#38

132 13 0
                                    

Keesokan harinya terlihat Lulu yg bangun lebih awal dari Raisha. Wanita tersebut melirik sekilas kearah samping tepat menatap wajah tampan sang suami. Ia mengelus-elus pipi Raisha dengan sangat lembutnya. Mengecup sekilas bibir Raisha dan ia dengan usilnya memberi kiss mark dileher Raisha sebanyak 3 tanda.

Karena terlalu lelah dengan kegiatan semalam, Raisha sampai tak terusik dengan semua perlakuan istrinya pada dirinya. Dengan sangat hati-hati Lulu bangkit dari kasurnya. Ia segera mandi sebelum melanjutkan aktivitas selanjutnya. Setelah 30 menit berlalu kini Lulu telah selesai dengan aktivitas mandinya bahkan wanita itu juga telah memandikan anaknya.

Lulu meletakkan Cia di kasur bersama Raisha yg masih tidur dengan nyenyak nya. Sebelum membangunkan Raisha, Lulu lebih dulu membersihkan kamarnya yg berantakan akibat ulah mereka semalam. Tak butuh waktu lama kini kamar tersebut telah kembali rapi seperti sebelumnya.

"Sayang, bangun yuk." Ucap Lulu membangunkan Raisha.

"Egghhh..." Erang Raisha yg merasa tidurnya terganggu.

"Bangun yuk." Suruh Lulu.

"Hm." Dehem Raisha lalu membawa Cia ke dalam dekapannya.

Lulu yg melihat hal itu justru tersenyum karena momen simpel Raisha dengan anaknya. Lulu ikut merebahkan tubuhnya disamping sang anak. Ia memeluk Cia sehingga posisi mereka Raisha memeluk Cia dan Lulu juga memeluk Cia jadi Cia berada diantara orang tuanya.

Lulu menatap wajah tampan sang suami dengan senyum manisnya.

"Makasih tuhan karena kau telah mengirimkan pria yang baik dan yang bisa memimpin keluarga kecil ku. Makasih juga karena kau telah menghadirkan buah hati kami yang sangat amat lucu yang mampu menambahkan kelengkapan dalam rumah tangga ini. Tolong jagalah rumah tangga kami ya Tuhan. Jangan biarkan orang ketiga merusak keluarga kecil kami." Batin Lulu.

"Sayang." Panggil Lulu mengelus pipi suaminya.

"Hm?" Jawab Raisha.

"Terus sama aku ya. Jangan tinggalin aku dan Cia. Kamu adalah sumber kebahagiaan ku. Kamu segalanya bagiku. Kamu separuh hidupku. Tolong jangan hadirkan orang ketiga dalam keluarga kita ya." Ucap Lulu.

"Iya." Singkat Raisha.

"Janji?" Ucap Lulu menyodorkan jari kelingkingnya.

"Janji." Ucap Raisha lalu ia menautkan kelingkingnya dengan kelingking sang istri.

"Aku janji akan selalu bersamamu sampai kapanpun itu. Apapun yang terjadi kita lewati bersama ya. Aku janji gak akan ada orang ketiga dalam rumah tangga kita." Ucap Raisha.

"Maafin aku kak. Untuk saat ini memang gak ada orang ketiga dalam keluarga kita tapi aku gak bisa menjamin untuk kedepannya apakah masih sama atau tidak. Tapi aku usahain buat gak ngelepasin kamu gitu aja. Ada Cia yang harus aku pikirkan masa depannya." Batin Raisha.

Di sisi Mandira.

"Sayang, bangun yuk." Ucap Indira.

"Egghhh..." Erang Amanda.

"Bangun yuk udah jam 8 loh." Ucap Indira lagi.

"Bentar 5 menit lagi." - Amanda.

"Gak ada 5 menitan. Ayo bangun sekarang!" Tolak Indira lalu menarik kedua tangan suaminya.

Mau tak mau Amanda menuruti keinginan sang istri. Dengan kesadaran yg belum terkumpul sepenuhnya, Amanda segera berjalan menuju kamar mandi. Ia tak fokus jadinya pria itu menabrak pintu yg masih tertutup cukup kerasnya.

BRAK!

"HAHAHAHA." Tawa Indira puas.

Amanda menatap Indira dengan wajah juteknya. Tangan yg mengelus-elus kening dan perasaan yg sedikit kesal.

CAN YOU HELP ME INDIRA? [Mandira] [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang