#13 ~ Mimpi Buruk Sofia

300 6 0
                                    

"Sofia."

"Hm?"

"Kamu sangat seksi."

Wajah cantik Sofia memerah. "Hah?" Dia mencoba menghindari tatapan Kaiden yang begitu menggoda.

"Ah, ayo sini. Aku mau cium kamu."

Lelaki bertubuh kekar itu tidak membuang waktu untuk berbicara. Kaiden meraih dagu Sofia dan segera menikmati bibir merahnya, memberikan ciuman yang mesra dan panas.

Sofia terkejut dan tanpa sadar membuka mulutnya, membuat ciuman Kaiden semakin dalam. Kaidenpun semakin erat memeluk istrinya.

Tubuh keduanya sudah begitu rapat, tangan besar Kaiden mengelus punggung bagian bawah Sofia dan bergerak semakin naik ke atas.

"Kai... Ohh kamu... Kamu ga lapar? Aku tadi udah masak... Kai?" tanya Sofia dengan nafas terengah. Dia mencoba mengalihkan perhatian suaminya walaupun dia tahu itu tidak akan berhasil.

"Hm... Ya, aku lapar." bisik Kaiden di telinga Sofia.

"Kalau gitu kamu harus makan. Kai..." Lalu Sofia terkikik geli karena Kaiden menciumi wajahnya dengan gemas.

"Aku akan memakanmu..." Kaiden melumat bibir manis istrinya sampai merekah. Tangannya bermain-main di bagian dada lembut Sofia, membuat Sofia bergetar dan terengah.

Kaiden semakin bersemangat menjelahi tubuh mulus istrinya. Tak lama kemudian Sofia menjerit pelan sambil terus terkikik geli. Kaiden sudah membuka dan melempar pakaiannya entah kemana.

"Kai... tadi pagi kan kita udah..." gumam Sofia sambil menikmati kecupan panas Kaiden di dadanya.

"Shh... Just enjoy it." Kaiden menghentikan protes istrinya dengan ciuman. Pria tampan itu sudah membaringkan tubuh Sofia di sofa.

"Hahh... Aduh, Kai... Apa pasangan yang udah menikah... ah, selalu melakukan ini... Oh, setiap pagi dan malam?"

"Uumm... entahlah... aku belum pernah menikah sebelumnya..." jawab Kaiden setengah berbisik, sambil terus mendaratkan ciuman ke kulit putih mulus Sofia.

Sofia tergelak pelan mendengar perkataan suaminya. "Kamu..."

"Tapi aku akan melakukannya denganmu... Setiap kali aku punya kesempatan... Oh, you're so sexy..."

Sofia tersentak saat merasakan mulut hangat Kaiden yang menyusuri tubuhnya, bergerak semakin turun ke bawah.

"Ohh, Kai..." desah Sofia. Tangannya meremas rambut pria yang sedang dibakar oleh gairah itu.

Desahan manja Sofiapun terdengar di telinga Kaiden, seperti lagu indah yang menghantarkan wanita itu pada penyerahan diri total. Merekapun menyerahkan diri pada gairah dan kenikmatan.


***** 


Waktu hampir menjelang subuh ketika tiba-tiba saja Sofia terbangun dan menangis sejadinya di tempat tidur.

Kaiden yang berbaring di sampingnya juga terkejut, lelaki itu ikut terbangun dan mencoba untuk menenangkan istrinya.

"Hey... Ada apa? Sofia?"

"Dia mati! Pesawatnya jatuh dan terbakar! Oh Tuhan... Dia mati!" jerit Sofia panik. Wajahnya yang basah oleh air mata terlihat pucat. "Oh, God... Why?" Dia menangis lagi.

"What? Apa yang kamu bicarakan?" Kaiden memeluk tubuh polos Sofia yg tidak mengenakan apapun di balik selimut tebal itu.

"Kenapa ini harus terjadi...."

"Sofia, apa kamu bermimpi buruk? Hm?" Kaiden mengelus rambut panjang istrinya.

"Dia... Dia... Oh, Tuhan kenapa..." Sofia menangis tergugu di dada bidang Kaiden.

The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang