Hope you will enjoy the story...
Please be kind and support me :)
______*****_______
Hari sudah beranjak malam. Kaiden berjalan cepat dengan langkah lebar, memasuki apartemennya dan buru-buru berjalan ke kamar tidur. Kepalanya penuh dengan berbagai macam pikiran yang membuat penasaran.
Dugaannya benar, Kaiden mendapati istrinya sedang berdiri di depan jendela kamar. Matanya yang terlihat merah dan berkaca-kaca menatap jauh keluar.
Sepertinya Sofia sedang melamun karena dia sama sekali tidak menyadari kehadiran Kaiden.
Sofia baru menoleh ketika dia mendengar suara deheman Kaiden."Kai?" Sofia langsung mengusap kedua matanya. "Oh, kamu udah pulang ya. Tunggu sebentar, aku akan menyiapkan air panas untuk mandimu."
Dia hendak berjalan keluar kamar tapi Kaiden segera memegang tangannya.
"Tadi aku bertemu petugas security di bawah. Dia bilang tadi sore ada seorang lelaki yang datang ke sini untuk mencarimu. Siapa dia?" Kaiden bertanya dengan nada dingin. Matanya menatap tajam.
Sofia terkejut. "Seorang lelaki?"
"Siapa dia?" Kaiden bertanya sekali lagi, merasa tidak sabar.
Mata Sofia kembali berkaca-kaca. "Emm.. Itu..."
"Sofia?"
"Di-dia... Namanya Anthony. Anthony Newman." jawab Sofia dengan suara serak.
Kaiden mengerutkan keningnya, dia belum pernah mendengar nama itu sebelumnya.
"Siapa dia? Apa kamu mengenalnya?"
Sofia mengangguk. "Iya. Aku mengenalnya." Dia menggigit bibir bawahnya, menahan isak. "Dia itu dulu... tu-tunanganku." Suara Sofia bergetar.
Kaiden terhenyak, "Tunangan?"
Dia merasa seperti ada sesuatu yang sangat dingin mengalir di punggungnya. Berbagai pikiran menakutkan muncul di benaknya. Tiba-tiba saja dia teringat pada mimpi buruknya beberapa waktu lalu.
"A-aku kira dia udah meninggal. Oh Tuhan..." Air mata Sofia akhirnya jatuh di pipi mulusnya yang halus. "Mereka bilang di-dia sudah meninggal. Aku ga tau kalau..." Dia tidak bisa menahan tangisnya yang pecah tak terkendali.
Kaiden masih terdiam, hanya bisa menatap Sofia yang menangis tersedu-sedu di hadapannya.
"Se-setahun... Setahun yang la-lalu..." kata Sofia tersendat-sendat di antara isak tangisnya yang pilu.
"Stop. Aku ga mau dengar." potong Kaiden dengan dingin sambil memalingkan wajahnya ke arah jendela.
"Ta-tapi... Tapi aku harus memberitahumu tentang..."
"Aku bilang aku ga mau dengar!" Nada suara lelaki itu meninggi.
Dan itu membuat Sofia berhenti bicara dan hanya terisak pelan.
Kaiden menatap wanita muda di depannya. Wajah cantik Sofia tampak begitu sendu, matanya yang indah terlihat merah dan basah. Ada kesedihan mendalam yang jelas terpancar di kedua mata itu. Pipi putihnya juga basah, bibir merahnya bergetar, nafasnya terdengar cepat, dan dada indahnya bergerak naik turun.
Sofia terlihat sangat emosional.
Kaiden memberikan waktu pada wanita itu untuk menumpahkan perasaannya lewat tangisan. Berharap setelahnya Sofia bisa merasa sedikit lega. Dia juga memberikan waktu untuk dirinya sendiri. Berharap dia tidak perlu mendengar kejutan yang tidak akan dia sukai tentang kehadiran mantan tunangan istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret
RomanceAda sebuah rahasia yang meliputi hubungan yang terjalin antara seorang CEO muda dan tampan yang berada dalam puncak hidupnya, dengan seorang gadis cantik yang menjalani hidupnya dengan hampa dan tanpa gairah. Apakah rahasia itu akan terungkap dalam...