Saudara tirinya yang menjadi penyebab utama persahabatan miliknya hancur.
Jaemin akui, dia memang sangat membenci Huang Renjun. Itu semua karena remaja tersebut adalah anak dari hasil perselingkuhan sang ayah. Selain itu, ayahnya selalu saja membanggakan Huang Renjun dan mendengarkan semua ucapan anak itu sampai-sampai mengabaikan anaknya sendiri. Jaemin tidak suka dengan perbedaan yang besar dalam hal pembagian kasih sayang dari sang ayah. Ayahnya pilih kasih.
Na Jaehyuk hanya menyayangi Huang Renjun yang bahkan menolak menjadi bagian dari Keluarga Na.
Walaupun rasa benci Jaemin terhadap Renjun sangat besar. Jaemin tetaplah seorang manusia yang memiliki hati. Dia tetap tergerak membantu saudara tirinya ketika Renjun dipukuli oleh adik dari ayah tirinya dulu. Jaemin sangat murka, dia tidak suka ada yang mengusik orang terdekatnya. Maka dari itu, dia pun membalas pukulan si brengsek itu dan membuatnya babak belur.
Renjun anak yang pendiam dan tidak pernah membalas semua perlakuan Jaemin kepadanya. Ketika Jaemin memarahinya, Renjun tidak balik memarahi Jaemin. Ketika Jaemin mengeluarkan kata-kata kasar, Renjun juga memilih diam lalu mengalah, dia akan pergi ketika Jaemin meminta Renjun pergi.
Dari semua hal yang Jaemin perhatikan dari saudara tirinya. Apakah bisa, seorang Huang Renjun yang bahkan suka gelagapan ketika dibentak akan menjadi penyebab utama kehancuran persahabatan orang lain?
"Waktuku tidak banyak, tuan. Di Hari Kamis saya memiliki banyak jadwal dan anda selalu keras kepala meminta Hari Kamis. Jadi, jangan salahkan saya kalau jatah bertemu kita hari ini hanya setengah jam."
Jaemin berdecak ketika mendengar ocehan dari Staff 0425 yang memang suka sekali muncul tiba-tiba seperti sekarang. Mereka berdua saat ini berada di taman belakang rumah Jaemin.
"Pertemuan kita bahkan tidak sampai 15 menit" gerutu Jaemin lalu mengayunkan selembar kertas yang merupakan surat itu tepat di depan wajah Staff 0425.
"Aku ingin menggunakan penawaranku" ucap Jaemin membuat Staff 0425 menaikkan satu alisnya.
"Secepat ini?" tanyanya terdengar tidak percaya.
Jaemin berdecak kesal, "Iya!"
Staff 0425 pun mencibir, "Galak sekali, kalau anda galak seperti ini, nanti tidak ada perempuan yang mau dengan anda, tuan."
"Bisakah aku mengganti pendampingku? Kau sangat menyebalkan, seperti Donghyuck."
"Sayang sekali, tuan. Anda harus terjebak dengan saya sampai misi tuan selesai" ucap staff menyebalkan itu dengan wajah sedih dibuat-buat dan rasanya Jaemin ingin sekali melayangkan satu pukulan di wajah staff menyebalkan itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/363075072-288-k180808.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF NCT DREAM] EVEN IF
FanfictionHal pertama yang dia ketahui ketika dia tersadar dari tidur panjangnya adalah, persahabatan mereka telah hancur. Dia tidak tahu kesalahan apa yang menyebabkan persahabatan mereka retak seperti ini dan tidak bisa dia perbaiki lagi. Persahabatan yang...