EKSTRA PART III

208 19 0
                                    

Kini kondisi rumah Mandira telah sepi hanya ada beberapa art, supir, dan satpam rumah saja. Semua pekerjaan rumah telah beres.

"Kamu mau kemana?" Tanya Amanda yg melihat istrinya tengah bersiap-siap dengan pakaian rapinya.

"Mau ke kantor." Jawab Indira sembari mengoleskan lipstik dibibirnya.

"Kantorku?" Tanya Amanda lagi.

"Iya emang kantor siapa lagi?" Tanya Indira balik.

"Aku ikut ya?" Tanya Amanda.

"Ya udah bentar aku siapin bajunya." Ucap Indira lalu berlalu menuju lemari pakaian dan mengambil setelan jas milik suaminya.

Dengan telaten dan sabar, Indira menggantikan pakaian suaminya.

"Gantengnya suami akuh." Puji Indira dengan kedua tangan yg menangkup pipi Amanda.

"Dari dulu kalik." Ucap Amanda.

CUP

Kecup singkat Indira dibibir Amanda.

"Yuk berangkat sekarang. Sini aku bantu dorong." Ucap Indira membantu mendorong kursi roda Amanda.

Skip perjalanan.

"Pagi Bu pak." Sapa karyawan yg berpapasan dengan Mandira.

"Pagi." Jawab Mandira ramah.

Mandira langsung menuju ruangan kerja milik mereka yg bertuliskan direktur utama.

"Kamu tunggu sini bentar ya aku mau meeting bentar aja kok. Mau bahas kerjasama kontrak. Wait ya sayang." Ucap Indira lalu mengecup kening suaminya sebelum pergi meninggalkan ruangannya.

Sekarang di ruangan direktur hanya tersisa Amanda seorang. Ia terlihat tengah memandangi seisi ruangan yg telah kurang lebih 4 tahun ia tinggalkan.

"Ternyata masih sama seperti saat terakhir aku kesini. Kamu sama sekali gak menyentuh ataupun memindahkan barang-barang disini. Sebegitu sayangnya kamu sama aku ya. Bahkan 3 tahun lebih aku meninggalkanmu, kamu masih setia menempatkan hatimu untukku tidak seperti kebanyakan orang yang akan langsung berpaling setelah ditinggalkan. Aku sayang kamu Indira." Monolog Amanda dengan mata yg mulai berkaca-kaca.

"Aku janji setelah ini gak akan lagi ada kata perpisahan. Aku akan selalu bersamamu dan anak-anak sampai kapanpun itu." Sambungnya.

1,5 jam kemudian pintu ruangan terbuka dan menampilkan seorang wanita dengan senyum manis dibibirnya dan juga smile eyes yg ia punya.

"Aduh manisnya bini gue."  Batin Amanda.

"Maaf bikin kamu nunggu lama." Ucap Indira lalu mengecup pucuk kepala suaminya.

"Gapapa aku maklum kok. Kalau meeting emang lama gitu." Balas Amanda lalu menarik pinggang istrinya untuk duduk dipangkuannya.

"Kamu makin hari makin cantik aja deh jadi makin sayang aku sama kamu." Bisik Amanda.

"Kamu juga semakin kesini semakin handsome  jadinya aku kangen disentuh sama kamu." Balas Indira sensual.

"Oh shit! Jadi horny aku." Ucap Amanda.

"Sentuh aku sayang." Ucap Indira.

"ku akan menyentuhmu sampai kedalam rahimmu." Balas Amanda lalu menggigit kecil cuping telinga Indira.

"Ssshh..." Erang Indira saat Amanda mulai nakal menjilati dan menghisap lehernya.

Karena sudah tak tahan, Indira langsung mendorong tubuh Amanda hingga punggungnya bersandar disandaran sofa.

CAN YOU HELP ME INDIRA? [Mandira] [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang