bab.6 [sakit?]

15.5K 695 7
                                    

Bab.6 [Sakit?]

°°°°

Kini Zian dan Kedua balitanya baru saja nyampe dimansionnya.

"Mommy..."panggil Zian, membuat dang mommy menoleh.

"Ya napa?"

"Mommy.. tolong jagain Merrka berdua bentar.. Zian mau mandi"ucap Zian

"Baiklah.. Kemarilah kenzo dan kenza!"Kedua balita itu berlari ke mommy Zian.

Zian berjalan perlahan, ya tahukan kenapa "Shh, ini sangat menyakitkan.."gumam Zian sembari menaiki anak tangga.

Beberapa menit, Zian masuk Ke dalam kamar mandi, zian membuka shower, biarkan Shower membasahi tubuhnya.

"Berengsek!, bajingan, hikss.."Zian akhirnya menangis dalam aliran Air shower.

"Mommy... kenapa orang itu begitu kejam melakukan ini pada zian? Hikss..."Isak Zian.

"Bedabah sialan... jika kita bertemu lagi... akan ku bunuh kau!"gumam Zian.

"Bedabah sialan... hiks..."

"Hiks... Kenapa aku menangisi Pria sialan itu? tidak-tidak jika bertemu dengannya lagi akan ku pukul dia!"

Hampir satu jam Zian berada di bawah tetesan air shower, membuat sang mommy agak khawatir dengan anaknya itu.

Sang mommy memutuskan keatas mengecek apakah Zian sudah mandi.

"Glanma mau temana?"tanya kenza.

"Oh itu.. grandma mau liat mommy kalian.. lama sekali mandinya.. kenza mau ikut?"tanya sang mommy.

"Mau itut glanma"

"Kenzo juga mau!"Sela kenzo.

Sang mommy membawa kedua balita itu kekamar Zian dan benar tak ada orang disana. Diliriknya ke kamar mandi terdengar suara air shower.

Tok.

Tok.

"Zian... woy kau mandi atau bertapa? lama sekali? zian?"teriak sang mommy sembari mengetuk pintu kamar mandi.

Klek.

Zian keluar dengan wajah pucat dengan memakai Bathrobenya.

"Hei.. kamu pucat.. apa kau sakit nak?"tanya panik sang mommy.

"Ti-tidak mom-"

Tiba-tiba penglihatan Zian memudar dan ia terjatuh, untung saja sang mommy menangkapnya.

"Hei.. sayang bangun"sang mommy menepuk pipi Zian, tetapi nihil.

Sang mommy menopang tubuh Zian kekasur dan memakaikan pakaian Zian, ya kan mommynya ibunda Zian.

"Glanma Mommy tenapa?"tanya Kenza yang duduk disamping Zian.

Zian ditidurkan dikasur, menunggu sampai dokter datang.

"Mommy kalian sakit, tapi entar lagi sembuh, Kenza gak usah khawtir ya!"

OM DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang