Kini, Giselle, Aeri, Haechan, Clara, dan mami papinya sudah sampai di Rumah keluarga Anderson.
"Haechan langsung pulang aja ya, om, tante." pamit Haechan yang kini sudah menaiki motornya.
"Iya, hati-hati ya Haechan sayang." ucap mami Yuma.
"Iya tante. Bye, Selle, Ri."
"Bye."
Haechan pun sudah benar-benar pergi.
"Clara, maaf banget ini. Kamu papi daftarkan di sekolah tempat Aeri dulu ya. Dan kamu akan tinggal di rumah tante Bella, biar dia yang merawat kamu untuk sementara ini." ucap papi Ken.
"Apa! Nggak mau! Masa aku harus tinggal sama tante Bella sih. Itu kan daerah kampung. Aku nggak bisa hidup dan ketemu sama orang kampung papi. Papi kok tega sih sama aku." Clara menghentak-hentakan kakinya ke lantai.
"Kamu mau tinggal bareng tante Bella atau kami usir kamu dari keluarga Anderson?" tanya mami Yuma.
"Mami.., ish. Yaudah lah. Aku mau sekolah dan tinggal bareng sama tante Bella. Tapi nggak lama kan? Cuma sebentar kan?"
"Nggak lama. Cuma sampe kamu lulus SMA. Nanti kalo udah kuliah, kamu bisa kembali ke sini lagi. Tapi, kamu harus bisa ubah sifat kamu itu ya. Kamu harus berubah menjadi lebih baik. Jangan bikin papi atau mami marah dan kecewa sama kamu." ucap papi Ken.
"Dan kalo kamu masih sama, nggak berubah. Mami sama papi nggak akan segan-segan lagi untuk usir kamu dari keluarga Anderson. Biarin aja kamu jadi gelandangan. Mami nggak akan peduli." tambah mami Yuma.
"Nah, itu mobilnya. Semua barang-barang kamu sudah di beresin sama pelayan. Jadi kamu bisa siap dan langsung pergi aja." ucap papi Ken.
"Sekarang banget, pi?" tanya Clara.
"Iya, sekarang. Supaya kamu bisa secepetnya urus kepindahan sekolah kamu ke sekolah tempatnya Aeri dulu. Semua berkas kepindahan kamu juga sudah ada di dalam koper."
Clara pun cemberut, lalu dengan langkah kesalnya dia memasuki mobil, untuk pergi ke tempat tinggal Bella.
"Clara bakal tinggal sama ibu?" tanya Aeri.
"Iya sayang." Mami Yuma mengelus kepala Aeri.
"Kalo ibu kenapa-napa gara-gara Clara gimana? Kalo Clara macem-macem gimana? Clara tuh orangnya nekat, mi."
"Tenang, Aeri. Mami tuh tau banget Bella tuh gimana. Dia bakal tegas dan akan memberi hukuman untuk Clara. Bella tidak selemah itu. Dia tau sekali menangani orang yang seperti Clara itu."
"Benar, Aeri. Kamu jangan terlalu khawatir ya. Percaya sama papi, Bella nggak akan kenapa-napa jika bersama Clara."
Aeri pun mengangguk dan tersenyum, karena merasa percaya dengan ucapan mami papinya.
"Udah yuk, kita bersih-bersih dulu lalu makan malam." ajak mami Yuma yang menggandeng Aeri.
"Huh? Aku nggak ikut digandeng juga?" tanya Giselle kesal.
"Udah, kamu biar papi aja yang gandeng." Papi Ken menggandeng Giselle untuk masuk ke rumah bersama.
✷‿✷
Hari pertama Aeri sekolah tiba. Dia sudah mengenakan seragam sekolah yang sama dengan seragam sekolah Giselle.
Aeri dan Giselle berjalan bersama melewati koridor sekolah.
"Loh, Gisellenya ada dua?"
"Denger-denger sih, itu kembaran Giselle yang udah ke pisah."
![](https://img.wattpad.com/cover/364765809-288-k145250.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AERISELLE
FanfictionTentang Aeri dan Giselle yang mempunyai wajah mirip namun memiliki gaya yang berbeda.