bab.21 [Pasrah..]

9.6K 409 12
                                    

Bab.21 [Pasrah...]

°°°°°°°°

Klek.

Zian membuka knock pintu di lihatnya mahen tengah bersandaran di headbed sambil mengotak-atik laptopnya.

Zian berjalan menuju kasur lalu menatap sekilas mahen yang masih asik dengan laptopnya.

Entah kenapa Zian merasa kesal di abaikan mahen, Zian menarik selimut dengan kasar membuat mahen menoleh sekilas lalu kembali menatap laptopnya tanpa berkata satu kata pun.

"Ck! manusia gak pekaan"batin Zian.

Zian tidur membelakangi mahen, lalu menutup badannya dengan selimut se leher.

Hampir 20 menit, Zian tetap tidak bisa tertidur, sungguh ia kesal, Zian berbalik lalu melihat mahen masih asik dengan laptopnya.

"Astaga manusia ini... ais ini juga kenapa gua gak bisa tidur.." batin Zian menatap Kesal mahen.

Tiba-tiba satu ide masuk ke kepala Zian membuat Zian bersmirk.

Zian tiba-tiba terduduk, membuat mahen menoleh Ke Zian menatap penuh tanya..

"Kenapa bangun?"

Zian bukannya membalas pertanyaan mahen, ia malah merampas laptop mahen lalu-

Bugh.

Zian menendang tubuh mahen yang berada tidak seimbang, akhir mahen terjatuh, turjungkal-terjungkil dari kasur, untung tingkat kasur tidak begitu tinggi.

"Shh.. kamu kenapa sayang?"desis Mahen memegang pinggangnya.

"Ck! Dasar manusia gak pekaan lu.. huhh!"Ujur Zian.

Bugh

Zian menatap nyalang mahen lalu mengambil satu bantal tidur dan di lempar tepat diwajah Mahen.

Setelah itu Zian langsung turun dari kasur, berjalan menuju luar, membuat Mahen terdiam sejenak.

"Hei sayang~ kamu mau kemana!"

Ucapan Mahen tidak dihiraukan Zian, membuat Mahen pasrah saja.

Zian berjalan sambil menghentakan kakinya, sembari mendengus kesal, entah kenapa Zian merasa kesal dengan Mahen.

"Dasar manusia gak pekaan! emang dasarnya tuh orang gak pekaan huh..."gumam Zian.

Zian berjalan menuruni tangga menuju dapur, entah kenapa ia merasa haus merasakan tenggorokannya kering.

Saat diperjalanan, tanpa Zian sadar ada seseorang yang tengah duduk diruang tamu.

"Lu ngapain?"celetuk seseorang

"Anjing-sialan... anak setan!"pekik Zian terkejud.

"Gua bukan setan ye..."ucapnya.

"Si anjg! Terserah gua lah... lu juga ngapain malem-malem disini?"sewot Zian.

"Suka-suka gua lah... emangnya ini rumah lu?"ucapnya dengan nada mengejek.

Zian kesal dengan ucapan andra, dengan kesal, Zian mengambil sendal berbulunya dan-

OM DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang