Lee Donghyuck tidak berhenti mengerang kesal ketika melihat jam dinding di ruang tengahnya ini masih menunjukkan angka 2 di siang hari.
Pria 27 tahun itu tidak sabar menunggu waktu berlalu dan angka di jam dinding tersebut berubah menjadi pukul 4 sore. Waktu di mana Donghyuck akan bertemu dengan Staff 1810, salah satu staff Miracle Company yang memandu Donghyuck sampai Donghyuck 16 tahun menyelesaikan misinya.
Donghyuck menghembuskan nafas kesal, dia tidak memiliki banyak kegiatan di Hari Minggu ini karena dia telah menyelesaikan sebagian pekerjaannya. Dia sudah mengajak Jisung untuk pergi bersamanya dan ternyata Jisung mempunyai janji dengan Chenle.
Huh, Jisung tidak pernah berubah, masih saja suka mengekori Chenle.
Huh?
Donghyuck mengerjapkan matanya. Apakah sebelumnya Jisung dan Chenle memang seperti itu?
Jisung yang suka mengekori Chenle ke mana pun laki-laki itu pergi?
Donghyuck merasa ada yang salah dengan ingatannya. Tetapi, dia juga yakin bahwa ingatan itu benar dan pernah terjadi sebelumnya.
"Ck, aku tidak peduli, aku sudah berada di ambang batas. Aku harus mendapatkan jawaban dari seluruh tanda tanya yang ada di kepalaku!" seru Donghyuck dan dia beranjak menuju kamarnya.
Dia bersiap-siap pergi menuju Miracle Company.
***
Suasana di gedung yang entah berapa jumlah lantainya ini terlihat ramai walaupun hari itu adalah Hari Minggu. Perusahaan ini memang buka setiap hari dengan jam kerja dari pukul 8 pagi sampai 10 malam. Anehnya, para karyawan di sana tidak ada yang mengeluh dengan sistem kerja di perusahaan tersebut. Mereka masih bisa tersenyum menyambut para klien yang membutuhkan jasa mereka.
"Mungkin, tidak lama lagi kita akan membuka lowongan kerja lagi" ucap seorang pria tinggi dengan tubuh berototnya, dia mengenakan pakaian serba hitam, rambutnya pun juga berwarna hitam hanya saja dia membiarkan rambutnya itu sedikit memanjang dan agak berantakan. Dia hanya tidak mau repot-repot menghabiskan waktunya untuk merapikan rambutnya. Lagian, dia masih terlihat tampan dengan rambut seperti itu.
Tidak jauh dari si pria tinggi, terdapat seorang pria satu lagi yang juga mengenakan pakaian serba hitam. Hanya saja dia memiliki pin berbentuk elang dengan warna perak tersemat di dekat saku jas hitamnya. Rambutnya pun juga berwarna senada dengan warna pin yang ia miliki, disetiap jari tangan sebelah kanannya terdapat cincin perak dengan berbagai macam bentuk. Namun, yang menarik adalah sebuah cincin dengan bentuk seperti jam pasir menghiasi jari manisnya.
"Ah, sebentar lagi akan ada yang resign ya?" ucap pria berambut perak itu, dia menatap lekat jam pasir yang ada di atas meja lalu membaliknya sehingga pasir-pasir yang awalnya berada di atas perlahan turun ke bawah.
Pria tinggi itu mengangguk, "Walaupun tidak banyak, para karyawan yang resign itu sebentar lagi akan menyelesaikan tugas terakhir mereka" jelas si pria tinggi.
Si pria berambut perak melirik si pria tinggi yang asyik memandangi langit dari jendela ruangannya.
"Kau tidak ada niatan untuk resign? Kapan kau akan melaksanakan tugas terakhirmu? Apa kau tidak bosan terus saja menjadi penjaga pintu di perusahaan ini?" ucap pria berambut perak.
Pria tinggi tertawa kecil ketika mengingat dia telah mendapatkan tugas terakhirnya. Dia sudah cukup lama bekerja di perusahaan ini dan sudah saatnya dia diberi tugas terakhir lalu menikmati waktunya tanpa harus memikirkan pekerjaan.
![](https://img.wattpad.com/cover/363075072-288-k180808.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF NCT DREAM] EVEN IF
FanficHal pertama yang dia ketahui ketika dia tersadar dari tidur panjangnya adalah, persahabatan mereka telah hancur. Dia tidak tahu kesalahan apa yang menyebabkan persahabatan mereka retak seperti ini dan tidak bisa dia perbaiki lagi. Persahabatan yang...