34

25 4 3
                                    

Clara dan kedua temannya sudah memilih barang yang mereka inginkan. Tas, sepatu, baju, parfum, dan kosmetik. Mereka sedang mengantri untuk membayar semua belanjaan mereka.

Saat tiba giliran mereka, mereka pun menyerahkan semua belanjaannya untuk dihitung kasir.

"Total semuanya jadi 13.465.000."

Clara pun memberikan kartu pada kasir. Kasir pun mulai menggesek kartu Clara.

"Maaf, kak. Apa ada kartu yang lain? Kartu yang ini tidak bisa digunakan karena diblokir."

"Apa?! Nggak mungkin! Itu pasti salah. Coba lagi. Nggak mungkin kartu gue kena blokir." Ucap Clara.

Kasir pun mencobanya lagi. Namun hasilnya sama, tetap gagal. "Maaf kak. Kartu ini memang sudah diblokir. Mungkin kakaknya ada kartu lain?"

"Clara! Keluarin kartu lo yang lain gih." Suruh Kelly.

"Gue nggak ada kartu lain. Kartu gue cuma itu aja."

"Ih. Masa anak tunggal pengusaha kaya raya cuma punya satu kartu sih? Dah gitu kena blokir lagi. Lo beneran anak pengusaha bukan sih?" Tanya Daisy dengan remeh.

"Tau nih. Mana pakek segala mau traktir kita lagi. Kalo nggak punya duit mah, nggak usah traktir kita segala kali." Ucap Kelly. Setelah mengatakan itu, mereka berdua berjalan meninggalkan Clara yang masih diam di tempat. Clara menatap kedua temannya itu kesal. Lalu menatap kembali ke arah kasir. "Kalo nggak punya duit mah nggak usah ke mall lah kak." Ucap si kasir.

"Apa lo! Lo tuh miskin! Kerja cuma kasir!" Sentak Clara.

"Kasir kasir gini juga uangnya pasti lebih banyak saya kak. Sedangkan kakaknya? Nggak ada uang sama sekali kan." Si kasir tertawa mengejek pada Clara. Clara yang sudah emosi pun mengambil paksa kartunya yang sudah kena blokir itu, lalu berjalan pergi meninggalkan mall untuk pulang.

✷‿⁠✷

Sesampainya di Rumah, Clara buru-buru untuk mencari maminya.

"Mami!" Teriaknya, dan menemukan mami Yuma sedang tertawa bersama Aeri di ruang keluarga.

"Ada apa Clara?" Tanya mami Yuma.

"Mami! Kok kartu aku kena blokir sih. Siapa yang ngeblokir? Papi mana? Aku mau protes sama papi."

"Papi lagi di sekolah Giselle. Lagi ngurus kepindahan sekolah kalian kan. Dan soal kartu yang kena blokir itu.. mami yang nyuruh pihak bank buat ngeblokir."

"Kok mami gitu sih. Mami tau nggak? Aku tuh malu. Aku tuh tadi mau traktir temen-temenku belanja. Tapi malah pas bayar, ternyata kartuku kena blokir. Karena itu, mereka malah ngejek aku mi!!" Ucap Clara dengan menghentak-hentakan kaki ke lantai.

"Ya itu kan sebagai hukuman kamu, karena kamu mami suruh buat beresin kamar kamu yang berantakan banget itu. Eh ternyata malah kamu nyuruh Aeri buat beresin. Mana kamu nggak ikut bantu Aeri buat beresin kamar kamu lagi." Omel mami Yuma.

Clara pun membelalakan matanya. Ia menatap Aeri. "Lo! Lo ngadu ke mami? Lo ngadu apa aja ke mami? Mi, jangan percaya Aeri. Nyatanya aku bantu buat beresin kamar aku kok mi. Aku sama Aeri beresin kamar aku bareng-bareng. Terus malah Aeri nyegah aku buat nggak bantu, katanya biar dia sendiri aja yang beresin. Makanya aku langsung pergi buat nemuin temen-temen aku. Aeri! Lo bilang yang bener dong ke mami, jangan fitnahin gue!"

"Cukup Clara! Kamu mending ke kamar kamu aja deh. Mami pusing liat kelakuan kamu."

Clara pun mendengus, "Mami udah nggak sayang lagi sama Clara semenjak ada anak kandung mami!." Clara pun berlari meninggalkan mami Yuma dan Aeri.

AERISELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang