Bab 28 Insiden 🌻

8 5 0
                                    

(Kalau punya masalah, shalat dan sabar)

***


Gadis itu berjalan tak tentu arah, setelah ia diserempet oleh mobil. Ia tidak bisa berjalan dengan baik karena kakinya yang terluka.

Melihat sebuah taman dekat kompleks rumahnya, mengingatkan dirinya dengan kenangan-kenangan indah bersama papanya. Bahkan bersama keluarganya di kala itu.

Kakinya membawanya pergi ke taman itu, ia duduk di salah satu kursi.

Adzan terdengar dari Masjid, rupanya hari sudah subuh. Ia ingat bagaimana masa kecilnya yang selalu mengikuti papanya ke Masjid, ia rindu itu.

Suara azan yang menyeruak masuk ke telinga, mengirim sinyal ke dalam pikiran, mengalirkan makna ke hati namun Mahyra membatu untuk bergerak. Ia menolak walau hatinya menginginkan itu.

Mahyra keluar di saat dini hari, seperti rasa takut itu hilang dari dirinya. Ia tak memperdulikan apa yang bisa terjadi pada dirinya ketika bertemu orang yang tidak baik di jalanan, ia seakan sudah tak memperdulikan itu.

Mahyra mengangkat kedua kakinya di atas kursi, memilih memeluk kedua lututnya dan kembali menenggelamkan wajah di sana.

Hidupnya begitu berantakan, kepingan kejadian demi kejadian tak mengenakkan masuk berputar di dalam pikirannya. Hingga ia kembali terisak pilu, ia bahkan tak menyangka mamanya, orang yang melahirkannya menyalahkan dirinya atas kepergian papanya.

.

.

Insiden kecelakan beberapa tahun lalu

Bunyi sirine terdengar disekitar kejadian mengenaskan di jalan raya, kecelakaan berentetan terhadap mobil  yang saling bertambrakan dalam kondisi rusak parah.

Kecelakaan yang membuat suasana jalan di malam hari itu menjadi macet, kendaraan menjadi sulit untuk lewat karena kerumunan di sekitar lokasi kejadian.

Tragedi kecelakaan yang terjadi akibat sebuah mobil  truk yang melaju secara ugal-ugalan hingga menerobos sebuah plang lampu jalan pengontrol untuk lintasan sebuah perempatan.

Tandu berjejer membawa korban dari kecelakaan itu, tangisan terdengar di sekitaran lokasi kejadian.

Seorang anak menangis di samping pria dewasa berumur 30 tahunan yang bersimbah darah di bagian kepala, anak gadis berusia sekitar 10 tahun menangis dengan beberapa luka lecet di wajah.

Sampai petugas kesehatan menghampiri dan membawa anak beserta pria tersebut. Memasukkan keduanya ke dalam mobil ambulans dan membawa mereka menuju Rumah Sakit Terdekat.

Pertolongan pertama dilakukan di dalam mobil, seorang petugas medis yang tengah membersihkan luka kecil di bagian frontal anak tersebut.

Anak itu masih menangis sambil memegang tangan pria yang terbaring tanpa membuka mata. Menyaksikan bagaimana petugas medis memberikan pertolongan pertama kepada pria itu.

Mobil melaju dengan kecepatan di atas rata-rata, nuansa malam yang mencekam bagi gadis keci itu.

Mereka sampai di sebuah Rumah Sakit terdekat, keduanya di bawa dengan menggunakan alat tandu darurat.

"Papa!" anak kecil itu menjerit saat mereka di bawah ke ruangan yang berbeda.

Sang anak meronta, para tenaga medis berusaha menenangkan sembari membawa anak itu masuk ke dalam sebuah ruangan.

.

.

Berita kecelakan sampai pada wanita yang sedang berada di kediaman rumahnya, menerima laporan melalui sebuah panggilan dari pihak kepolisian.

Serambi Doa [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang