WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA! GAK FOLLOW GIGINYA KERLAP KERLIP🤟
"aku ingin menjadi rembulan , namun itu adalah hal yang mustahil dan pada akhirnya aku hanya satu bintang di antara luasnya angkasa "
LIZARA PINA PREZELA
"Tidak ada yang abadi , semuanya...
Ayo vote man teman , klik bintang satu kali . Gampang kan?
✧ARENZELA✧
Sesuai perkataan Jevano . Kini keluarga besar Abigail beserta Zaidan sedang berada di perjalanan ke bandara . Karena identitas Lizara terungkap kini banyak media yang sedang menunggu mereka di depan pintu bandara .
"Kok rame?" Tanya Lizara.
Eril yang sedang menyisir rambutnya berucap "iyalah selebriti mau lewat . Minggir liz, kakak mau lewat dulu"
"Ishhh lewat sana kan bisa! Pintu kanan mu kan ada! . Kayak pintu mobil cuma tiga aja!" Gerutu Lizara sambil membereskan barang-barangnya .
Eril mendengus namun karena pada dasarnya Eril jahil ya dia ngotot. "Kakak mau lewat sana , kalau keluar langsung di soroti kamera"
"Halahh, artis aja bukan , penjabat juga bukan . Bukannya berjasa bagi negara tapi beban!" Ucap Lizara mengejek .
"Heh! Anak baru lahir! Kakakmu ini keluarga Abigail! . Udah artis ini!" Ucap Eril narsis.
"Huekkk, puihhhh pahit pahit!" Ucap Lizara.
Eril mendengus " udah minggir sana!" Ucap Eril .
"Apasihhh!"
Karena terlalu asik berdebat mereka tidak menyadari bahwa dua orang yang di depan mereka dengan wajah datar . Jevano melirik spion yang menampilkan Lizara dan Eril sedang bergelut .
"KAK ERIL! "Teriak Lizara kala Eril malah menjambak rambutnya .
"Upss gak sengaja " ucap Eril Santai . Yahh walaupun terlalu beresiko tapi Eril ingin membuat Lizara lupa sejenak dengan masalahnya . Apalagi dengan si bajingan Arenza .
Lizara mencebik , lalu matanya melirik kearah Jevian dan Jevano . Entah keberanian dari mana Lizara malah mengadu kepada kedua kakaknya .
"Kak Vian lihat nih kak Erik nakal . Coba bang Vano pukul kepalanya aja nih monyet!" Ucap Lizara.
Hening
Mood Lizara tambah anjlok . Dia menatap sengit Eril lalu membuka pintu mobilnya dan keluar terlebih dahulu .
"Helehh , bocah Pundunga-"
Bugh
"SHIT!"
Eril menatap Vano dengan tatapan meminta penjelasan. Sedangkan sang pelaku tidak meras bersalah malah keluar dengan membawa jasnya .
"Kalau dia nangis , Lo gue penggal " ujar Jevian lalu mengikuti Jevano yang sudah berjalan di belakang Lizara .
Eril melongo melihat tingkah kedua kembar itu . "Yang satunya apa apa pakai otot , yang satunya kalau ngomong suka nakutin " Eril langsung bergegas membuka mobil namun .
"ANJING , BANG VIAN JANGAN DIKUNCI PINTU MOBILNYA!"
Poor Eril .
Lizara melambaikan tangan canggung saat dirinya di foto . Dia berjalan dengan cepat ke arah mami tiya dan Mbah kong berada .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.