"Jadi bagaimana menurutmu, Kaikai sayang?"
Sharon bertanya pada putranya dengan tidak sabar. Saat ini mereka berada di dalam mobil mewah yang sedang melaju dengan kecepatan sedang menuju kediaman keluarga Lee di kawasan elit kota Los Angeles.
"Bagaimana apanya, Mom?"
"Ya ampun, Kaiden!" Ibu cantik itu mendelikkan matanya kesal. "Mom sedang bicara tentang Sofia! Bagaimana menurutmu?"
"Oh." Kaiden menatap jalanan yang ramai melalui kaca mobil, wajahnya masih tetap datar tanpa ekspresi. Hari sudah mulai gelap dan lampu warna-warni mulai menghiasi seluruh sudut kota besar itu. Pikirannya melayang menangkap sosok cantik yang ibunya bicarakan.
"Kaikai!" Sharon benar-benar tidak sabar menunggu jawaban putranya.
"Akan aku pikirkan dulu, Mom." jawabnya santai.
Sharon melirik pada sang suami, Terence Lee, yang duduk dengan tenang di sebelahnya.
"Kai, sepertinya Dad harus menjelaskan sesuatu padamu." Terence yang masih terlihat gagah di usianya yang kepala lima, menepuk pundak anaknya yang duduk di sebelah driver.
Kaiden menoleh. "Yes, Dad?"
"Here's the situation. Sebenarnya Keluarga Levine sudah menerima banyak lamaran dari para pengusaha-pengusaha muda atau anak dari pengusaha besar di negara ini, yang berniat untuk mempersunting Sofia. Bahkan ada beberapa anak pejabat yang sudah mengajukan lamaran mereka juga."
Kaiden cukup terkejut dengan perkataan ayahnya itu. Tapi bukan hal yang aneh jika gadis secantik dan seseksi Sofia diminati oleh banyak lelaki untuk dijadikan istri.
"Dad berteman baik dengan Patrick Levine dan dia ingin berbesan dengan keluarga kita untuk mempererat hubungan persahabatan yang sudah terjalin bertahun-tahun. Jadi sebelum dia menerima lamaran dari siapapun, dia ingin kamu bertemu dengan Sofia untuk melihat kemungkinan kalian cocok." lanjut Terence kemudian.
Kaiden termenung mendengar penuturan ayahnya yang tenang. Lelaki berdarah Asia itu bukanlah seorang yang talkative, tapi ketika dia mengatakan sesuatu, orang-orang akan mendengarkannya dengan seksama.
"Kalau kamu memang tidak tertarik pada Sofia, hey it's okay. Dad akan katakan pada Patrick dan Dad yakin dia dan keluarganya juga tidak akan keberatan. Kami tidak akan memaksa kalian untuk menikah. Tapi itu artinya tidak lama lagi kita akan menerima undangan pernikahan Sofia dengan salah satu milyader atau anak salah satu pejabat di Amerika."
Perkataan ayahnya terdengar santai tapi begitu mengintimidasi bagi Kaiden. Dia menatap ayahnya lekat-lekat, "Yang Dad bilang itu serius?"
Terence mengangguk. "Seratus persen serius. Dan supaya kamu tau, keluarga Levine tidak akan menunggumu lama-lama, Kai."
Kaiden mengerutkan keningnya. Mengingat bagaimana sikap Sofia yang baru saja ditemuinya, dia tahu kalau Sofia akan bersedia dinikahkan dengan lelaki manapun yang dipilihkan oleh keluarganya. Wanita muda itu tampak tidak punya keinginan dan impian tentang pernikahannya sendiri. Dan itu sungguh aneh.
"Tapi kenapa keluarganya sangat ingin untuk menikahkan Sofia dengan segera, Dad?"
Terence tersenyum, "Karena mereka pikir itu yang terbaik untuk Sofia. Kita harus menghargai pemikiran mereka, Kai." Dia menepuk pundak putranya lagi. "Mereka percaya kamu akan menjaga putri mereka dengan baik. Well, mungkin karena mereka percaya pada Mom and Dad, jadi mereka juga percaya padamu."
Kaiden menghembuskan nafasnya perlahan. Dia tidak menyangka situasinya seperti ini dan sekarang CEO muda itu tampak sedikit galau memikirkan apa yang harus dia putuskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret
RomanceAda sebuah rahasia yang meliputi hubungan yang terjalin antara seorang CEO muda dan tampan yang berada dalam puncak hidupnya, dengan seorang gadis cantik yang menjalani hidupnya dengan hampa dan tanpa gairah. Apakah rahasia itu akan terungkap dalam...