#40 ~ Pembicaraan Yang Tak Terduga

159 5 0
                                    

Mari kita lanjut....

Happy reading ya guys :*


*****


Kaiden tahu saat ini dia perlu melihat perselingkuhan istrinya dengan mata kepalanya sendiri. Meskipun itu pasti akan menghancurkan perasaannya. Kaiden perlu rasa sakit itu agar hatinya tidak terus mendambakan Sofia. Agar dia bisa berhenti mencintai wanita itu walaupun rasanya itu tidak mungkin. Dia menguatkan hatinya dan terus memperhatikan pasangan yang sedang berduaan itu.

Sofia dan Anthony sepertinya sedang membicarakan hal yang serius, mereka berdiri berhadapan begitu dekat. Anthony tampak sedang berusaha meyakinkan Sofia.

Kaiden menajamkan pendengarannya.

"...please, sayang."

"Ant, aku ga bisa. Beneran, aku ga bisa." Sofia menggelengkan kepalanya berulang - ulang.

"Kenapa ga bisa, sayang? Aku benar-benar berharap kamu bisa kembali padaku."

"Ga bisa, Ant. Aku sama Kaiden sudah menikah, kami sudah jadi suami istri. Kamu mau aku mengkhianati suamiku?"

"Bukan begitu. Kamu bisa bercerai dari dia kan?"

"Ant, please. Harus berapa kali aku ulangi kalau aku udah ga pantas buat kamu."

"Aku bisa menerima kamu apa adanya. Aku ga perduli walaupun laki-laki bernama Kaiden Lee itu sudah meniduri kamu. Aku bisa mengerti kalau kamu melakukannya karena terpaksa." kata Anthony dengan ekspresi wajah sungguh - sungguh.

"Tapi masalahnya... Masalahnya, aku ga terpaksa." Sofia diam sejenak. "Aku ga terpaksa, Ant. Suamiku ga pernah paksa aku."

"Maksud kamu?" Anthony menatap bingung.

"Iya. Aku ga terpaksa. Aku melakukan itu bukan karena terpaksa."

"Jangan bohong, Sofia. Aku tau—"

"Engga, Ant. Kamu ga tau." Sofia memotong perkataan Anthony.

Mereka saling bertatapan untuk beberapa detik.

Sofia menghela nafas sebelum akhirnya dia berkata, "Tolong maafkan aku, tapi aku harus bilang sama kamu. Aku suka waktu aku bercinta dengan suamiku. Aku menikmatinya. Aku bahkan menginginkannya."

"Sofia?" Anthony menatap tak percaya.

"Aku suka pelukannya, sentuhannya, ciumannya, semua yang dia lakukan padaku. Waktu kami bercinta, dia bikin aku lepas kendali dan--"

Anthony menutup mulut Sofia dengan telapak tangannya. "Stop! Tolong jangan teruskan."

Sofia melepas tangan besar Anthony. "Dia bikin aku gila dan dia bikin aku bahagia." Mata coklat Sofia berkaca-kaca. "Dia bener- bener bikin aku bahagia..."

Laki-laki yang mendengarkan diam – diam dari balik ilalang, sangat terkejut mendengar pengakuan jujur Sofia.

WHAT? Sofia tadi bilang apa tadi? Apa dia ga salah dengar? Tadi Sofia bilang apa??! Jantung Kaiden berdebar tak menentu, hatinya tergetar mendengar kata-kata Sofia.

"Sofia... Aku juga bisa melakukan itu padamu kalau kita sudah menikah nanti. Aku bisa bikin kamu gila dan bahagia." Anthony meremas bahu ramping Sofia. "Kamu akan dapatkan semua itu dariku, sayang..."

Sofia menggeleng pelan, "Aku... Tapi aku hanya ingin dengan Kaiden." cicitnya pelan, hampir tak terdengar. "Cuman sama dia."

"Tapi dia tidak mencintaimu! Dengar sayang, dia hanya menginginkan tubuhmu. Dia juga tidak memperlakukan kamu dengan benar, tidak memberikan hidup yang baik untuk kamu. Aku tau bagaimana kamu hidup susah di sini, berbanding jauh dengan kehidupan waktu kamu di LA. Dia membuat kamu menderita karena dia tidak mencintaimu!" seru Anthony berapi – api.

The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang