40. A Story You Don't Know 01

331 40 2
                                    

Donghyuck tersenyum lebar ketika melihat remaja seumurannya dengan tubuh kurusnya itu berlari mendekati Donghyuck sambil tersenyum lebar dan beberapa kali melambaikan tangannya pada Donghyuck.

"Lee Donghyuck!" seru remaja itu dengan binar matanya yang cantik. Remaja tersebut terlihat sangat bahagia ketika bertemu dengan Donghyuck di taman ini.

Donghyuck terkekeh pelan karena melihat keantusiasan sahabatnya. Kemarin, Donghyuck meminta sahabatnya ini untuk menemaninya pergi ke toko buku. Ketika Donghyuck pulang sekolah dia diberi tiket pergi ke sea world oleh tetangganya. Tiket itu ada dua dan kebetulan harinya adalah hari Donghyuck pergi ke toko buku bersama sahabatnya itu.

Maka dari itu, Donghyuck memutuskan untuk mengajak sahabatnya pergi ke sea world  setelah mereka pulang dari toko buku.

"Apa kau sesenang itu bisa pergi ke sea world  Renjun-ah?" tanya Donghyuck sambil menggelengkan kepalanya karena melihat tingkah sahabatnya yang bernama Huang Renjun itu.

Remaja 18 tahun itu tertawa renyah. "Iya! Aku tidak pernah pergi ke sana, makanya aku sangat menantikan hari ini" ucap Renjun membuat Donghyuck terdiam.

"Jaemin tidak pernah mengajakmu pergi ke sana?" tanya Donghyuck dan Renjun hanya tersenyum tipis.

"Saat itu, dia masih membenciku, Donghyuck-ah" ucap Renjun lalu perlahan anak itu tersenyum lebar.

"Tapi tidak apa! Masa lalu hanyalah masa lalu dan sekarang kita semua berteman dekat!" serunya membuat Donghyuck terkekeh pelan dan jadi bersemangat juga karena kalimat positif dari Renjun.

Donghyuck ingat, hari itu dia tidak sengaja melihat Renjun keluar dari sebuah gang dalam keadaan babak belur. Donghyuck yang iba melihatnya tergerak membantu remaja itu. Siapa yang menyangka bahwa remaja yang Donghyuck tolong merupakan saudara beda ibu dari Na Jaemin. Dia juga baru tahu kalau hubungan dua bersaudara itu kurang baik.

Donghyuck berusaha mendamaikan kedua bersaudara itu. Dia juga tidak tega melihat Renjun harus mendapatkan luka di tubuhnya setiap hari akibat sering dipukul oleh adik ayah tirinya serta dibully teman-temannya di sekolah. Donghyuck selalu menolong Renjun karena Renjun mengingatkannya pada dirinya sendiri. Selalu dipukuli oleh pamannya sendiri.

Lama kelamaan, hati Na Jaemin pun luluh. Itu semua bukan hanya karena Donghyuck yang berusaha membujuknya, Minhyung pun juga ikut andil dalam hal itu karena tidak berhenti menasihati Jaemin.

Pada akhirnya, mereka semua pun menjadi teman dan bersahabat sampai sekarang.

***

"Donghyuck-ah, apa kau merindukan ibumu?"

Pertanyaan itu membuat Donghyuck yang asyik memakan es krimnya terdiam.

Tubuh Donghyuck menegang ketika Renjun membicarakan hal yang sensitif bagi Donghyuck. Dia tidak suka membahas ibu kandungnya yang dengan tega meninggalkan Donghyuck sendirian di taman bermain hanya demi kebahagiaannya sendiri.

"Jangan tanyakan hal itu padaku" ucap Donghyuck dengan dinginnya, dia memilih mengabaikan pertanyaan Renjun lalu memakan es krimnya walaupun dia tidak memiliki selera lagi untuk memakannya.

Renjun menatap Donghyuck iba. Dia saling memainkan jemarinya karena ragu ingin mengatakan berita ini kepada Donghyuck atau tidak. Renjun rasa, Donghyuck harus tahu tentang ini tetapi ketika melihat reaksi dingin dari Donghyuck membuat Renjun ragu.

"A-aku..." Renjun tercekat. Dia memilih untuk tidak mengatakannya sekarang.

Tidak karena suasana hati Donghyuck yang tidak bagus.

[FF NCT DREAM] EVEN IFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang