Bab.35 [Ngidam...?]
°°°°°°°°
Di pagi hari yang tenang nan Sejuk itu, sinar matahari mulai mencari celah tuk masuk kedalam sebuah ruangan, guna membangunkan mahluk-mahluk ciptaan tuhan itu.
"Eung~" leguh Zian.
Zian yang merasa sebuah sinar terang menyinari matanya, membuatnya mengerjap tak nyaman.
"Gerah.."Gumam Zian
Zian ingin melepaskan pelukan Mahen, tapi nihil, Mahen memeluknya sangat erat.
"Mahen, bangun. Lepasin bentar, gerah banget gua..."rengek Zian
Bukannya melonggarkan pelukannya, Mahen malah semakin mengeratkan pelukannya, membuat Zian mendengus kesal.
"Ck!. Mahen, bangun..."Ujur Zian
"Tidak.."Satu kata yang membuat Zian kesal.
Zian menganggkat tangannya lalu menepuk-nepuk pipi Mahen agar sang empu sadar, bukannya mendapatkan kesadaran Mahen, ia malah merasakan sesuatu yang aneh pada Mahen.
"Lu DEMAM!" Ujur Zian.
Zian memberontak, membuat mahen, mau tak mau harus melepaskan pelukannya, berakhir mahen tidur terlentang sedangkan Zian langsung terduduk.
"Kok lu bisa demam..."Ucap Zian sembari menempelkan punggung telapak tangannya di dahi Mahen.
Mahen tak membalas ucapan zian, ia malah menutup matanya mengunakan lengannya.
"Aku akan ngambil air buat kompres..tunggu bentar.."
Zian berjalan ke kamar mandi, beberapa menit kemudiaan ia datang dengan seember air hangat dibaskom, tak lupa handuk kecil guna tuk kompres.
Zian membenar kan posisi tidur mahen, lalu membuka kancing baju piyama Mahen, Mahen yang sedari tadi diem karna badannya lemas.
"Ternyata seorang mahendra bisa sakit juga?" Batin Zian.
Zian mengelap seluruh badan Mahen, lalu mengganti baju mahen dengan yang baru. Lalu Zian menaruh kain itu di dahi mahen agar panasnya turun.
"Tetaplah disini.."Lirih Mahen
"Aku mau buatin bubur bentar..."balas Zian
"Suruh maid saja.."
"Huhh...yaudah.."
Zian keluar dari kamar sebentar guna memberi tahu maid membuat kan bubur dan membawa obat untuk demam.
"Peluk.." lirih Mahen.
Zian yang mengerti, berjalan menuju kasur, lalu duduk disamping mahen tertidur.
Disandarkannya punggungnya di headbed lalu tangan Zian senantiasa mengelus rambut Mahen..
Mahen menaruh kepalanya dipaha Zian lalu memeluk pinggang zian, sembari membenamkan wajahnya dipinggang Zian.
"Baby liat..bapak mu yang kuat ini, sekarang sedang sakit.." batin Zian.
Tok.
Tok
"Masuk.."Ucap Zian
Klek.
"Ini Buburnya tuan muda..dan ada obat penurun demam.."ucap Maid itu
"Oiya makasih kak..taruh disana saja" ucap Zian
KAMU SEDANG MEMBACA
OM DUDA
Fiksi RemajaHappy Reading Prends. "Hiks. Hiks.. mommy tanan tingalin kami lagii.. huaa mommy" Kedua balita kembar itu menangis sekencang-kencangnya, sembari memeluk kaki pemuda itu. "Yeah! Gue bukan mommy lo berdua. Gue lakik.." Gambaran singkat. By:RedGreen_GF...