"Papa pulang."
Giselle dan Jaemin yang sedang bermain di Sofa langsung berdiri ketika mendengar suara papanya Giselle. Mereka menghampiri papanya Giselle untuk memberi salam.
"Eh, ada kamu Jaem." Papa Giselle tersenyum melihat Jaemin.
"Iya, om." Jaemin tersenyum juga.
"Papa ke atas dulu ya."
"Pa, nanti papa ke bawah lagi ya. Ajak mama juga. Soalnya ada yang mau Giselle sama Jaemin omongin ke papa mama."
"Hm? Mau ngomongin apa?."
"Ada lah. Nanti papa juga tau. Udah-udah. Papa cepetan ke atas, bersih-bersih. Ntar kesini lagi ya." Giselle mendorong papanya untuk segera menaiki tangga.
"Iya iya, sabar ish. Kamu kayak ngusir papa banget sih. Nggak sabar pengin berduaan sama Jaemin lagi ya?." Goda papanya Giselle.
"Ish, apaan sih, pa. Cepetan sana pergi."
Papanya Giselle malah tertawa karena puas menggoda putrinya. Ia pun berjalan menuju kamarnya untuk bebersih.
"Sayang." Giselle menoleh ke arah Jaemin, "Hm?."
"Ayo berduaan lagi." Jaemin menaik turunkan alisnya berkali-kali. Giselle hanya memelototkan matanya ke arah Jaemin. Lalu berjalan menuju sofa, diikuti Jaemin yang menyusul duduk disamping Giselle.
Tidak lama kemudian, kedua orangtua Giselle sedang berjalan menuruni tangga. Mereka berjalan menghampiri Giselle dan Jaemin berada. Lalu duduk di sofa.
"Jadi, kalian mau ngomong apa?." Tanya papanya Giselle yang memulai pembicaraan.
"Em.. gini, pa. Di Sekolah kan mau ngadain acara camp. Boleh nggak? Giselle ikut acara camp itu?." Tanya Giselle dengan hati-hati.
Papa dan mama Giselle saling menatap. Lalu kembali menatap Giselle.
"Giselle, mama khawatir sama kamu. Mama nggak mau kenapa-napa. Jadi, kamu nggak usah ikut acara camp itu ya sayang."
"Tapi ma, Giselle kepengin banget ikut."
"Sayang, ngertiin mama ya. Nurut sama mama." Ucap mama Giselle yang masih kekeh tidak mengizinkan Giselle ikut.
"Tante, om, izinin Giselle ikut ya. Jaemin janji kok, bakalan jagain Giselle disana."
Papa Giselle tampak berpikir sedang menimbangkan sesuatu.
"Baiklah. Papa izinin Giselle ikut acara camp itu."
"Pa!." Mamanya Giselle tidak setuju dengan ucapan suaminya itu.
"Jaemin, kamu bilang tadi bakalan jagain Giselle kan selama Giselle ada di acara camp?." Tanya papanya Giselle.
"Iya, om. Jaemin akan selalu jagain Giselle dimanapun Giselle berada." Jawab Jaemin dengan yakin.
Papanya Giselle mengangguk puas melihat keyakinan Jaemin. "Baiklah. Selama acara camp itu, Giselle bakalan menjadi tanggung jawab kamu, Jaemin. Saya mau, nanti setelah Giselle pulang dari acara camp, Giselle harus benar-benar bersih dari luka atau apapun itu. Paham?."
"Paham, om."
"Jadi, papa izinin Giselle kan?." Tanya Giselle.
"Iya, sayang. Papa izinin."
Giselle tersenyum, lalu menatap mamanya, "Ma?."
Mamanya Giselle mencoba menghela napasnya, lalu tersenyum dan mengangguk. "Iya. Mama juga setuju."
"Asyik!." Giselle senang karena berhasil mendapatkan izin dari kedua orangtuanya. Ia memeluk Jaemin karena merasa berterimakasih telah membantunya. Jaemin pun membalas pelukan Giselle itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AERISELLE
FanfictionTentang Aeri dan Giselle yang mempunyai wajah mirip namun memiliki gaya yang berbeda.