Giselle dan Jaemin sudah sampai di Rumah keluarga Anderson.
Giselle turun dari motornya Jaemin, "Jaem, thanks ya udah nganterin gue sampe ke rumah."
"Sama-sama. Gue pergi duluan ya kalo gitu." pamit Jaemin.
Giselle mengangguk, "Iya."
Jaemin dan Giselle masih diam di tempat.
"Lo nggak pergi?" tanya Giselle.
Jaemin menyengir, "Gue lagi nunggu lo ngajak gue mampir ke rumah lo dulu, Selle."
Giselle merotasikan matanya, "Ya ampun... Nggak ada. Gue lagi nggak nerima tamu. Lain kali aja ya. Udah sana lo pergi." usir Giselle dengan mendorong Jaemin agar segera pergi.
"Iya deh iya. Nih gue pergi ya."
"Iya."
"Gue pergi, Selle."
"Iya."
"Gue pergi dulu ya Giselle."
"Iya. Jaemin."
Jaemin tertawa. "Oke, gue pergi dulu. Sampai ketemu nanti." Jaemin kali ini beneran pergi dengan motornya.
Giselle pun melangkahkan kakinya untuk memasuki rumah. Saat membuka pintu, sudah ada pemandangan Mami, Papi, Clara dan Aeri yang duduk diam di sofa. Giselle pun menghampiri mereka.
"Giselle pulang." Semuanya memandang ke arah Giselle. Tampak jelas raut wajah Aeri yang sedih sedangkan Clara tersenyum.
"Kenapa?" tanya Giselle pada Aeri.
Aeri menarik nafasnya, seperti sedang menenangkan diri. "Gue nggak lolos ujiannya, Selle."
"Apa?! Yang bener aja. Terus Clara juga nggak lolos gitu?" tanya Giselle dengan memandang Clara.
"Enak aja. Gue lolos ya. Gue kan pinter. Emangnya kembaran lo tuh, bodoh, makanya nggak lolos."
"Clara!" tegur mami Yuma pada Clara, karena sudah mengatai Aeri bodoh.
"Ya ampun Aeri, harusnya kalo lo masih belum paham sama materi yang gue sama Haechan pelajari ke lo, lo harus nanya sama gue. Nggak usah malu ataupun gengsi, Ri." omel Giselle.
Aeri mengangguk-anggukan kepala, "Iya, maaf."
"Yaudah, jangan diomelin Aerinya, Giselle. Aeri udah berusaha semampunya. Nggak apa-apa ya, nanti Aeri papi carikan sekolah yang lebih bagus lagi. Oke?" ucap papi Ken.
Aeri mengangguk dan tersenyum, "Iya, pi."
Giselle masih diam, karena tidak terima dengan apa yang terjadi. Dia pun memilih pergi untuk menuju ke kamar Aeri. Karena kamarnya sendiri sedang di renovasi, jadi dia akan menumpang untuk sementara di kamarnya Aeri.
Giselle menatap cermin yang terpajang di dinding kamar Aeri. Dia memandangi pantulan dirinya di cermin.
Tampak di belakangnya, ada pantulan orang yang baru saja masuk. Dia adalah Aeri.
Giselle berbalik menghadap Aeri. "Lo bilang jujur sama gue, emang soalnya beneran susah banget ya?"
"Sebenarnya, soalnya mirip banget sama kisi-kisi yang lo dan Haechan kasih. Dan gue juga ngerasa mudah buat ngejawab semua soal itu. Tapi gue nggak nyangka, ternyata nilai gue sedikit dan nggak lolos. Padahal sebelumnya, gue ngerasa percaya diri kalo gue bakal lolos ujian masuk itu, dan bisa satu sekolah sama lo, Selle."
"Terus lo dapet nilai berapa? Clara juga dapet nilai berapa?"
"Gue nggak tau. Karena hasil ujiannya kan nggak dibagi secara fisik."

KAMU SEDANG MEMBACA
AERISELLE
أدب الهواةTentang Aeri dan Giselle yang mempunyai wajah mirip namun memiliki gaya yang berbeda.