#9 ~ A Happy Husband

523 9 0
                                    


Dua orang lelaki keren dengan tubuh tinggi tegap dan wajah tampan sedang duduk berhadapan di sebuah cafe yang berada di kawasan elit kota Los Angeles. Cafe kelas atas itu adalah tempat favorite Kaiden ketika dulu dia masih tinggal di sana.

Kehadiran dua orang CEO muda itu menarik perhatian para pengunjung cafe, terutama para wanita. Mereka tampak terpesona, bahkan beberapa orang tampak berusaha menarik perhatian sepasang sahabat itu.

Tapi Kaiden dan Ethan tidak memperdulikannya. Mereka sudah terbiasa menghadapi situasi seperti itu. Dengan santai mereka menikmati kopi yang tersaji sambil mengobrol ringan.

"Kopi di sini benar-benar lezat." Kaiden menyesap kopinya lalu mendesah puas. "Ahh. I really need this."

Ethan menatap sahabatnya itu sambil tersenyum, "Kenapa? Kamu begadang ya semalaman?"

"Hey, it's my wedding night."

Ethan menggelengkan kepalanya. "Ya ampun. Padahal dulu kamu anti banget sama pernikahan. Tante Sharon sampai sakit kepala melihatmu. Tapi sekarang kamu keliatan begitu bahagia. Istrimu yang sexy itu benar-benar mengubah pikiranmu ya?"

Kaiden hanya mengulum senyum.

"Senyum mesum macam apa itu?" sindir Ethan.

"Senyum pria yang kelelahan karena harus memuaskan istrinya sepanjang malam."

"Astagaaa..." Ethan terkekeh. "Apa kabar dengan tidak ada seks sebelum kamu mengetahui rahasia Sofia? Perasaan baru kemarin kamu berkata begitu."

Kaiden berdehem, "Hm, misi itu ternyata harus dibatalkan."

"Ah, sudah kuduga. Aku kasian deh sama Sofia. Mimpi apa ya dia bisa jatuh ke tanganmu. Pasti dia sudah 'habis' sama kamu kan?"

"Well, semalam itu aku sudah bertekad untuk menjaga jarak tapi dia yang mendekatiku lebih dulu. Dan kami sama-sama menginginkannya."

"Ya. Ya. Aku percaya padamu. Tidak ada wanita yang sanggup menolakmu, kalau kamu sudah memberikan that 'come to bed now' look."

Kaiden langsung tertawa. "Shut up."

"Aneh sekali rasanya. Beberapa minggu lalu kamu masih bersungut-sungut karena terpaksa harus pergi ke sini. Sekarang wajahmu begitu puas karena menghabiskan malam pertama dengan istrimu."

Kaiden mendesah pelan, "Aku juga ga menyangka bakal jadi begini..."

"Kamu menikahi Sofia karena dia cantik dan sexy ya? Pervert... Sejak kapan kamu jadi so pervert begitu?" Ethan mencibir.

"Sejak aku ketemu Sofia." jawab Kaiden setengah bercanda.

Tetapi di dalam hatinya, dia membenarkan perkataannya. Sofia memang membuat Kaiden menjadi gila dan ingin selalu melakukan permainan yang panas dengan si cantik itu.

"Seriously. Kita ga sempet bicara panjang lebar di pesta pernikahanmu kemarin. Dan aku masih penasaran. Aku tau kalau ga ada yg bisa memaksamu melakukan sesuatu yang ga kamu sukai. Dan setelah aku melihat istrimu... Aku rasa aku dapat menebak alasanmu menikahinya dalam waktu singkat." kata Ethan berbau sindiran.

Kaiden tersipu, "Tapi, Ethan... Awalnya Sofia itu sangat dingin. Aku sudah bilang padamu kan kalau dia ga perduli akan dinikahkan dengan siapapun. Dia menikah karena orangtuanya yang meminta. Aku juga tidak mengerti."

Ethan tertengun, "Sofia belum menceritakan apapun padamu?"

"Kami sibuk melakukan hal yang lain tadi malam, jadi kami ga punya waktu untuk mengobrol."

Ethan mendengus mendengar jawaban temannya itu. "Kamu ini..."

"Dengar ya, Ethan. Aku rasa aku akan sangat sibuk dengan istriku untuk beberapa waktu ke depan. Aku harus mengajarkan banyak hal kepada istriku. Karena dia sama sekali ga berpengalaman." Kaiden mengedipkan matanya sambil tersenyum bangga.

The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang