36. Selamat Tinggal

365 40 1
                                    

Kepalanya terasa sakit bagaikan ada puluhan palu yang menghantam kepalanya beberapa kali.

Ketika dia perlahan membuka matanya, yang ia dapati dia berada di kamarnya sendiri dengan cahaya matahari yang menelusup masuk ke kamarnya dan menyebabkan ruangan yang tidak terlalu besar itu terlihat terang benderang.

Pria 27 tahun itu mendesis dan mengerjapkan mata beberapa kali sampai pada akhirnya rasa sakit di kepalanya menghilang dan pandangan mata yang kabur menjadi normal. Ketika dia melihat betapa terangnya keadaan kamarnya membuat Donghyuck panik lalu melirik jam digital di atas meja.

"Pukul 10?! Sebentar, sekarang hari apa?!"

Dan Donghyuck menghembuskan nafas lega ketika tahu bahwa hari itu adalah Hari Minggu. Dia merilekskan tubuhnya yang sempat kaku karena takut sekali terlambat di hari kerjanya.

Hei, dia sudah bersusah payah berada di posisi ini dan dia tidak mau menghancurkan karirnya karena terlambat.

Donghyuck meraih ponselnya yang ada di atas meja. Begitu banyak notifikasi terlebih dari grup persahabatannya yang memang suka sekali berdenting karena pesan-pesan tidak bermutu dari mereka. Donghyuck berdecak tetapi tetap saja dia membaca satu per satu pesan yang ada di dalam grup.

Chat pertama dari Chenle yang mengatakan kalau dia akan mengunjungi Seoul setelah selesai dengan projek besarnya di Shanghai, China.

Lalu, chat dari Lee Minhyung yang meminta mereka semua datang ke pertunjukan musiknya di sebuah event yang diadakan minggu depan. Minhyung juga mengirim foto yang merupakan poster tentang event tersebut.

Setelahnya balasan dari Jeno yang seperti biasa mengatakan tidak mau datang tapi dia yang akan selalu tepat waktu datang disetiap event yang Minhyung ikuti.

Lalu balasan dari Jisung yang mengatakan dia akan datang tetapi akan mengajak pacarnya sehingga banyak sekali balasan dari mereka semua. Mungkin inilah penyebab isi pesan di dalam grup itu begitu banyak.

Mereka sangat bersemangat membahas pacarnya Jisung.

"Dan seperti biasa, Na Jaemin yang jarang merespon" decak Donghyuck ketika melihat tidak ada tanda-tanda Jaemin membalas pesan mereka.

Donghyuck pun membalas pesan mengenai pertunjukan musik yang Minhyung ikuti lalu setelahnya membalas pesan Chenle kapan anak itu tiba di Seoul dan terakhir baru membalas pesan Jisung dengan menggodanya.

Setelah selesai dengan pesan di grup, pandangan matanya tertuju pada pesan dari Na Jaemin.

Pesan yang berisikan tentang menemaninya pergi ke pameran lukisan di Gangnam.

Donghyuck menghembuskan nafasnya lalu membalas pesan Jaemin. Dia jadi kembali teringat dengan hari di mana Chenle mengerjai mereka semua mengenai berita Na Jaemin sekarat di Shanghai.

Anak itu membuat semua orang hampir terkena serangan jantung karena dia mengatakan kalau Na Jaemin sekarat padahal sebenarnya Na Jaemin berada di rumah sakit karena pergelangan kakinya keseleo akibat terlalu semangat bermain ice skating.

Tapi, karena hal itu, mereka semua bertemu kembali.

Donghyuck tersenyum ketika mengingat hal itu.

Donghyuck pun membuka notifikasi yang lain dan ternyata terdapat e-mail dari Admin 01.

Segera saja Donghyuck bangkit dari tempat tidurnya untuk bersiap pergi ke Miracle Company.

***

Seperti biasa, Miracle Company  selalu terlihat ramai walaupun sekarang adalah Hari Minggu. Sepertinya hari libur tidak ada di kalender perusahaan yang memberikan jasa unik kepada para kliennya itu.

[FF NCT DREAM] EVEN IFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang