Hi! I'm back....
Happy reading yaa <3
*****
"Aku juga takut, Ant. Kenapa aku bisa punya perasaan ini? Aku ga mau kayak gini, Ant..."Raungan sedih Sofia seakan membuat jantung Kaiden berhenti berdetak.
Tiba-tiba wanita muda itu melepaskan tangan Anthony dan segera berlari menjauh.
"Sofia?! Kamu mau kemana? Tunggu!" Anthony yang terkejut dengan tindakan Sofia hendak mengejarnya. Tapi baru berlari beberapa langkah tanpa sengaja dia terpeleset dan kakinya terkilir.Seperti orang bodoh, Kaiden masih tertegun. Mencoba mencerna apa yang baru saja dia dengar dan lihat. Tadi Sofia bilang apa? Otaknya membeku dan seakan tidak bisa bekerja untuk beberapa saat. Tapi lalu Kaiden tersadar dan segera berlari mengejar istrinya.
Sambil terus menangis Sofia berlari, dia tidak perduli kemana tujuannya. Dia hanya ingin terus berlari dengan semua rasa sakit yang dirasakan di dadanya.
Seminggu jauh dari Kaiden membuat Sofia semakin yakin dengan perasaannya.
Dia ingin selalu berada di dekat Kaiden. Dia rindu suaminya. Selalu teringat malam-malam indah dan panas ketika mereka bersama, ketika mereka bercinta. Semuanya masih segar di ingatan Sofia dan semakin menyiksa perasaannya.
Dan menyadari kalau Kaiden tidak mencintainya seperti dia mencintai Kaiden, membuat Sofia merasa begitu merana. Perasaan ini bahkan lebih menakutkan dari pada mimpi buruk yang dia alami ketika Anthony diberitakan meninggal dalam kecelakaan pesawat setahun yang lalu. Hatinya remuk dan dia ingin membawa sakit hatinya itu jauh – jauh.
Tiba-tiba ada sepasang tangan kekar yang memeluk pinggangnya dengan kuat dari arah belakang.
"Ahhh!! Ahh, lepasin!!" Sofia kaget dan berontak ingin lepas.
"Ini aku! Ini aku, sayang... Sshh..." Bisik Kaiden di telinga Sofia.
Bisa menyentuh kulit putih mulus Sofia lagi, mencium rambut halusnya, merasakan lekuk tubuhnya yang indah dan menghirup harum khas Sofia yang memabukkan, semua itu membuat Kaiden merasa melayang.
'Ah, thanks God. How I miss you, darling...' rintihnya dalam hati.
Sofia menoleh dan terkejut ketika mendapati kalau itu memang suaminya. "Kaiden?"
Mendadak ada perasaan senang yang meluap-luap di hati Sofia. Berada dalam dekapan hangat Kaiden lagi seperti surga rasanya. Menyadari tubuh mereka bersentuhan begitu rapat, nafas mereka yang hangat bertubrukan...
Selama beberapa waktu mereka berdua hanya saling pandang tanpa berkata-kata.
"Iya. Ini aku, sayang." Kaiden membalik tubuh wanita itu dan didekapnya erat. Penuh kerinduan.
Sofia menikmati harum musk dari tubuh kekar Kaiden, membuatnya terlena untuk sesaat. Tapi kemudian dia teringat luka di hatinya, lalu dia meronta.
"Lepasin! Lepas! Aku mau pergi dari kamu! I hate you!" Dia memukul-mukul dada bidang Kaiden.
"Baby, please..." Kaiden berusaha menghentikan Sofia.
"Jangan sentuh! You hurt me! I hate you so much!!" teriak Sofia sambil menangis.
Hati Kaiden sedih mendengar wanita yang dia cintai meneriakkan kata-kata itu padanya.
"Sayang, jangan begini. Nanti tangan kamu sakit." Kaiden menangkap kedua tangan Sofia.
"Lepasin!!!"
Seakan tidak mendengar teriakan Sofia, dengan sekali gerak kaiden mengangkat tubuh ramping Sofia in bridal style carry.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret
RomanceAda sebuah rahasia yang meliputi hubungan yang terjalin antara seorang CEO muda dan tampan yang berada dalam puncak hidupnya, dengan seorang gadis cantik yang menjalani hidupnya dengan hampa dan tanpa gairah. Apakah rahasia itu akan terungkap dalam...