36

46 5 4
                                    

Giselle, Haechan, dan papi Ken memasuki rumahnya. Saat menemui Aeri, Clara, dan mami Yuma yang sedang menonton TV bersama di ruangan keluarga, Clara langsung berdiri dan menghampiri papi Ken.

"Papi!" Ucap Clara yang memeluk lengan papi Ken.

"Kenapa?" Tanya papi Ken.

"Papi, masa mami ngeblokir kartu aku sih. Aku kan malu pi. Mau belanja tapi nggak bisa bayar karena kartunya kena blokir. Aku malu diejek temen-temen aku, bahkan mba mba kasirnya juga ikutan ngejek aku." Adu Clara.

"Itu hukuman buat Clara, karena dia aku suruh buat beresin kamarnya sendiri, tapi malah nyuruh Aeri." Jelas mami Yuma.

Papi Ken menatap Clara, "Yaudah, kamu terima aja. Itu juga kan karena kesalahan kamu sendiri. Kenapa nggak mau nurut sama mami."

"Ihh papi mah." Rengek Clara dengan menghentakan kakinya ke lantai.

"Udah gede, jangan bersikap kekanakan deh." Ucap Giselle, lalu berjalan menuju sofa untuk duduk disamping Aeri. Begitupun Haechan, dia ingin mampir dulu, karena di Rumahnya juga pasti sepi, mamanya pasti sedang sibuk kerja.

"Papi, besok aku udah bisa langsung sekolah ke Star High School kan?" Tanya Clara, yang mengajak papinya untuk duduk disampingnya.

"Belum. Kalian berdua harus ikut ujian tes dulu. Kalo nilai kalian bagus, kalian baru bisa masuk ke sekolah itu." Jelas papi Ken.

"Ha? Kok gitu sih? Kenapa nggak papi bayar aja. Biar aku sama Aeri bisa langsung masuk, tanpa ikut ujian tes masuk." Ucap Clara.

"Nggak bisa. Sekolahnya ketat banget. Harus bener-bener diseleksi untuk mengetahui murid yang pantas masuk ke sekolah itu. Jadi kamu sama Aeri belajar yang bener. Biar bisa dapet nilai bagus. Besok, kalian papi anter ke Star High School untuk ujian test."

"Apa! Besok? Ih cepet banget. Clara belum belajar tau, mana cukup waktunya kalo belajar sekarang."

"Yaudah sana belajar sekarang. Kalo lo seriusan mau belajar, pasti bisa kok. Walaupun waktunya semepet apa pun." Ucap Haechan.

Giselle mengangguk, "Betul tuh kata Haechan."

"Yaudah deh, Clara mau pergi ke kamar dulu. Mau belajar dulu." Ucap Clara yang berdiri dan pergi meninggalkan keluarganya untuk pergi ke kamarnya.

"Semangat belajarnya, Clara." Teriak Haechan, yang tidak digubris oleh Clara.

"Lo mau gue ajari nggak? Kebetulan gue masih inget beberapa materi buat ujian tes. Siapa tau soalnya ada yang sama pas gue ujian tes dulu." Tawar Giselle pada Aeri.

Aeri mengangguk senang, "Boleh."

"Yaudah ayo, kita ke kamar lo." Ajak Giselle dengan menggandeng Aeri.

"Gue ikut dong." Ucap Haechan yang juga ikut berdiri.

"Nggak usah lah. Lo pulang aja sana." Usir Giselle.

"Yaelah, Selle. Gue juga mau ikut ngajarin Aeri kali, gue tuh tau kisi kisi ujian tes masuk ke sekolah kita." Ucap Haechan.

"Beneran lo? Yaudah, bagus kalo lo tau. Ayo ikut." Ajak Giselle pada akhirnya.

"Eh, kalian ajakin Clara juga sana. Kasian dia kalo belajar sendiri." Ucap mami Yuma.

"Oke." Ucap Giselle.

Aeri, Giselle, dan Haechan berjalan menaiki tangga untuk menuju ke kamar Aeri.

"Eh, bentar." Giselle mencegah Haechan untuk masuk.

"Apa lagi?" Tanya Haechan.

"Lo panggilin Clara dulu ke sini. Biar gabung sama kita." Perintah Giselle. Giselle pun menutup pintu kamar Aeri.

Haechan dengan kesal melangkahkan kakinya menuju kamar Clara. Ia ketuk pintu kamarnya, "Clara! Clara!"

Pintu kamar terbuka, "Apa sih? Berisik banget tau. Gue lagi belajar ini." Kesal Clara.

"Ke kamar Aeri yok."

"Ngapain?"

"Ikut belajar bareng. Biar gue sama Giselle ajarin, terus kasih kisi-kisi tentang ujian tes masuk."

Mendengar itu, Clara tentu saja senang. "Yaudah ayo ayo." Clara menggandeng tangan Haechan, lalu membuka kamar Aeri. Sudah ada Aeri dan Giselle yang sedang duduk diatas karpet bulu.

"Oke, kita mulai ya." Ucap Giselle ketika melihat Aeri dan Clara sudah duduk lesehan diatas karpet bulu. Giselle dan Haechan juga sama, namun duduknya berhadapan dengan Aeri dan Clara.

Haechan mulai mengeluarkan beberapa buku catatan dari tasnya. Ia mulai menjelaskan poin-poin penting yang perlu dikuasai. Giselle juga membantu menjelaskan beberapa konsep yang lebih rumit.

"Fokus sama hal-hal yang sering muncul dalam ujian dulu ya." Ucap Haechan. Giselle mengangguk. "Matematika dan logika adalah yang paling banyak ditanyain disoal ujian tes." Tambah Haechan.

Haechan lebih banyak yang menjelaskan dari pada Giselle, karena sepertinya Haechan yang lebih banyak paham tentang ujian tes masuk ke Star High School.

Giselle menatap Aeri dan Clara yang serius dalam mendengar penjelasan Haechan. Giselle rasa, Aeri dan Clara akan benar-benar lolos. Walaupun Clara menyebalkan, ternyata dia masih mau menghargai bantuannya dan mau berusaha untuk mengikuti ujian tes masuk itu.

Sudah terlalu lama, mereka berempat ada di dalam kamar Aeri untuk belajar. Hingga, sore menjelang malam sudah tiba. Bahkan, mereka berempat belum mandi untuk bebersih.

"Chan, udah terlalu sore. Lo nggak pulang aja? Ntar tante Taya pulang ke Rumah, sepi lagi. Karena nggak ada lo." Peringat Giselle.

Haechan menatap jam ditangannya, "Eh bener juga." Haechan menatap Aeri dan Clara, "Yaudah, kita selesai dulu belajarnya ya. Kalian udah paham kan sama penjelasan gue?"

"Udah." Jawab Clara.

"Lo, Ri?" Tanya Haechan.

Aeri mengangguk, "Udah. Makasih ya."

Haechan mengangguk, "Sama-sama. Gue harap kalian berdua bener-bener dapet nilai bagus ya besok. Biar bisa satu sekolah sama gue dan Giselle. Dan kalo kalian masih ada yang belum paham, tanya aja ke Giselle. Dia pasti tau kok, ya kan Selle?"

Giselle mengangguk, "Iya. Kalian jangan sungkan tanya sama gue. Terutama lo Clara, nggak usah gengsi kalo belum paham."

"Hm." Dehem Clara.

"Yaudah, gue mau balik dulu. Bye." Haechan pun keluar dari kamar Aeri, untuk berpamitan pada om dan tante dulu, lalu pulang.

"Ternyata gampang banget ya. Gue mau ke kamar gue dulu deh. Bye." Ucap Clara yang berjalan keluar kamar Aeri.

"Beneran udah paham kan lo?" Tanya Giselle, untuk memastikan lagi pada Aeri.

"Iya, Giselle. Gue nggak sebodoh itu."

"Ya kan siapa tau. Pokoknya besok lo harus lolos. Lo harus bisa dapet nilai bagus."

"Iya. Doain gue ya."

"Pasti."

✷⁠‿⁠✷

Giselle, Aeri, Clara, mami Yuma dan papi Ken sudah ada di ruang makan. Mereka akan sarapan bersama. Giselle dengan seragam sekolah Star High School, Aeri dengan seragam sekolah sebelumnya, begitupun dengan Clara yang mengenakan seragam sekolah sebelumnya.

"Yuhu!! Spada!! Haechan dateng nih!" Teriak Haechan yang seperti biasa.

"Yah, kok nggak nungguin Haechan sih. Kan kemarin Haechan udah bilang mau numpang sarapan disini bareng kalian." Ucap Haechan dengan muka yang dimelas-melaskan.

"Yaelah, lo kalo mau sarapan disini, langsung sarapan aja. Ngapain ditungguin, emangnya lo siapa?" Tanya Giselle.

"Giselle mah gitu." Haechan pun duduk di kursi.

"Udah udah, ini piring buat kamu. Udah tante ambilin nasi juga, kamu ambil lauknya sendiri ya." Ucap mami Yuma dengan memeberikan sepiring nasi pada Haechan.

"Emang cuma tante Yuma yang pengertian sama Haechan, nggak kayak anaknya tuh." Ucap Haechan dengan melirik Giselle yang duduk disampingnya.

Giselle menatap Haechan garang, "Apa lo lirik-lirik gue?!"

AERISELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang