Sofia hanya bisa mengerang pelan saat ciuman Kaiden semakin panas dan dalam. Tanpa membuang waktu lelaki yang sudah kangen setengah mati pada istrinya itu menyelipkan lidahnya ke dalam mulut Sofia yang terbuka.
Sepasang manusia itu mengerang bersamaan ketika lidah mereka bertemu, saling bertautan dengan hangat di dalam mulut Sofia yang manis.
Berdua mereka menciptakan french kiss yang sexy sebelum Sofia tiba - tiba menarik dirinya dari pelukan Kaiden saat dia mendengar erangan pelan tercetus dari mulut lelaki itu.
"Kai, I'm sorry... Aku ga sengaja." Dengan wajah memerah menahan malu, dia mengelus bibir Kaiden yang tadi jadi sasaran gigitannya.
Ada ekspresi horor tergambar di wajah Sofia saat menyadari sisi lain dari dirinya sendiri, her wild in lust self. Ya, dia seakan tidak dapat mengendalikan gejolak gairah saat berada dalam dekapan suaminya.
Kaiden tersenyum tipis. "Sofia, aku ga apa - apa. Don't worry. I kinda like it, you know."
Lelaki itu mencondongkan tubuh untuk mencium Sofia kembali, namun istrinya itu menundukkan kepala, menolak menerima ciumannya.
"Sayang...." panggil Kaiden dengan lembut sambil mengelus pipi halus Sofia. "Hey, kamu kenapa? It's okay, Sofia. Aku ga apa - apa."
"Aku tadi... gigit kamu." Sofia menatap Kaiden dengan perasaan malu bercampur bingung.
"Iya, ga apa - apa. Aku juga suka gigit - gigit kamu kan?"
"Ya tapi..."
Kaiden meraih jemari Sofia dan kembali menyentuhkan telunjuk wanita itu di bibirnya. "Ini ga sakit kok."
Pelan - pelan Sofia mengelus bibir suaminya. "Kenapa aku jadi begini sih... This bitch inside of me. Oh, God..." bisiknya terdengar. Sofia rasanya ingin menangis saja.
Kaiden terkekeh melihat reaksi lucu istrinya, membuatnya merasa gemas.
"Kenapa kamu ketawa? Eh, kamu lho yang bikin aku jadi kayak gini. You drive me crazy. You drive me wild." Wajah Sofia cemberut.
"Iya. Iya, aku yang salah. Aku yang bikin kamu yang tadinya polos dan lugu jadi nafsuan begini."
"Apaan sih? Aku ga nafsuan! Kamu yang nafsuan!" Sofia memukul - mukul bahu lebar Kaiden dengan satu tangannya.
Lelaki itu hanya tertawa kecil. "Iya, iya. Aku yang nafsuan. Tapi nafsunya cuman sama istriku aja."
"Apa sih kamu! Aneh!" Sekarang Sofia sudah memukul - mukul manja dada Kaiden dengan kedua tangannya.
"Awas nanti tangan kamu sakit, Fia." Kaiden menangkap kedua tangan Sofia. Mata merekapun bertemu.
Dengan perlahan Kaiden mendekatkan wajahnya pada wajah Sofia yang merona. Dan dengan selembut mungkin, Kaiden mencium bibir Sofia lagi. Mencoba menunjukkan pada Sofia bahwa memar kecil di bibirnya bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan.
Desahan lembut kembali terdengar saat Sofia memejamkan matanya, menikmati sensasi menggetarkan yang Kaiden ciptakan di mulutnya. She must admit that Kaiden is truly a great kisser yang selalu berhasil membuatnya tak berdaya dan menginginkan lebih.
Sofia merasakan detak jantungnya semakin cepat dan tak menentu. Ciuman dalam dan panas Kaiden, serta sentuhan lelaki itu membangunkan perasaan cinta dan gairah di dalam dirinya yang selama seminggu ini dia pendam.
Dia tahu seharusnya dia masih marah pada Kaiden dan tidak melakukan ini. Tapi Sofia tidak kuasa untuk menahannya dan sekali lagi jatuh ke dalam permainan berbahaya Kaiden. Sofia semakin terbakar api gairah ketika tangan besar Kaiden menyelinap ke dalam balik dress yang Sofia kenakan. Menyentuh dengan nakal di area buah dadanya yang sudah terasa begitu sensitif.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret
RomanceAda sebuah rahasia yang meliputi hubungan yang terjalin antara seorang CEO muda dan tampan yang berada dalam puncak hidupnya, dengan seorang gadis cantik yang menjalani hidupnya dengan hampa dan tanpa gairah. Apakah rahasia itu akan terungkap dalam...