04

176 18 3
                                    

Ada banyak bis yang berbaris di depan Star High School. Bis itu yang nantinya akan mengantarkan para siswa kelas 11 yang akan camping di Bumi Perkemahan.

"Giselle!." Karina melambaikan tangan pada Giselle. Giselle pun menghampiri Karina.

"Ayo kita masuk bis." Karina menggandeng Giselle untuk mendekati bis berwarna Hijau yang akan mereka tumpangi.

"Sini aku bantu." Jaemin datang dan membawa tas ransel Giselle.

Giselle tersenyum, "Makasih."

Giselle dan Karina menaiki bisnya. Di dalamnya, sudah diberi nama-nama siswa di kursinya. Jadi, semua siswa tidak perlu berebut tempat duduk. Kebetulan, Karina dan Giselle mendapatkan satu bangku. Mereka duduk bersama.

"Tas gue taruh dimana ya tadi?." Giselle menengok kanan kiri untuk mencari Jaemin yang membawa tasnya tadi.

"Masih dibawah kali." Ucap Karina, karena dia tidak melihat Jaemin di dalam bis juga.

Tiba-tiba Jeno datang dengan membawa tas ransel Giselle. "Nih tas lo."

Giselle pun menerima tas ranselnya dengan kebingungan. "Kok lo yang bawa? Jaeminnya mana?."

"Dia ada di bis lain."

"Ohh." Ternyata Jaemin mendapatkan bis yang berbeda dengan Giselle.

"Btw, thanks ya udah dibawain." Uca Giselle yang tadi kelupaan untuk mengucapkan terimakasih. Jeno hanya mengangguk. Lalu duduk di kursi tepat dibelakang Giselle.

Tidak lama kemudian, bis sudah mulai berjalan. Semua murid mulai bernyanyi bersama. Ya, walaupun ada yang tidur di dalam bis sih. Dengan dalih, supaya cepat sampai. Contohnya Giselle. Dia sudah tidur didalam bis. Sedangkan Karina, ia ikut bernyanyi bersama teman yang lain. Serta memakan cemilan juga. Karena Karina suka sekali mengemil.

✷⁠‿⁠✷

"Selle, bangun. Kita udah sampe." Ucap Karina yang sedang membangunkan Giselle.

Giselle membuka matanya, dan melihat bahwa keadaan didalam bis sudah lumayan sepi. Hanya ada beberapa siswa saja.

Giselle bangun dari duduknya, ia mengambil tas yang ia simpan di bagasi atasnya.

"Mau gue bantu bawa?." Tawar Jeno yang masih ada didalam bis.

Giselle menggeleng, "Nggak usah. Makasih." Giselle berlalu jalan untuk turun dari bis. Jujur saja, Giselle masih mengantuk. Hingga jalannya pun terhuyung-huyung. Hingga saat ia akan menuruni tangga untuk turun bis, Giselle hampir saja terjatuh kalo saja tidak dipegangi Jeno.

"Makasih ya, Jen. Udah bantuin gue. Untung ada lo, jadi gue nggak jatuh."

Jeno tersenyum, "Iya, sama-sama. Lo jalannya hati-hati ya." Jeno berlalu jalan meninggalkan Giselle yang masih diam ditempat.

"Lo nih, kalo jalan hati-hati dong. Untung tadi ada Jeno. Kalo nggak ada Jeno, lo pasti udah nyusruk tuh ke bawah." Omel Karina yang menghampiri Giselle.

"Ya maaf. Gue tadi masih ngantuk banget sumpah."

"Dasar lo. Yaudah ayo turun. Pegangan sama gue. Hati-hati." Karina menggandeng Giselle supaya Giselle tidak terpeleset lagi.

Pemandangan yang pertama kali Giselle lihat saat turun adalah pohon-pohon yang tinggi disana. Terlihat asri dan tenang.

"Semuanya, ayo kumpul dulu."

AERISELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang