Bab 11 Belum Kembali 🌻

59 48 10
                                    

(Ikhlas itu bukan persoalan kita melupakan tapi bagaimana peristiwa itu tak lagi menyakitkan saat teringat)

***


Ada yang berbeda dari biasannya, gadis berbaju putih berpadu dengan rok cream payung semata kaki, rambut yang digulung ke atas menikmati secangkir susu coklat di teras belakang rumahnya di pagi hari.

Apa perbedaanya, tentu saja kali ini senyuman yang tidak pernah pudar itu bertahta di sana. Sesekali gadis itu membuka lembaran buku yang ia bawa dari kamarnya.

Jangan kira itu adalah buku pelajaran, melainkan adalah sebuah novel. Mahyra pikir mumpung mamanya belum pulang maka ia akan menggunakan waktunya.

Mahyra teringat pernah memiliki banyak buku novel, tapi semenjak ia berusia 15 tahun, buku-bukunya itu entah kemana yang pasti hilang karena sebab. Dan sekarang ia masih bisa membaca novel karena  mamanya tak ada bersamanya, novel yang ia miliki tak pernah tinggal lama bersamanya.

Ia akan membeli satu novel, setelah membacanya ia akan memberikan kepada sahabatnya Nam, karena mereka sama-sama menyukai buku dunia fiksi. Bedanya, Nam tak pernah dipermasalahkan oleh keluarga, tidak dengannya.

Mengapa Mahyra melakukan itu?, sebab ia tidak ingin ketahuan memiliki novel, ia akan membacanya di waktu-waktu seperti ini bahkan ia menyimpan bukunya itu tidak di tempat biasanya. Intinya sangat jauh dari jangkauan manusia.

Mahyra membuka ponselnya, ia rindu akan sahabatnya itu. Apa kabar dirinya yang sedang liburan di rumah sang nenek.

Ruang obrolan

Anda
Nam, lo sombong ya sekarang

Nam Cantikk 😭
Iya soalnya di sini tu seru tahu


Mahyra mengumpat membaca pesan tersebut, lalu tertawa. Temannya itu unik, walapun terkadang mengesalkan tapi entah kenapa ia begitu percaya padanya. Ia harap Nam adalah satu yang ia semogakan mampu bertahan di hidupnya.

Anda
Kapan pulangnya?

Nam Cantikk 😭
Idih kangen lo ya hhhh


Anda
Sepi nih, gak ada yang temenin gue jalan

Nam Cantikk 😭
Emak lo udah dibolehin emang?, gue enggak ada tiba-tiba emak lo berubah Mahyra.


Anda
Enggak gitu

Nam Cantikk😭
Terus


Anda
Udahlah, nanti kalau pulang bawa ole-ole ya

Nam Cantikk 😭
Iya, nanti gue bawain jodoh hhhh


Anda
Boleh 😭

Nam Cantikk😭
Om gue yaaa


Anda
Harus Sholeh ya, ganteng, kaya, pintar, sehat, setia, lembut, lucu dikit.

Nam Cantik 😭
Ke hutan sana cari 😫


Mahyra tertawa geli membaca pesan mereka. Apa-apaan menurutnya, terlalu dini untuk membicarakan mengenai jodoh. Entah bagaimana ia sama sekali tidak berpikir untuk mencari pasangan, apakah mungkin karena usianya masih belia atau karena hidupnya yang tidak mendukung.

Semasa dulu ia belum pernah merasakan yang namanya pacaran. Baginya ia tidak memiliki waktu untuk mengurus hal seperti itu. Walaupun terkadang terbesit memikirkan hal itu, namun pastilah mamanya tidak akan membiarkan itu sampai terjadi.

Serambi Doa [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang