#51 ~ Istri Sang CEO

122 5 2
                                    

Selamat membaca yaaa...

Thank you for reading <3


***** 

Memutuskan untuk bekerja dengan Kaiden bukanlah hal yang mudah bagi Sofia. Suaminya itu super clingy sehingga Sofia tidak dapat membayangkan bagaimana jadinya kalau mereka kerja bersama.

Berada satu ruangan dengan Kaiden sering kali berakhir dengan aktivitas sensual penyatuan fisik yang membuat mereka berdua lepas kendali. Apa yang akan terjadi kalau mereka bekerja di tempat yang sama? Hanya memikirkannya saja membuat Sofia bergidik ngeri.

Tapi Kaiden terus merayunya dengan bersemangat dan tanpa henti, membuat Sofia merasa tidak enak hati dan pada akhirnya mau mencoba untuk bekerja di kantor Kaiden. Dengan syarat identitasnya sebagai istri sang CEO tetap dirahasiakan. Setidaknya sampai nanti pesta resepsi mereka digelar di London. Satu syarat yang sebenarnya enggan untuk Kaiden penuhi, mengingat lelaki itu ingin semua orang tahu kalau Sofia adalah istrinya.

Tapi untuk menghargai perasaan Sofia, diapun akhirnya menyetujui hal itu. Akan menjadi hal yang tidak baik jika orang di sekitar Sofia memiliki pandangan negatif mengenai profesionalisme Sofia hanya karena dia adalah istri Kaiden.

Kaiden paham kalau Sofia ingin membuktikan kemampuannya dalam bekerja tanpa pengaruh dari status pernikahannya dengan Kaiden. His little wife wanted to prove herself. So he would be more than happy to support her. Lagipula ini hanya sampai pesta resepsi pernikahan mereka digelar saja. So he would play along with his dear wife.

Sofia merasa excited karena Kaiden menyetujui pilihannya untuk bekerja di divisi marketing. Lelaki itu sebenarnya cukup bersikeras agar Sofia membantunya sebagai sekertaris pribadi. Tapi tentu saja pada akhirnya kebahagiaan Sofia adalah yang utama.

Jadi Kaiden mengalah dan membiarkan Sofia memilih bidang yang diminatinya. Yang penting Sofia bekerja di perusahaannya sehingga mereka bisa bersama-sama dan bertemu kapan saja.

Minggu depan rencananya Sofia akan mulai bekerja. Wanita muda itu merasa cukup gugup dan dia melakukan beberapa persiapan untuk mengurangi rasa cemasnya.

Siang ini Sofia mampir ke Lee mansion karena mertuanya meminta bantuannya untuk mengantarkan lunch box berisi makanan favorit Kaiden ke kantor. Sharon sengaja menyiapkan lunch box yang cukup besar untuk dapat dinikmati oleh anak dan menantunya.

Tentu saja Sofia tidak dapat menolak permintaan itu. Dia juga merasa ini adalah kesempatan yang baik untuk mengunjungi perusahaan Kaiden sebelum dia secara resmi bekerja di sana.
Sofia sengaja tidak memberitahu suaminya dengan tujuan untuk memberikan surprise. Ini adalah pertama kalinya Sofia mengantarkan lunch box untuk Kaiden.

Maka tanpa ada pikiran apapun Sofia pergi diantar oleh supir pribadi Sharon ke perusahaan Kaiden.

Memasuki gedung perkantoran mewah di kawasan elit itu, langkah kaki Sofia bergerak pelan. Teringat ketika beberapa waktu yang lalu dia dengan tekad yang bulat dan emosi yang menggebu – gebu, berjalan memasuki tempat yang sama. Di tangannya yang gemetar dia memegang dokumen perjanjian perceraian dengan erat.

Saat itu Sofia tidak terlalu ingat bagaimana dia bisa masuk ke kantor Kaiden. Tapi yang pasti dia tidak akan pernah lupa apa yang terjadi kemudian di dalam ruangan mewah itu. Bagaimana mereka beradu mulut dengan sengit, terutama saat bagaimana mereka beradu tubuh yang bahkan lebih sengit lagi.

Tanpa sadar wajah Sofia bersemu merah, dia berdecak pelan mengingat kegilaan dirinya, atau kegilaan Kaiden? Lebih tepatnya kegilaan mereka berdua! Dan sekarang Sofia pasti akan kembali diterpa badai memori sensual yang Kaiden dan dirinya ciptakan bersama saat dia kembali memasuki ruang kerja sang CEO itu.

The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang