bab.14 [Eh..?]

10.2K 566 11
                                    

Bab.14 [Eh....?]

°°°°°°°

Kini Zian berada sendiri didalam mobilnya. Sedangkan Fion dan Leon sudah pergi. Mereka bertiga berpisah disebuah halte bus.

"Ck! Gua kan Gk ada hubungan ma tu orang, buat apa juga gua peduli.."Gumam Zian.

Zian memarkir mobilnya dipinggir trotoar walau hari sudah mulai sore, Zian masih terdiam menetralkan perasaan aneh yang hinggap dihatinya.

"Terserah dialah mau ma cewek atau cowok lain, apa hak gua ngelarang dia?"Gumam Zian.

Zian mengambil ponselnya lalu melihat Jam. Jam menunjukan pukul 17.20.

"Hah! Lebih baik gua pulang..."Gumam Zian.

Saat ingin menghidupkan kembali mesin mobil, tiba-tiba perutnya terasa sakit, lebih ke Kram sih, membuat Zian berdesih sakit.

"Ssshhhh. Sa-kit... Sshh.. hik. hiks.."

"Akhh.. Shh. Astaga kenapa perut gua sakit sekali shh..."Ringis Zian.

Zian memegang perutnya dengan rematan sekuatnya, lalu tangan satunya dipakai mengambil ponselnya di dalam tas.

Dengan tangan gemetar Zian mencari nomor ponsel seseorang, tanpa mempedulikan siapa orang itu intinya orang itu bisa membantunya sekarang.

Berdering~

Tut.

"Iya Zian?"

"Shh.. akh. Hiks. Tolong aku hiks. shh... perutku sangat sakit.."

"Hei, kamu dimana, shearlock sekarang, aku akan datang menemui mu!"

Tut

Sent lucation📍

Zian menekan tombol Shearlock, lalu mematikan ponselnya dan terus meremat perutnya. Kini wajah Zian dipenuhi gempulan keringat.

"Oh ayolah, Cepet kemari!"Gumam Zian menutup mata

Beberapa menit kemudian, seseorang datang dan langsung membuka pintu mobil Zian, untungnya sudah tidak dikunci.

"Zian kamu gapapa?"Paniknya

"Hiks, Shh. Ini sangat sakit.."

Dirinya dengan cepat menggendong Zian ala bridal style, menuju mobilnya.

Ia langsung melajukan mobilnya menuju Rumah sakit terkenal, dengan sigap para perawat, dan beberapa dokter membawa Zian ke UGD.

Mahen ikut masuk, lalu berdiri disamping Zian melihat semua yang dilakukan dokter tersebut.

Yang membuatnya bingung, kenapa dokter kandungan yang memeriksa Zian.

"Dok? Kita tidak salah memeriksakan?"Tanya Perawat itu

"Sepertinya ini kasus kelima ditahun ini"Ucap dokter

Sedangkan Mahen menatap lekat Zian. Setelah dokter selesai memeriksa Zian, Zian sudah mulai tenang, Sedangkan Mahen mengikuti sang dokter ke mejanya.

OM DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang