#16

250 26 5
                                    

CEKLEK...

Pintu ruangan Indira terbuka. Amanda menatap sumber suara dan terlihat senyum manis sang mama dengan anaknya digendongan Dey.

Dey sengaja membawa Trisha bertemu dan mami agar membuat Indira semakin cepat sadarnya. Bayi mungil itu terlihat tengah tertidur sangat pulasnya. Amanda menghampiri mamanya lalu mengambil alih Trisha dari Dey. Amanda menyuruh Dey duduk disamping branker istrinya.

Dey menggenggam tangan Indira.

"Cepat sadar ya sayang. Suami dan anak kamu merindukan kehadiranmu apa lagi untuk Trisha. Bayi itu sangat merindukan maminya. Dari awal dia menghirup dunia sampai saat ini dia belum pernah merasakan hangatnya pelukan maminya. Kata Manda dan bibi, setiap malam Trisha selalu rewel. Setiap malam Trisha enggan untuk tidur. Dia selalu menangis setiap hari dan mungkin ia merindukan ibunya." Ucap Dey panjang lebar.

Amanda diam menyimak interaksi antara mamanya dan istrinya. Pria itu berdiri tepat disamping mamanya.

Tak terasa air mata Amanda kembali keluar bahkan ada beberapa tetes air mata yg menjatuhi pipi Trisha. Jujur Amanda sangat merindukan kehadiran istrinya dalam hidupnya.

"Sayang bangun yuk aku kangen suaramu." Batin Amanda dan tiba-tiba jari Indira bergerak secara perlahan.

Dey yg melihat itu langsung menekan tombol darurat.Tak berselang lama datanglah seorang dokter dan suster yg bertugas.

Mereka bertiga dipersilahkan untuk keluar terlebih dahulu.

Amanda yg tidak tau apa-apa merasa heran dan bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Apa yg terjadi pada istrinya? Apakah Indira telah sadar?

"Mah Indira kenapa?" Tanya Amanda pada Dey.

"Tadi mama liat jarinya Indira gerak." - Dey.

"Jadi...." - Amanda.

"Berdoa saja yang terbaik buat dia." - Dey.

Tak butuh waktu lama dokter keluar menemui Amanda dan Dey.

"Gimana kondisi menantu saya dok?" Tanya Dey.

"Alhamdulillah kondisi pasien telah pulih. Pasien telah sadar dan sekarang tengah istirahat." - dokter.

"Alhamdulillah terimakasih ya Allah." Ucap Amanda dan Dey bebarengan.

"Pasien akan kami pindahkan ke ruang biasa." - dokter.

"Pindahkan ke ruang VIP saja. Berapapun biayanya saya gak peduli yang penting berikan perawatan yang terbaik untuk istri saya." Perintah Amanda.

"Baiklah."  Ucap dokter itu lalu membawa branker Indira dibawa ke ruang VIP sesuai perintah Amanda.

Amanda dan Dey mengikuti laju roda branker Indira dan sampailah mereka di ruang yg Amanda minta.

Dilain tempat Flora.

Terlihat flora tengah memainkan ponselnya sampai tiba-tiba ada chat masuk ke ponselnya.

Kak Chika

"Flo lu dmn?"
"Bisa ketemuan gk?"

"Bisa kak. Ada perlu apa emg?"

"Penting"

"Ok"
"Dmn?"

"Di kafe Sakura 48 aja gmn?"
"Lu tau kan?"

"Iy gw tau"

"Jgn lama². Gw tunggu disana"

"Y"

CAN YOU HELP ME INDIRA? [Mandira] [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang