💠 PUNDAK YANG SEMAKIN BERAT

19 5 0
                                    

Jangan lupa vote
untuk menghargai penulis 🙏

ARENZELA

Arenza kini sedang menatap secarik kertas yang baru saja dia dapat . Keadaan orang tuanya kini semakin memburuk. Dokter menyarankan agar mencari rumah sakit yang alatnya lebih lengkap.

Yaitu Paris .

Lalu kini pundaknya semakin menurun . Kakeknya baru saja memberitahu bahwa dia akan membawa cepat anaknya berobat ke Paris . Namun tidak dengan bundanya , bundanya akan di tinggal di sini oleh kakeknya . Kakeknya hanya mementingkan kesehatan putranya tanpa memikirkan menantunya yang kini juga sedang berjuang .

Arenza mengerut dahinya . Kepalanya berdenyut memikirkan keadaan yang membuat semakin runyam .

Puk

Arenza mendongak , Jayden menepuk pundaknya "makan dulu , nanti Lo ikut drop"

Arenza mengangguk , cukup orang tuanya saja yang sudah terbaring jangan dirinya juga . Bila dia ikut terbaring lemah lalu siapa yang akan menjaga dan mempertahankan hubungan mereka di dunia ini? . Kakeknya saja tidak main main untuk memisahkan bundanya dari ayahnya.

"Gue turut prihatin soal keadaan ortu Lo . Gue sama yang lain baru tau kemarin " ucap Gibran saat Arenza duduk di kursi .

Arenza mengangguk , dia mengambil sendok dan mulai menyuapi dirinya sendiri . Hambarr . Biasanya kalau dia makan dia akan vidio call dengan lizara ditemani ocehan lizara yang menceritakan kegiatan sehari harinya .

Namun kini suasananya hanya sunyi . Walaupun teman temannya sedang berbincang namun dia tidak mendengar apapun .

Erlangga menghela nafas , akhir akhir ini banyak sekali yang terjadi . Dimulai dari everos yang mencari masalah dengan firewolf , sheli yang mengkhianati Lizara , dan kini orang tua arenza dalan keadaan yang memprihatinkan. Mereka belum tau keadaan hubungan Arenza dengan Lizara yang kini berada di ambang kehancuran.

Drttt

Stevan mengangkat telponnya dan mendengarkan seseorang yang berbicara di sebrang . Tubuhnya mengeras dengan mata berubah menjadi merah .

Prak

"Bangsat" lirih Stevan .

Savian dan yang lain menatap kaget Stevan yang kini kesetanan.

"Ada ap-"

"Everos nyulik Evina , dan kini markas di serang habis habisan!" Setelah ucapannya selesai dia langsung meraih jaket kebanggaannya dan berlari meninggalkan mereka yang belum berucap .

Erlangga langsung berlari mengikuti Stevan diikuti Jayden dan Gibran .

"Lo tunggu disini aja" ucap savian mencegah Arenza.

"Gak, gue harus ikut"

"Ortu Lo gimana?"

"Ada suster "

"Za! Saat ini kakek Lo lagi mati Matian mau hancurin keluarga Lo . Pokoknya tunggu sini . Nanti gue kabarin"

Arenza menyentak tangan savian yang di pundaknya . "Emang Lo siapa? Gue panglimanya disini , capten strategi . Dan gue berhak turun tangan di saat kayak gini"

"Tapi -"

"Diem" Arenza berlari meninggalkan savian yang masih bersikukuh .

ARENZELA

Bugh!

"Uhukkkk"

"Coba panggil bos lu "

ARENZELA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang