bab.2 [Prolog]

28K 973 31
                                    

Bab.2 [Prolog]

°°°°

Senja yang indah menyinari hari yang hampir Gelap. Dengan suasana yang sunyi menghampiri gedung besar yang berada ditengah kota.

Seorang pemuda manis, berjalan keluar melewati lorong, dengan tas ransel dipundaknya berjalan keluar menuju pagar.

Bangunan besar itu adalah kampus, kampus ternama...

"Huh.. melelahkan sekali."gumamnya.

"Woy Zian.."Teriak seseorang membuat Pemuda bernama Zian menoleh. Beberapa pemuda manis lainnya menghampiri Zian.

"Napa?"tanya singkat Zian.

"Napa lu gak nunggu kelas kami berdua selesai? gak setia kawan lu!"Ketusnya.

"Oh, sorry gua tadi ditelpon Mommy, disuruh pulang cepat.."cecengiran Zian dengan menggaruk tengkuk lehernya.

Kedua pemuda manis itu meroling matanya "Alasan" Ketusnya.

"Sorry na Fion... sorry ya Leon..."ucap Zian dengan menangkup kedua telapak tangan pose memohon.

Membuat kedua pemuda itu tergemes-gemes dengan sahabatnya ini, gegara itu mereka tak bisa tak memaafkan Zian

Fion Candra Fanesrik dan Leon Brata Grandara. Keduanya adalah sahabat baiknya Zian.

Zian adalah Mahasiswa tahun terakhir, walau umurnya masih sangat-sangat muda. Bisa disebut dirinya senior disana.

Zian merupakan Mahasiswa Fakultas Kedokteran sedangkan Kedua temannya Mahasiswa Fakultas Seni.

Fion dan Leon tua'an 3 tahun dari Zian walau semester mereka sama. Mereka berdua menggangap Zian sudah sebagai adik mereka sendiri.

"Hm. Lain kali chat kek, kalo Gk telpon, biar gua ma Leon Gk nyariin lu ke kelas."Ucap Fion.

"Iya. Maaf"Ucap Zian

Fion yang tergemes-gemes langsung mengelus kepala Zian dengan lembut, dan leon ikut mengelus kepala Zian.

Mereka bertiga berjalan keluar dari gedung itu, sampailah ke gerbang utama, disanalah tempat mereka berpisah.

"Lu mau kita berdua temenin atau?"tanya Leon

"Gak usah Sopir udah mau nyampe kok."ucap Zian..

"Oh yaudah kita berdua duluan, bye."ucap Fion.

Zian mengganguk, lalu Fion dan Leon berjalan ke sebuah halte bus..

Pertemanan mereka tak melibatkan status dan derajat, walau Fion dan Leon orang sederhana berbeda dengan Zian, Zian tetap menggangap Mereka berdua rumah ternyamannya.

Setelah kepergian Leon dan Fion, Zian menunggu didekat pos satpam, keadaan sangat sunyi karna hampir semua mahasiswa sudah pulang.

Suasana sunyi dan tentram, tidak sampai-

Hikss.

Hikss

OM DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang