Pagi ini mereka akhirnya sarapan bersama dengan orang tua Kaiden di mansion keluarga Lee.
Seperti yang sudah diduga sebelumnya, kedua orang tua Kaiden kembali menyerang putra mereka dengan banyak pertanyaan seputar keputusannya untuk tinggal di apartemen mereka yang kecil dan penundaan pesta resepsi pernikahan.
Kaiden merasa jengah, dia tahu orang tuanya akan terus membuatnya pusing dengan pertanyaan-pertanyaan yang sama. Tapi dia juga mengerti mengapa mereka seperti itu. Hanya saja dia tidak bisa mengatakan apa maksud di balik semua hal yang dia lakukan.
Kaiden hanya berharap orang tuanya bisa lebih bersabar sebentar saja, karena dia juga ingin segera membuat istrinya menikmati hidup yang jauh lebih baik.
Untungnya Sofia terlihat ceria selama mereka berkunjung ke mansion keluarga Lee. Kaiden tidak bisa membayangkan apa jadinya kalau Sofia terlihat muram atau bersedih. Bisa-bisa orang tuanya tidak akan memperbolehkan Kaiden untuk membawa Sofia pulang.
Tapi Sofia kembali menjadi murung saat mereka meninggalkan kediaman orang tua Kaiden. Lelaki itu merasa dadanya sedikit ngilu melihat wajah istrinya yang muram.
Diapun akhirnya memutuskan untuk mengajak Sofia bertemu dengan teman-temannya. Kaiden berharap itu akan mengembalikan keceriaan Sofia.
Kaiden menatap Sofia dari ujung kepala sampai ke ujung kaki, lalu dia menggelengkan kepalanya.
"No. Pakai yang lain. Gaun ini terlalu ketat dan pendek, bikin lekuk tubuh kamu keliatan jelas."
Sofia menghentakkan kakinya, merasa sedikit kesal. Ini adalah ketiga kalinya dia harus berganti pakaian karena suaminya menganggap setiap dress yang dipakainya terlalu seksi.
"Ck. Ini gaunku yang paling sopan."
"Sopan apanya? Aku bisa melihat belahan dadamu yang sexy itu!" Kaiden menunjuk gaun pendek dengan potongan leher rendah, yang membalut tubuh indah berlekuk Sofia.
"Kamu kan tau semua bajuku kayak gini." keluh Sofia pelan.
Kaiden menghela nafas. "Ya sudah. Ini, pakai aja jaketku. Dan kamu ga boleh melepaskannya. Okay?"
Sofia menatap pada jaket yang Kaiden sodorkan.
"Tapi jaketmu ini besar sekali. Aku akan tenggelam kalau memakainya. Dan warnanya ga matching dengan warna sepatuku!" Dia memprotes.
"Udah, pakai aja." Kaiden tidak mau mendengarkan keberatan istrinya. Aura CEO dinginnya terpancar dan Sofia tidak ada pilihan lain kecuali menurut pada perintah suaminya itu.
"Fine." Dengan wajah sedikit cemberut dia mengambil jaket dari tangan suaminya. "Kenapa sih kamu begitu peduli dengan pakaianku? Kamu ga pernah memperhatikan apa yang aku pakai sebelumnya."
Kaiden menahan senyumnya.
Oh kamu salah, sexy. Aku sangat memperhatikan semua pakaianmu, balasnya dalam hati.
Tapi di mulutnya Kaiden mengatakan sesuatu yang berbeda."Kamu bebas memakai pakaian apa aja saat kita di rumah, aku ga keberatan kalaupun kamu ga memakai apa-apa." Kaiden menyeringai sambil mengatakan ini.
Sofia tetap cemberut.
"Tapi kita akan bertemu dengan teman-temanku. Aku ga mau mereka meneteskan air liur atau pingsan saat melihat tubuhmu yang terbuka."
Sofia hanya bisa mengerutkan kening dan mencibir saat mendengar kata-kata suaminya.
*****
Sofia bertemu dengan Ethan dan 4 orang lelaki muda lain yang baru pertama kali Sofia temui. Mereka semua sangat tampan dan manly!Kerutan di wajah cantik Sofia menghilang begitu dia bertemu dengan teman-teman Kaiden. Dengan sikap yang sangat ramah dan menyenangkan, mereka semua menyambut Sofia dengan hangat. Sehingga Sofiapun cepat menjadi akrab dan membaur dengan mereka.
"Tsk. Kaikai... Kamu sangat beruntung. Aku ga bisa berkata-kata..." kata Christian sambil menatap kagum pada Sofia yang sedang menerima telepon di sudut ruangan.
"Hei, jaga matamu!"
"Aissh... Galak amat ini suaminya!" cibir Christian.
"Jadi kamu menikah diam-diam beberapa bulan yang lalu dan baru sekarang kamu memperkenalkan istrimu kepada kami? Kai, ini adalah perbuatan kriminal." Louis yang bertubuh tinggi dan berambut pirang itu berdecak sambil menggelengkan kepalanya.
"Sorry, guys. Karena alasan pribadi, aku ga bisa memberitahu kalian tentang pernikahanku. Lagipula kami menikah di Los Angeles. Aku yakin saat itu kalian semua sangat sibuk dengan jadwal kalian masing-masing. Hanya Ethan yang bisa meluangkan waktu untuk datang."
"Tapi Kaiden benar-benar udah menikah kan, Ethan?" Daniel menoleh pada Ethan. "Atau apa dia menculik Sofia dan mengaku-ngaku kalau wanita cantik itu adalah istrinya? Karena aku ga percaya kalau wanita secantik dia mau dinikahi oleh lelaki dingin ini." lanjutnya sambil menunjuk pada Kaiden.
"Astaga! Kamu benar-benar menyebalkan!" Kaiden memelototi Daniel.
"Di antara kita semua, kamu yang paling ga niat untuk menikah. Dan tiba-tiba aja kamu memperkenalkan Sofia sebagai istrimu. Jelas aja kami curiga." kata Daniel lagi.
Ethan tertawa geli. "Mereka memang udah menikah, guys. Aku dan Claudia datang ke acara pernikahan mereka di Los Angeles." Dia memperlihatkan beberapa foto dalam galery handphone-nya yang diambil pada saat pernikahan Kaiden dan Sofia.
"Astaga! Sofia sexy sekali!"
"Man, your wife is so hot!"
"Oh, God... look at that femme fatale!"
"She's like a living Barbie!"
Selorohan-selorohan penuh takjub itu terdengar saat mereka melihat foto-foto yang memperlihatkan Sofia dalam gaun pengantinnya yang super sexy.
Kaiden segera mengambil handphone Ethan hingga teman-temannya protes.
"Stop drooling on my wife! Perverts!" Dia memelototi teman-temannya.
"Astaga... Kai, kamu posesif banget ternyata!" Felix tertawa.
"Apa yang sebenarnya kamu dan Ethan lakukan di kehidupan kalian sebelumnya, hingga kalian bisa mendapatkan istri yang cantik dan baik dengan mudah seperti ini ya?" Louis menatap Kaiden dan Ethan.
"Padahal wajah kita lebih ganteng dan badan kita juga lebih kekar dari pada kalian berdua." seloroh Felix setengah bercanda.
Kaiden tersenyum tipis. "Itu karena aku menjadi anak yang yang berbakti yang menuruti orang tuaku dan berusaha menyenangkan hati mereka."
Teman-temannya langsung mencibir mendengar perkataan Kaiden.
"Oh really, Kai? Kami semua tau kalau pada awalnya kamu menolak keras gadis yang dipilihkan orang tuamu itu." kata Felix sambil tertawa.
"Tapi guys... setelah Kai bertemu dengan gadis yang dijodohkan dengannya, dalam sekejap dia berubah pikiran. Karena ternyata Sofia itu seperti bidadari, persis seperti yang tante Sharon katakan. Lalu teman kita ini langsung bilang pada orang tuanya kalau dia mau menikah dengan Sofia. Dan dia meminta pernikahannya diadakan segera karena dia udah ga tahan!" Ethan bercerita dengan maksud untuk mengejek Kaiden.
Lima orang lelaki muda yang berteman baik itu tertawa terbahak-bahak.
"Shut up..." Kaiden melotot pada Ethan dengan wajah tersipu.
"Ga perlu malu, Kai. Kita ngerti kok kenapa kamu ga tahan untuk menikah dengan Sofia." Louis mengedipkan matanya.
Dan Kaidenpun hanya bisa pasrah ketika teman-temannya terus saja menggoda soal pernikahan kilatnya dengan Sofia yang mengangetkan.
Di antara mereka berenam, Kaiden memang diyakini akan menikah paling terakhir. Kaiden sendiri juga sempat mempercayai hal itu. Tapi semua berubah saat dia bertemu Sofia.
"Eh, sshhh... Bidadarinya Kai datang tuh." bisik Christian.
Kaiden menoleh, dia tersenyum melihat si cantik itu berjalan dengan anggun ke arah mereka.
*****
Note : Makasih ya udah baca... please tinggalin jejak. Eh, atau emang ini ga ada yang baca ya? Sigh... :(
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret
RomanceAda sebuah rahasia yang meliputi hubungan yang terjalin antara seorang CEO muda dan tampan yang berada dalam puncak hidupnya, dengan seorang gadis cantik yang menjalani hidupnya dengan hampa dan tanpa gairah. Apakah rahasia itu akan terungkap dalam...