Saatnya melanjutkan kisah pasangan gaje ini.... *kedip centil*
Selamat membaca ya, semoga suka :*
*****
"Jadi kamu akan terbang ke Maldives besok pagi?" Kaiden menatap sahabatnya yang duduk di kursi seberang. Seperti biasa siang ini mereka menikmati coffee at their favourite Cafe.
Ethan mengangguk lalu menyesap kopinya sedikit. "I have to. Claudia lagi kumat gilanya, aku mesti susul dia ke sana atau dia ga akan balik dalam satu atau dua bulan ini."
"Ck, ck, ck... Kamu apakan sih anak orang sampai begitu?"
"Ga diapa-apakan, Kai. Dia cuman ngambek aja karena aku terus mengundur - undur acara liburan kami. That's it." Lelaki itu mendesis pelan. "Dan akhirnya dia memutuskan untuk pergi liburan sendiri."
Tidak ada tanggapan dari Kaiden, Ethan menoleh pada sahabatnya yang tampak termenung.
Kaiden masih tetap tampan mempesona dengan aura dinginnya yang tak tersentuh. Tapi ada kesan muram yang kini terlihat, sepertinya ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Dan Ethan tau persis apa itu.
"Hey, apa yang kamu pikirkan? Do you miss her?"
Kaiden menoleh, "Hm? Siapa?"
Ethan mendengus. "Siapa, siapa... Your sexy wife! Sudah seminggu ini dia tinggal di villa peristirahatan keluargamu yang ada di pinggir kota kan?"
Kaiden mengangguk pelan, "Dia bilang dia butuh waktu untuk berpikir. Kami memang perlu berpikir secara jernih, tanpa ada... You know... Kalau kami berdekatan situasinya menjadi... terlalu sensual."
Ethan tersenyum kecil. "Terlalu sensual apa otak kamu aja yang penuh tentang hal - hal sensual tentang istrimu?"
Kaiden hanya mendelik.
"Whoah. Ditinggal sama istri selama seminggu, pasti berat ya untuk adik kecilmu yang besar itu." sindir Ethan sambil melirik bagian selangkangan sahabatnya sekilas. "Upss, Sorry. I mean pasti berat buat kamu." Dia berusaha menaikkan mood Kaiden dengan candaan recehnya.
"It's not about sex, man." Kaiden mendesah.
"I know, I know... I just teased you, Kai." Ethan menepuk pundak Kaiden. "At least Sofia ga pergi ke Maldives hanya untuk berpikir kan?" Lalu Ethan berdecak, "Ini bini - bini kita kenapa sih pada main kabur - kaburan? Apa mereka janjian? Ga takut apa ya, suami - suaminya digondol cewek lain?"
Kaiden akhirnya tersenyum tipis. "Kasian ya kita? Berasa jadi duda ga sih?"
"Amit - amit dah!" seru Ethan cepat.
Kaiden terkekeh.
Mereka kembali menyesap kopi masing - masing.
"Kenapa kamu ga jemput Sofia aja, Kai? Emang ga bisa ya dibicarakan bersama baik - baik? Kamu ga bisa menahan dirimu ketika ada di dekat Sofia?"
"Kamu tau kan aku bukan laki - laki yang otaknya penuh dengan hal mesum. But she's so hot. I mean, her sex appeal... Ah, I don't know... Gila kan?" Kaiden hanya menghela nafas.
"Iya, memang gila. Waktu istrimu datang ke kantor mau minta cerai, bukannya diajak ngobrol baik - baik. Eh malah diajak break-up seggs. Terus pakai acara dipanas- panasin dengan telepon Bella pula." Ethan geleng - geleng kepala. Dia sempat tak percaya ketika Kaiden menceritakan kejadian tak terduga itu padanya.
"Itu... aku beneran bodoh banget. Itu emang salah aku. Ga tau lah, kalau sama Sofia aku jadi melakukan hal - hal yang konyol yang gila." sesal Kaiden sambil mengusap wajahnya dengan kasar. "You know what, rasanya seperti mau mati waktu dia datang ke kantorku dan menyerahkan berkas pengajuan perceraian. Dadaku seperti ditikam melihat tandatangan dia di surat - surat itu." Lelaki yang tengah galau itu mendesah. "Apa dia benar - benar menginginkan perceraian ya?"
"Sofia itu marah sama kamu dan itu wajar. Sudahlah, Kai. Don't you think it's time to take her home so you both can talk about this matter heart to heart?"
"I don't know. Kalau dia udah siap pulang, pasti dia akan pulang kan."
"Kamu ga ngerti wanita sama sekali. Sofia maunya kamu menjemput dia, wanita kan selalu begitu. Ayolah, Kai. Pergi ke sana dan rayu dia agar mau seranjang lagi denganmu."
Kaiden tersenyum kecil. "Takutnya dia malah ga mau pulang kalau aku jemput."
"Ya ampun! Kemana perginya Kaiden yang selalu percaya diri kalau berhadapan sama siapapun, apalagi berhadapan sama wanita!"
"Ini istriku, Ethan. Ya bedalah..."
"Beda apanya? Emang kamu udah bertekuk lutut kalau sama Sofia ya. Kayaknya udah cinta mati kamu sama istrimu itu." cibir Ethan mengejek.
Kaiden hanya diam.
"Eh, bener ya?" selidik Ethan penasaran. "Udah ngaku aja, Kai. Don't you miss her?"
"Aku memang merindukan dia." Kaiden menerawang. "This's crazy, Ethan... Aku hanya ingin dekat dengan dia, hanya ingin merasakan dia ada di dekatku. Bukan untuk sex atau apapun. Sementara dia berpikir, I just want her for sex." Laki - laki itu menghembuskan nafasnya keras. "Aku rasa dia masih marah banget sama aku. Mungkin aku sangat menyinggung perasaannya, jadi dia ga mau terima teleponku. Aku hanya bisa tau keadaan Sofia dari penjaga villa."
"Yeah. You lost your mind karena kamu begitu cemburu pada mantan tunangan Sofia. Tapi kamu pernah berpikir ga, kalau kamu itu adalah laki-laki yang sangat beruntung karena nasib mengantarkan Sofia ke dalam pelukanmu tanpa kamu minta."
"I know..." Kaiden mengangguk kecil. "But maybe I will lose her..." gumannya terdengar. "Entah sampai kapan keberuntungan akan ada di pihakku, Ethan. Now that Anthony Newman is here. And he wants his fiancee back." Suara Kaiden terdengar sedih.
"Ex-fiancee, Kaiden. She's your wife now." Ethan menekankan. "Kamu harus mempertahankan Sofia dong. Don't let him take her away from you."
Kaiden mengerang pelan, "Masalahnya aku ingin Sofia bahagia... Tapi aku masih belum bisa terima kalau ternyata kebahagiaannya bukan bersama denganku. Mungkin dia bahagia dengan laki - laki sialan itu. Kenapa dia ga mati aja sih, oh God!" Dia mendesah kesal.
Ethan berdecak, dia menepuk bahu teman baiknya yang sudah seperti saudara kandung itu."Aku belum pernah lihat kamu seperti ini sebelumnya. Kamu sebegitu marah dan cemburu buta karena seorang wanita. Ini berbahaya, Kai. Kamu pasti bener - bener cinta sama istrimu itu sampai kamu jadi begini."
"Tapi Sofia ga cinta sama aku."
"Kamu yakin?"
"Dia bilang dia ingin bercerai denganku dan akan segera menikah dengan si Anthony sialan itu. Sofia ingin lepas dari aku, tapi aku ga bisa melepaskan dia. Dan aku juga ga mau berbagi, Ethan. God. Laki-laki mana yang rela berbagi? Aku bisa gila." Kaiden mengusap wajahnya, benar - benar galau.
Ethan menggelengkan kepala melihat kegundahan Kaiden.
"Ya Tuhan, Kai. Kamu pergi dan temui istrimu sekarang. Hey, you are Kaiden Alexander Lee. CEO dari T&K company. Buat Sofia menyerah dalam pelukanmu dan melupakan mantan tunangannya itu. Just give your best try so there will be no regret in the future. What do you think?"
Kaiden tertegun menatap sahabatnya.
"Lagipula ga baik juga jauhan lama - lama. Ayolah, pergi sekarang. Sebelum sore kamu akan sampai di sana dan malam ini kamu ga akan kedinginan lagi." Ethan mengedipkan matanya.
Kaiden akhirnya tersenyum. "Okay. Thanks, man."
*****
Si Maz Kai ini cinta tapi gengsi yah... Awas ntar kesalip sama mantannya Dek Fia, nangis kejer kamu Mazzz.... wkwkwkwk
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret
RomanceAda sebuah rahasia yang meliputi hubungan yang terjalin antara seorang CEO muda dan tampan yang berada dalam puncak hidupnya, dengan seorang gadis cantik yang menjalani hidupnya dengan hampa dan tanpa gairah. Apakah rahasia itu akan terungkap dalam...