#22

211 23 3
                                    

Di kantin RS.

Kini Sasa tengah bercanda dengan 2 orang disisi kanan dan kirinya. Chika begitu menyayangi keponakannya begitu juga dengan Ara yg sangat menyayangi keponakan dari kekasihnya.

Chika dengan telaten memasukkan makanan ke mulut mungil Sasa. Disela-sela kegiatan makannya, Sasa terlihat asik bermain dengan Ara.

"Om-om liat deh." Ucap Sasa menunjukkan lututnya yg terluka.

"Eh kenapa itu sayang?" Tanya Ara khawatir.

"Adek jatuh." Jawab Sasa.

"Kok bisa jatuh gimana ceritanya?" Tanya Chika ikut khawatir.

"Kemarin waktu mandi sama mama." Jawab Sasa membuat kedua Chika bertaut.

"Mama? Mama Flora?" Tanya Chika.

Sasa mengangguk gemas.

"Kok bisa?" - Chika.

"Adek lupa." - Sasa.

"Hadeh bocil...bocil...." - Chika.

Di tempat rumah kosong.

Terlihat seseorang yg baru saja tersadar dari pingsannya. Orang itu meringis kesakitan tanpa bisa berbuat apa-apa.

Ingin rasanya ia berteriak meminta bantuan tapi mulutnya dibungkam oleh kain yg memenuhi mulutnya. Setelah itu terdengar langkah kaki menggema diseisi ruangan tersebut.

"Hai bestie." Panggilnya lalu membuka penutup mulut yg ada dibibir Freya.

"Adel?" Freya.

"Yap. Apa kabar Frey?" Tanya Adel.

"Lepasin gue Del." Mohon Freya.

"Lepasin? Sorry gak dulu deh." - Adel.

"Lu mau nyebat gak?" Tawar Adel.

"Nih kalau mau." Ucap Adel menyodorkan rokok dan koreknya.

Freya diam tak bergerak sama sekali.

"Diem-diem bae lu." - Adel.

"Hm." - Freya.

"Kalau lu mau gue lepasin lu harus tinggalin Flora." - Adel.

"Tapi gue sayang sama dia." - Flora.

"Kalau ngomong tentang sayang sebenarnya gue juga sayang sama Marsha tapi gue gak mau rusak hubungan temen gue sendiri." - Adel.

"Lu suka Marsha? Sejak kapan?" - Freya.

"Sejak awal gue kenal dia." - Adel.

"Saat itu gue terpesona dengan kecantikannya. Bisa dibilang gue cinta pada pandangan pertama tapi gue harus ikhlasin dia setelah gue tau kalau Marsha ada hubungan sama Zee. Waktu itu sebenarnya gue sama Marsha tuh sama-sama saling suka tapi Zee jauh lebih berani mengungkapkan rasa sukanya ke Marsha sampai pada akhirnya gue harus melepaskannya demi kebahagiaan temen gue sendiri." Ucap Adel menceritakan masa lalunya.

"Terus Ashel?" - Freya.

"Kalau tentang Ashel gue setelah sekian lama baru 1 tahun ini gue suka sama dia. Jujur beberapa tahun yang lalu gue masih suka sama Marsha padahal sebenarnya gue udah jadian sama Ashel tapi namanya cinta gak bisa dipaksa kan? Tapi 1 tahun belakangan ini gue berusaha buka hati untuk Ashel yang bener-bener tulus mencintai gue apa adanya." Sambung Adel.

"Tapi gue bener-bener gak bisa ikhlasin Flora." - Freya.

"Lu pasti bisa. Kemana Freya yang dulu gue kenal?" Tanya Adel.

"Kemana Freya yang baik, Freya yang sopan, Freya yang menurunkan egonya demi kebahagiaan temannya? Jujur Freya sekarang bukanlah Freya yang gue kenal saat dulu. Gue kecewa dengan Freya yang sekarang." Ucap Adel dan Freya hanya diam menunduk mencerna setiap kata yg keluar dari mulut teman sekarirnya.

CAN YOU HELP ME INDIRA? [Mandira] [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang