bab.33 [Call me?]

5.5K 331 6
                                    

Bab.33 [Call me?]

°°°°°°°°°

Taukan endingnya gimana, Mahen samperinlah bininya-ralat Calon bini nya ke Bar.

Butuh 10 menit itu sudah yang paling cepat, mahen mengendarai mobil sportnya layaknya orang kesetanan tuk sampai di Bar Andra.

Mahen sampai dan langsung bergegas masuk, ia sudah duluan emosi, beraninya seseorang menyentuh mine nya.

"Akan ku patahkan tangan Pria itu!" Batin mahen mengebu-ngebu.

Mahen melihat meja Zian duduk, ia berjalan cepat, lalu menarik kasar baju pria itu dan langsung ia pukul tanpa jeda.

Bugh

Bugh

Bugh

"Sialan anjing!!!! beraninya lu nyentuh punya gua!!" Sentak Mahen.

Sedangkan Zian terdiam, karna terkejud, kenapa bisa mahen kemari? Padahal andra sudah tepar, jadi siapa yang memberitahu mahen.

Zian lebih panik karna mahen terlihat sangat emosi, apalagi mahen tak kunjung berhenti memukul lelaki itu.

Zian bersyukur mahen datang dan menolongnya, tapi sepertinya akan terjadi sesuatu.

Mahen mulai memukuli pria itu dengan brutal, tapi untungnya andra tiba-tiba sadar dan menarik mahen agar berhenti.

Disana pengujung mulai berteriak histeris, ada yang ikut berkumpul, ada yang lari keluar..

"Berhenti mahen.. lu kalo mau bunuh jangan disini!" Ucap andra.

Mahen melepaskan lelaki itu yang sudah luka diarea muka dan beberapa badan lainnya, dengan napas mengebu-ngebunya mencoba tenang, lalu ditatapnya Zian yang kini berdiri sambil menuduk..

"Bunuh!"Satu kata yang dikeluarkan Mahen, Andra yang mengerti langsung mengganguk.

Sedangkan Mahen malah menarik kasar Tangan Zian, berjalan memecah kerumunan manusia disana.

"Sa-sakit mahen.."lirih Zian karna cengkraman kuat mahen.

Mahen seakan tuli, tak bersuara sama sekali dan malah menarik tangan Zian sampai ke mobilnya.

Bugh.

"Shhh.."

Zian meringis saat dilempar ke dalam mobil, Mahen langsung masuk ke dalam mobil, bagian kursi pengemudi.

Mahen langsung mengendari mobilnya keluar dari pekarangan Bar, dan langsung mengendarai mobil dengan kecepatan full apalagi kondisinya sudah malam.

"Hmphh"Zian menutup mulutnya guna menetralkan mualnya.

Zian merasa mual dibuatnya, zian menutup mulutnya guna menahan agar tak muntah.

Sedangkan Mahen yang seperti kesetanan mengendarai dengan kecepatan tinggi membelah jalan dimalam hari.

Sesampainya dimansion, Mahen keluar, lalu menarik kasar tangan Zian, membuat Zian meringis Sakit karna pergelangan tangannya lecet.

OM DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang