bab.44 [Kenapa Jadi aku?]

4.2K 317 10
                                    

Bab.44 [Kenapa Jadi aku?]

°°°°°°°°°

Pria itu- dia bukannya paman nya Mahen, Zian kenal muka itu, tapi kenapa dia melakukan semua ini?

"BERHENTI!! JANGAN BERGERAK, ATAU KU TEMBAK KALIAN!" Sentak Jacob.

Jacob tidak datang sendiri dia bersama dengan satu lelaki? Sepertinya itu anaknya Haris.

Zian menoleh kebelakang pria paruh baya itu, ternyata 2 bodyguard sudah tewas, dan ada 2 maid juga ada yang tewas.

Zian menelan kasar salivanya, apakah hidupnya akan berakhir sekarang? Cepat sekali!

"A-apa mau pa-paman datang kemari?" Ucap Gagap Zian

Jacob berjalan mendekat ke Zian, membuat Zian terdiam, tapi saat Jacob ingin mendekat Hana lebih duluan menghadang.

"Jangan Macam-macam dengan Tuan muda, tuan...."Ucap Hana dengan penuh keberanian.

"DASAR JALANG.. MENYINGKIR KAMU...."Sentak Jacob sambil menepis kasar Hana kesamping.

Hana yang didorong mendadak membuat badannya tak seimbang dan malah jatuh terbentur sofa.

Jacob tak peduli dengan Cewe itu, Ia mencengkram kasar dagu Zian. Membuat Zian meringis.

"Shhh... s-sakit...." Ringis Zian

"SAKIT??? LEBIH SAKIT SAYA...."Sentak Jacob membuat Zian mengejamkan matanya.

"A-apa mak-maksud paman..."ucap Zian

"JADI KAMU TIDAK TAHU???? MERTUA KAMU DAN ANAKNYA!!! TEGA MEMBUNUH ISTRI SAYA DI RUMAH SAYA SENDIRI... "Sentak Jacob pamannya Mahen.

Bagai tersambar petir, Zian meringis mendengar hal itu. "Ja-jadi a-apa urusannya dengan ku?"

"MEMBUNUH MU, SUPAYA MEREKA TAHU BAGAIMANA RASANYA KEHILANGAN SESEORANG YANG DICINTAI...." Sentak Jacob membuat zian terdiam.

Zian yang merasa akan ada bahaya besar, Zian menoleh ke Area sofa, disana Hana tengah bersembunyi bersama kedua balita itu.

"Ayah.. kita tidak ada urusan dengannya.. kita hanya ada urusan dengan Mahen dan ayahnya..."Ucap Haris.

"TIDAK BISA... DISINI SEMUA KELUARGA INI BERSALAH... AKAN KU BUNUH SEMUANYA.."

Ayah dan anak itu tengah berdebat, membuat Zian tak menghilangkan kesempatan yang ada, Zian langsung menoleh ke arah Hana yang sedang bersembunyi mendekap kedua balita itu.

Zian mengisyaratkan Hana agar membawa kedua balita itu ke atas, karna Zian yakin kedua pria itu tidak akan sadar karna asik berdebat.

Hana malah menggeleng kan kepalanya, Seperti berkata tak ingin meninggalkan tuan mudanya sendiri.

Tapi Zian tetap kekuh menyuruh Hana membawa kedua balita itu ke atas agar lebih aman. Persetan dengan keadaan diri sendiri, yang penting anak-anaknya tidak apa-apa.

"APA YANG KAU LIHAT HAH???!!!"Sentak Jacob membuat Zian menoleh dan mengeleng cepat.

"DASAR SIALAN.... DIMANA SUAMI MU ITU HAH????!!!" Sentak Jacob

OM DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang