bab.55 [Akhir yang bahagia]

5K 326 33
                                    

Bab.55 [Akhir yang bahagia]

°°°°°°°°

Zian menatap kosong ke depan, tangannya terulur menyentuh perutnya, yang Zian baru sadar jika perut nya sudah mulai membuncit!

"Shit.. Mahen anjg" Batin Zian

Zian mengambil kembali alat tespack yang tadi ia jatuhkan, tertera gambar-

Dua garis biru~

Dua garis biru~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hueeee... ini bercanda kan.. oh ayolah.."Gumam Zian

Tangan Zian kembali terulur mengelus perutnya yang mulai membuncit? Tunggu- Zian bisa mempikirakan usia kandungannya baru 2 minggu-tapi ini perutnya sudah seperti 1 bulan lebih.

"Hikss.. huaaa.... gua bukan gak mau, tapi Xavier masih kecil.. astaga, Mahen anjg!. Udah dibilangin jangan keluar di dalam!"Gumam Zian disela-sela tangisannya.

"Awas saja dia"Gumam Zian

"Sayang~ mommy terima kok kamu, kamu gak salah.. yang salah calon bapak mu"batin Zian

Zian menaruh alat tespack itu di saku celananya, lalu berjalan keluar dari kamar mandi.

Klek.

"Hiaak Setan!! sejak kapan lu disini?"Pekik Zian saat Mahen tiba-tiba di depannya.

"Baru saja.. kenapa lama? Ada yang salah?"tany Mahen

"Pen banget gua tampar tuh muka, terus lempar nih benda ke mukanya! Dasar setan!" Batin Zian

"Sumpah gua gk tahan"Batin Zian

"Hei kok melamun"ucap mahen

"Mahen..."

"Hm?"

"Coba nunduk dikit"Ujur Zian sambil tersenyum masam

Dengan polosnya Mahen mengikuti permintaan Zian untuk menunduk sedikit, dan tanpa aba-aba Zian menjambak rambut Mahen.

"Akkhhhh.. akkhhh baby, astaga sakit beb.. beb... beb sakit.. sayang lepasin aduh"Pekik Mahen sambil memengang tangan Zian yang terus menjambak rambutnya.

"Sayang akkhh... kok tiba-tiba narik, sakit beb shh..."pekik Mahen

"Mampus lu.. rasain"ucap zian disela-sela jambakannya.

"Udah beb.. sakit tau, aduh beb.. lepasin..."

Zian terus menarik rambut Mahen membuat sang empu memekik kesakitan. Akhirnya Zian tersenyum Puas!

"Akkhhh.. udah beb.. sakit ini.. lepasin ya.. kita bicara baik-baik"

"Beb.. kok diem.. lepasin ya.. sakit.. akkhh sakit baby"

OM DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang