"Giselle."
Giselle dan Karina yang sedang berbincang serius menoleh bersama ke asal suara yang baru saja memanggil Giselle. Terlihat Haechan yang masih berjalan mendekati Giselle dan Karina.
"Ada apa?" Tanya Giselle ketika Haechan sudah ada di dekatnya.
"Jaemin demam. Dia keknya butuh lo." Jawab Haechan.
"Ha? Demam? Sekarang Jaemin dimana?." Tanya Giselle dengan nada khawatir.
"Ada di tenda darurat. Lo rawat gih." Suruh Haechan. Giselle pun mengangguk lalu berjalan pergi untuk menghampiri Jaemin.
Karina pun ikut berjalan hendak menyusul Giselle, tetapi tangannya ditahan Haechan.
"Kenapa?." Tanya Karina karena tangannya ditahan Haechan.
"Jeno nyariin lo."
"Dimana?."
"Sekarang udah di tenda gue sama yang lain. Katanya, lo disuruh ke sana sama Jeno."
"Lo bilang ke Jeno, gue bakalan kesana. Sekarang gue mau nyusul Giselle dulu."
"Jeno nyuruhnya sekarang. Lagian lo ngapain nyusul Giselle? Mau jadi nyamuk lo?."
"Nyamuk apaan?."
"Ya itu, lo mau nyusul Giselle yang mau berduaan sama Jaemin."
Karina menatap Haechan aneh, "Heh! Haechan, lo nggak inget apa kalo mereka udah putus? Dan lo malah ngebiarin Giselle sahabat kecil lo berduaan sama Jaemin yang udah nyelingkuhin Giselle? Lo waras?."
"Waras lah. Biarin aja sih. Jaemin lagi demam itu. Lo nggak tau aja, gimana manjanya Jaemin kalo lagi sakit."
"Udahlah. Mendingan lo cepetan samperin Jeno. Keknya dia lagi butuh lo." Perintah Haechan. Karina pun akhirnya menurut. Ia kembali berjalan untuk menemui Jeno.
✷‿✷
Karina melihat Jeno yang sedang duduk di atas tanah lapang. Ia duduk dengan ditemani secangkir kopi. Karina pun mendekati Jeno.
"Jen." Panggil Karina. Jeno menoleh lalu tersenyum.
"Lo datengnya lama banget sih!." Kesal Jeno.
"Ya sorry. Emang ada apa sih lo nyariin gue?." Tanya Karina yang sudah duduk lesehan di samping Jeno.
"Nggak ada apa-apa sih. Cuma pengin ngobrol berdua sama lo doang." Jawab Jeno.
Karina merotasikan matanya malas. Lalu ia berkata, "Lo galau lagi? Makanya, usaha dong. Lo bisanya cuma natep dari jauh doang."
Jeno menghela napasnya kasar, "Ya mau gimana lagi, Rin? Gue lihat-lihat, dia sayang banget sama Jaemin. Tatapannya itu loh, tulus banget buat Jaemin. Gue jadi iri sama Jaemin." Ucap Jeno. Ya, jadi Karina itu sudah tau jika Jeno menyukai Giselle. Jeno sendiri yang menceritakannya pada Karina. Karena, Karina ini merupakan sepupu dekatnya Jeno. Jadi Jeno sering curhat dengan Karina. Begitupun sebaliknya, Karina juga sering curhat dengan Jeno.
"Ngomong-ngomong soal Giselle, gue tadi udah ngasih tau loh ke Giselle. Kalo lo suka sama Giselle."
Jeno yang baru saja mendengar perkataan Karina pun membelalakan matanya, "Apa lo bilang?."
"Gue udah ngasih tau Giselle kalo lo suka sama Giselle." Ucap Karina dengan suara yang sedikit lebih keras.
"Apa?!! Rin! Lo yang bener aja!."
"Ya bener dong. Gue udah bantuin loh ini. Supaya lo bisa cepet-cepet confess sama Giselle."
"Rin, sumpah! Gue yakin nih, Giselle pasti bakalan jaga jarak sama gue setelah ini." Panik Jeno.
"Berlebihan lo! Nggak mungkin. Giselle nggak bakalan ngejauhin lo. Tenang aja." Ucap Karina yang berusaha memberi ketenangan untuk Jeno.
"Tugas lo sekarang nih ya, lo harus confess sama Giselle. Mumpung Giselle sama Jaemin udah putus nih."
"Rin, nggak segampang itu."
"Gampang Jevano! Lo cukup bilang, Selle, gue suka sama lo. Lo mau jadi pacar gue nggak? Gampang kan?."
"Gampang matamu! Itu nggak gampang Karina."
"Gampang Jevano."
"Oke. Itu emang gampang buat di ucapin. Tapi, itu nggak bakalan gampang kalo gue ucapin di depannya Giselle langsung. Lo nggak tau sih rasanya confess ke orang. Rasanya deg-degan tau."
"Alahh. Itu mah lo nya aja yang lebay."
"Rin, coba deh lo naksir sama orang. Terus lo confess sama orang yang lo taksir itu. Gue mau lihat, segampang apa lo ucapin kata-kata yang menurut lo gampang itu." Ucap Jeno.
"Ya kan emang gampang."
"Terserah lo Rin, terserah." Jeno menyerah saja pada kakak sepupunya itu.
"Eh iya Jen, tadi gue niatnya mau nyusulin Giselle buat jenguk Jaemin yang lagi sakit itu."
"Ha? Giselle jengukin Jaemin?."
"Iya. Tadi Haechan nyamperin gue sama Giselle pas gue lagi ngasih tau kalo lo suka sama Giselle. Terus Haechan ngasih tau, kalo Jaemin lagi sakit, dan kayaknya butuh Giselle. Jadi Giselle pergi deh nyamperin Jaemin."
"Tunggu-tunggu. Lo bilang Haechan datang pas lo lagi ngasih tau ke Giselle kalo gue suka sama Giselle?." Tanya Jeno yang malah fokus dengan topik ini.
"Iya." Jawab Karina dengan diiringi anggukan.
"Itu artinya, Haechan tau dong kalo gue suka sama Giselle?!." Oke, sekarang Jeno benar-benar kesal dengan Karina. Kakak sepupunya ini benar-benar ceroboh. Padahal Jeno inginnya biar dia yang mengungkapkan rasa sukanya pada Giselle, tapi malah Karina yang ungkapin. Lalu, ia berusaha menyembunyikan rasa sukanya pada Giselle dari teman-temannya. Tapi karena kecerobohan Karina, Haechan sepertinya tau bahwa dirinya menyukai Giselle. Jika sudah begini, Jeno jadi malu. Ia tidak tau harus apa. Haechan itu sahabat kecilnya Giselle, dan dia sangat posesif pada Giselle melebihi Jaemin. Jeno takut malah akan dimusuhi oleh Haechan karena tidak menyukai rasa suka Jeno untuk Giselle.
"Ya emang kenapa sih kalo Haechan tau lo suka sama Giselle? Nggak apa-apa kali."
"Oh, atau jangan-jangan Haechan suka sama Giselle juga?." Tanya Karina.
"Kayaknya sih nggak. Haechan bilang sendiri, kalo dia anggap Giselle seperti adiknya sendiri. Jadi nggak mungkin dia diam-diam suka sama Giselle. Tapi ya siapa yang tau perasaan orang." Jawab Jeno.
"Terus kenapa alasan lo nggak mau Haechan tau kalo lo suka sama Giselle?."
"Gue cuma takut aja nggak direstui sama Haechan. Secara, gue sering marahin Haechan karena sering jahil sama Renjun. Apalagi kalo dia jahilin gue juga."
"Yaelah, gitu doang? Wajar kali jailin temen terus temen yang dijailin marah. Namanya juga pertemanan."
"Ya kan bisa aja ngaruh, Rin."
"Nggak mungkin ngaruh. Kalo ngaruh, coba lo pikir. Jaemin sering banget jailin Haechan. Bahkan pernah ngebuat Haechan marah kan? Sampe-sampe Haechan nggak mau main sama lo, Renjun, dan Jaemin kan? Bahkan akhirnya Giselle yang ngebujuk Haechan supaya bisa baikan sama Jaemin dan mau temenan sama kalian lagi. Jadi, harusnya Jaemin yang nggak dapet restu dari Haechan. Karena kesalahan yang dilakukan Jaemin itu."
"Emang Haechan nggak ngrestuin Jaemin kok."
"Tapi kok bisa pacaran sama Giselle?." Tanya Karina.
"Itu karena Gisellenya sendiri yang nyuruh Haechan buat ngerestuin hubungan Giselle sama Jaemin. Karena Giselle suka sama Jaemin."
"Nah, berarti, lo harus bisa bikin Giselle suka sama lo. Supaya seandainya Haechan nggak ngrestuin lo, Giselle sendiri yang nyuruh Haechan buat ngerestuin hubungan lo sama Giselle."
"Udah gue usahain. Tapi tetep aja Gisellenya nggak suka gue."
"Jadi lo mau nyerah?."
KAMU SEDANG MEMBACA
AERISELLE
FanfictionTentang Aeri dan Giselle yang mempunyai wajah mirip namun memiliki gaya yang berbeda.