bab.25 [ Kenapa?]

6K 320 4
                                    

Bab.25 [Kenapa?]

°°°°°°°°°

2 hari kemudian.

Kini Zian tengah berada dikampus, lebih tepatnya dikantin bersama ke dua sahabatnya. Ia mendapat kelas siang hari ini

"Ais.. susah sekali ngelukis ni lukisan.. huhh!"ujur Fion

"Makanya belajar trus.. bukannya ngebucin ama Andra!"ujur Leon dengan terkekeh.

"Gak lucu setan!"ucap Fion ketus.

"Eh ian... gimana masalah lu ama tuh cewe waktu dipesta itu? katanya dia ngegangguin lu mulu?"ujur Fion

"Huhh.. terserah dia saja... cape gua bales bacotan tuh cewe, gini amat punya laki ganteng!"ucap Zian yang terkekeh diakhir kalimat.

"Iya deh si paling ganteng.."ujur Leon.

"Heheheh!"

Ketiganya memakan makanan mereka sampai habis, setelah itu ketiganya berjalan bersama menuju kelas masing-masing!

"Eh ian.. entar lu pulang make apa? Lu kan gak bawa mobil..."ucap Fion

"Entar di jemput sopir palingan.."jawab Zian santai

"Oh okeylah!"ucap Fion, Akhirnya mereka terpisah karna beda Fakultas.

2 jam kemudian.....

Karna hari sudah mulai sore, Zian memutuskan menunggu di dekat halte bus. Karna Fion dan leon sudah pulang duluan.

Dirasanya bosan, Zian mengambil ponselnya lalu bermain game disana.

"Permisi.. bisa saya minta tolong!"ucap Laki-laki lugu itu.

"Bisa? tolong apa?"tanya Zian ramah.

"Tas ku di lempar diatas pohon oleh teman-temanku, bisakah anda membantuku?"

"Oh baiklah.."tanpa pikir panjang Zian mengikuti pria lugu itu ke sebuah pohon..

"Dimana?"tanya Zian yang melihat ke sekeliling pohon.

"Disana!"tunjuknya, Zian ikut melihat ke arah tunjukan nya dan sama sekali tidak ada sesuatu disana.

"Tidak ada-hmphh" tiba-tiba mulut Zian dibekap dengan kain, seketika penglihatan Zian mulai berkabur, dan-

Bruk.

Badan Zian ambruk ke dekapan pria itu "Target sudah pingsan.." Ucapnya mengunakan Earphone.

"Bagus... cepat bawa dia ke gedung ini!"ucap seorang perempuan.

"Baik bos!"

Tak lama mobil hitam datang, dan memberi kode ke pria itu, lalu ia memasukan Zian ke dalam mobil itu.

°°°°°°

"Unghh~" Leguh Zian tersadar.

"Sial.. gua dimana!"gumam Zian menatap sekitar disana hanya ada dia dan ruangan itu sangat minim pencerahan.

OM DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang