bab.27 [Pergi?....]

6.4K 335 36
                                    

Bab.27 [Pergi?....]

°°°°°°°°°

Ting...

Tak lama pintu operasi di buka dan seorang dokter bersama perawat keluar.

"Keluarga pasien?"tanya dokter.

"Saya orangtuanya!"ucap Buna.

"Maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin... tapi Tuhan lebih menyayangi anak anda..."

"Pasien kehilangan banyak darah dan pelurunya mengenai organ Vitalnya, membuat kami mustahil untuk menyelamatkan anak anda."

Sert...

Bagai petir yang menyambar, seketika tubuh Zian dibuat lemas oleh perkataan dokter itu..

"TIDAK MUNGKIN DOK!!! KAU BERCANDAKAN!!!" Sentak Sang papa sambil mencengkram kerah baju dokter.

"Pa.. tenangkan diri mu.."lirih sang Buna sambil menarik sang suami dalam dekapannya.

Zian yang hampir saja jatuh ke lantai, dirasa kakinya tak bisa menopang tubuhnya lagi, dengan sigap andra menangkap tubuh Zian.

Zian menatap andra sekilas lalu menjatuhkan kepalanya di dada Andra.

"A-andra i-ini semua mimpikan~" Lirih Zian dengan mata berbinarnya..

"Zian lu harus kuat... jangan seperti ini... kasian bayi lu!"ucap Andra menenangkan.

"Ti-tidak hiks... andra.. hiks.. ini bohongkan... hikss.."Tangis Zian pecah.

"Gua tau ini berat.. tapi mau bagaimana lagi... lu harus kuat Zian... Tuhan lebih menyayangi Mahen"ucap Andra sembari mengelus punggung Zian..

"Tidak!! ini semua bohong... ini tidak benar! mahen masih ada! dia berjanji akan selalu bersama ku.."Lirih Zian.

Andra merasa sesak didadanya mendengar penuturan Zian, Andra hanya bisa mengeratkan pelukannya, guna menenangkan Zian..

Sedangkan Papa sedang terduduk dikursi sambil menyandar memegang kepalanya, dengan buna disampingnya.

Setelah beberapa menit, andra melepaskan pelukannya, membuat Zian terdiam, menatap kosong kedua orang tuanya.

Kedua orangtuanya mengerti betul apa yang dirasakan sang anak dan langsung menangkupnya dalam dekapan.

"Tidak... tidak jangan menangis lagi. anak mommy anak kuat..."ucap Sang mommy sambil mengelus punggung Zian.

"Mommy... mahen hiks... i-ini bohong kan."lirih zian ia kembali menangis dalam dekapan sang ibunda.

"Mahen sudah pergi sayang.. iklaskan dia.."

"Tidak... tidak mommy.. i-itu bohong.. dokter itu berbohong.. mahen masih ada!"ucap Zian.

"Keluarga Alm Sudah diperbolehkan melihat jenasah.. Silahkan"Sela sang dokter.

Zian menoleh dan langsung berlari masuk, langkahnya kian perlahan, semakin perlahan sampai ke bangkar, menatap seseorang diatas bangkar bertutup kain putih.

Di rasa dadanya semakin sesak, air matanya tak bisa tertahankan lagi dan akhirnya tumpah.

Zian menyikap kain putih yang menutup wajah seseorang disana, seketika tangannya bergetar, tubuhnya kian ikut bergetar.

Sang mommy datang dan langsung memeluk Zian "Mommy... hiks~"

Zian melepaskan pelukan sang mommy lalu memeluk sosok sang ia cintai sudah tak bernyawa dan pergi meninggalkannya.

OM DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang