bab.45 [Mungkin Akhirnya]

5.1K 302 10
                                    

Bab.45[Mungkin akhirnya]

°°°°°°°°

"Kenapa diam paman? Baru tahu hm? Atau terkejud?" Ucap Mahen menyeringai.

"Tidak.... Tidak mungkin istri saya bermain dengan dunia gelap... dia perempuan baik-baik...."Ucap jacob sendu

"Ck!, ck, ck, kasihan sekali...."Cibir Mahen

"Berhenti berdecak SIALAN..."Sentak Jacob membuat Mahen terkekeh.

Dor

Seketika raut wajah itu langsung datar saat Mahen menembak tepat di kaki jacob yang satunya.

"Akhhhhh....."

"Hentikan Mahen...."Ucap Haris

"Hentikan? Siapa kau Bisa memerintah ku? Bukannya yang duluan memulai kalian? Aku hanya sebagai penutup?" Ucap Mahen

"Ck! Aku tahu.. aku egois.. tolong lepaskan ayah ku... kami tau kami salah.. tapi kalian duluan yang membunuh Ibu ku. Apa salah jika seorang anak membalas dendam atas kematian ibunya?" Ucap Haris

Hoekk

Gino memperagakan suara muntah membuat Gian, Defan menahan Tawa.

"Itu bisa saja terjadi, kalo bukan ibu mu yang memulai perperangan.. tapi ini murni kesalahan ibu mu, yang berani ikut campur dalam pekerjaan ku...." jawab Mahen ke saudara sepupunya.

Haris seketika emosi saat mendengar ucapan mahen, membuatnya mengangkat senjata, siap menembak Mahen yang berada di arah depannya, tapi keburuan Gino menahan senjata itu.

"Lepaskan sialan.." Bantah Haris

"Lepaskan.." titah Mahen

Gino melepaskan tangannya dari menghadang Haris untuk menembak.

"Aku akan membunuh mu.!!!."teriak Haris dengan tangan bergetar.

"Cih.. pria seperti mu ingin membunuh ku? Disaat kau memegang senjata saja badan mu bergetar? Memalukan..."Ucap Mahen terkekeh.

"Pffffff... sok ngangkat senjata, padahal mental tipis.." Gumam Gino yang menahan tawanya.

"Sini bang, Tak ajarin iris daging manusia... baru mikir buat bunuh bos.."Ucap Gino agak terkekeh.

"Cih.. Lemah..." Sahut Andra yang sedari tadi diam.

Tak

Pistol yang haris pegang jatuh ke lantai, "Ya.. aku memang lemah, aku memang tak berani untuk menembak orang." Lirih Haris.

"Ya sudah jangan tembak, Biar aku yang menembak mu.." Jawab Mahen santai.

Mahen langsung menodongkan senjatanya tepat dikening Haris membuat sang empu menutup mata dengan rapat.

"Berhenti...."Ucap seseorang membuat mahen menoleh.

"Papa?" Gumam Mahen

"Apa kau akan membunuh saudara sepupumu? Jangan bunuh dia.. dia tidak bersalah..." ucap papa dengan tenang.

"Dia dan paman hampir saja membunuh Zian Pa!" Ucap Mahen tak terima

OM DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang