13

130 18 2
                                    

"Jadi itu beneran bukan Aeri?." Tanya Lily yang berbisik pada Nana.

"Kalo emang bukan Aeri, kenapa wajahnya mirip banget sama Aeri?." Tanya Nana yang masih bingung.

"Mungkin saudara kembarnya Aeri." Ucap Lily.

"Emang ada kabar kalo Aeri punya saudara kembar? Bukannya semua orang tau ya, kalo Aeri itu anak tunggal dari pemilik Bakery World's?." Tanya Nana.

"Iya juga sih."

Memang benar. Aeri dikenal sebagai putri tunggal dari pemilik Bakery World's. Toko roti yang sangat lengkap. Seperti namanya, Dunia Roti. Apapun Roti yang dicari, pasti ada di Bakery World's.

"Lo siapanya Aeri ya?." Tanya Nana langsung pada Giselle. Giselle yang sedang asik menabok Haechan pun menoleh ke belakang. Dimana Nana dan Lily berada.

"Gue nggak kenal Aeri. Lagipun kalian ini siapa sih? Siapa Aeri? Dari tadi kalian manggil gue Aeri Aeri mulu. Inget ya, nama gue Giselle. G. I. S. E. L. L. E. Inget itu."

"Lo kembarannya Aeri ya?." Tanya Nana lagi.

"Apaan sih? Lo budeg ya? Gue kan udah bilang tadi. Gue nggak kenal Aeri. Gue nggak tau siapa Aeri!." Kesal Giselle.

"Sorry banget. Gue bakal jelasin disini." Lily mengangkat tangannya untuk menarik atensi. Giselle, Haechan, Renjun, Pak Sura, dan Nana pun menatap Lily.

"Jadi, Aeri itu temen gue sama Nana. Wajah dia itu miiiriippp banget sama lo." Tunjuk Lily pada Giselle.

"Mirip sama gue?." Tunjuk Giselle pada dirinya sendiri.

"Iya. Makanya, kita kira lo itu Aeri. Karena emang semirip itu." Jelas Lily.

"Dikira muka gue pasaran apa. Lo bohong ya pasti. Mana buktinya kalo Aeri mirip gue. Mana temen lo? Gue mau liat mukanya secara langsung." Ucap Giselle.

"Itu masalahnya. Aeri nggak ada karena kita.."

"Kepisah. Gue sama Lily kepisah sama Aeri." Tambah Nana dengan cepat.

"Terus temen lo itu mana? Kasihan dong. Kalo tersesat gimana?." Tanya Renjun.

"Ya biarin aja. Salah sendiri dia ninggalin kita." Jawab Nana.

"Mending kita cari saja temen kalian. Saya akan bantu cari temen kalian." Ucap Pak Sura.

Renjun, Haechan, Giselle dan Lily mengangguk setuju. Sedangkan Nana hanya diam tidak merespon apapun. Mereka pun mencari Aeri bersama.

"Jaemin pasti nyesel tuh, ngotot minta mencar, tapi dia malah nggak ketemu sama lo." Ucap Haechan sembari menyenteri lingkungan sekitar.

"Jaemin? Dia ikut cari gue?."

"Iya. Tadi gue, Renjun, Jeno, Jaemin, sama Pak Sura nyariin lo. Tapi ditengah jalan, Jaemin minta buat mencar nyari lo nya. Katanya biar cepet ketemu. Renjun sama Pak Sura sih ngelarang. Tapi tuh anak masih aja kekeh buat mencar aja. Akhirnya yaudah deh, tuh anak pergi ninggalin kita. Terus Jeno khawatir, jadi dia ngikutin Jaemin." Jelas Haechan. Sedangkan Giselle yang mendengarnya hanya mengangguk.

"Kenapa lo? Khawatir sama Jaemin juga?." Tanya Haechan ketika melihat Giselle hanya diam.

Giselle menoleh ke arah Haechan, "Hm? Nggak! Gue cuma mikir doang. Kira-kira Aeri itu seberapa mirip sih sama gue? Penasaran gue." Jawab Giselle.

"Ntar kalo ketemu juga lo tau."

✷⁠‿⁠✷

Jaemin dan Jeno masih saja berjalan untuk mencari Giselle.

AERISELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang