Malam itu Kaiden makan malam di kediaman orang tuanya. Dan dengan sangat terpaksa dia harus pulang ke salah satu penthouse yang letaknya paling dekat dengan Lee Mansion.
Tadi siang dia sudah meminta asistennya untuk mengurus kepindahan barang – barang pribadi miliknya dan milik Sofia dari apartment sebelumnya ke tempat tinggalnya yang baru.
Dengan langkah ringan Sofia mengantarkan suaminya ke pintu utama.
"Hati – hati ya di jalan."
"Hm. Aku pulang ya..." kata Kaiden sambil meremas tangan Sofia.
Sofia mengangguk lalu melambaikan tangan.
"Ish. Kamu ini senang sekali liat suaminya pergi." Wajah Kaiden merengut, tidak suka melihat senyum ceria istrinya.
"Kamu harus cepet pulang. Kan kamu harus istirahat. Besok kerja kan?"
"Hmm."
Kaiden mengecup bibir Sofia lalu berbisik, "Aku boleh nginap di sini ya? Satu malam ini aja. Ya? Please?"
Sofia menggeleng. "Udah, cepet sana pulang."
"Tega banget kamu sama suami sendiri."
"Tega gimana? Kamu kan pulangnya juga ke penthouse kamu yang mewah dan nyaman itu."
"Tapi kan ga sama, Fia."
"Ga sama apanya?"
"Kan ga ada kamu di sana. Boleh ya aku tidur di sini?" bujuk Kaiden lagi.
Sofia membalik badan tinggi tegap Kaiden dan mendorong punggung suaminya itu untuk berjalan keluar.
"Yah kok aku kayak diusir gini ya?"
"Udah ah. Ini udah malam, Kai."
Dengan langkah enggan dan sambil terus menggerutu Kaiden pun berjalan menuju mobilnya.
"Hati – hati ya." Sofia tersenyum sambil terus melambaikan tangan.
*****
Keesokan harinya pagi – pagi sekali, Kaiden sudah muncul di Lee Mansion.
"Eh? Kamu kok sudah datang, Kai?" Sofia yang sedang duduk di meja makan, kaget melihat suaminya yang datang menghampiri.
"Good morning, sayang." Kaiden mencium bibir merah Sofia dengan mesra. "Aku mau sarapan dengan kamu di sini. Mom and Dad mana?"
"Mereka masih jogging. Kamu mau sarapan apa?" Sofia mengambilkan sarapan untuk Kaiden.
"Thank you, sayang." Kaiden mengecup bibir istrinya lagi. "I miss you, sayang. Aku ga bisa tidur semalam."
Sofia terkikik geli saat Kaiden meraih tubuhnya untuk duduk di pangkuan lelaki itu.
"Eh, jangan aneh – aneh ya kamu. Ini di rumah orang tua kamu lho."
"Mom dan Dad kan ga ada di rumah." Kaiden mulai menciumi wajah cantik istrinya.
"Ehem." Suara deheman terdengar dari arah pintu.
Sofia langsung melepaskan pelukan Kaiden dan segera berdiri.
"Good morning, Dad, Mom." sapa Kaiden dengan santai sambil merapihkan jas nya.
"Morning, Kaikai. Wah, tumben kamu sarapan pagi di sini. Biasanya Mom harus minta berjuta – juta kali di telepon supaya kamu mau sarapan bareng kita." sindir Sharon sambil senyum – senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret
RomanceAda sebuah rahasia yang meliputi hubungan yang terjalin antara seorang CEO muda dan tampan yang berada dalam puncak hidupnya, dengan seorang gadis cantik yang menjalani hidupnya dengan hampa dan tanpa gairah. Apakah rahasia itu akan terungkap dalam...