"Maaf lama." Ucap Amanda kepada kedua sahabatnya.
"Santai aja gue juga baru sampai kok." Ucap Willy.
"Lu enak bilang gitu gue yang udah nunggu setengah jam (30 menit) yang lalu apa kabar bro?" Ucap Jack.
"Hehe maap broh." Ucap Willy dengan senyumnya.
"Dah lama kita gak kumpul ya." Ucap Willy.
"Iya udah lama banget gilak." Sambung Jack.
"Ini kan kita lagi kumpul bro." Ucap Amanda yang mendapat tamparan di punggungnya.
"Kenapa lu nampar gue?" Tanya Amanda.
"Elu sih ngeselin." Jawab Willy.
"Lah kok bisa? Emang bener kan kita lagi kumpul." Ucap Amanda tak mau kalah.
"Bener sih yang diucap Manda tapi bukan gitu konsepnya anjir." Ucap Jack.
"Sama aja intinya kita kumpul." Final Amanda.
"Iyain dah biar seneng." Pasrah Jack dan Willy.
"Wajib sih." Ucap Amanda senang.
"Terserah kamu lah mas." Ucap Willy melambai seperti boti.
"Najis." Ucap Amanda sinis.
"Hahaha!" Tawa Jack dan Willy.
"Eh btw diantara kalian berdua siapa yg mau nikah dulu? Kasihan tau cwe kalian udah berkali-kali dipake tapi belum juga dihalalin." Ucap Amanda.
"Anjir pelan-pelan Napa kalau ngomong. Kalau orang-orang tau gimana?" Ujar Jack.
"Makanya buruan nikahin mantan gue. Kasihan gila kalau seumpama amit-amit pisan tiba-tiba dia hamil duluan gimana?" Ucap Amanda membungkam mulut Jack.
"Gue enggak loh Man." Ucap Willy tiba-tiba.
"Sekarang sih emang enggak tapi kalau udah bertahun-tahun pasti bakal sama juga lu." Ucap Amanda.
"Gue gak kayak Jack ya! Gue mau hs kalau gue udah nikah sama tuh orang. Kalau belum mah ya mana sudi gue." Ucap Willy tak terima.
"Nyenyenye." Jawab Amanda mengejek.
"Tenang aja bro gue akan nikahan Elya kok." Jawab Jack.
"Kapan?" - Amanda.
"Bulan depan." - Jack.
"Hah?" - Amanda.
"Iya. Bulan depan gue nikah sama mantan pacar lu itu." - Jack.
"Gue pegang omongan lu. Kalau sampai bulan depan lu belum nikahin dia, gue gak segan-segan pisahin kepala lu dari tubuh lu itu. CAMKAN ITU!" Ancam Amanda.
"Kok serem amat bro." - Willy.
"Terserah gue." - Amanda.
"Lu masih suka ya sama Elya itu?" - Jack.
"Enggak." - Amanda.
"Terus kok kayak peduli banget sama dia?" - Willy.
"Dia keponakannya ibunya kak Chika." - Amanda.
"Oh." - Jack & Willy.
"Terus kenapa lu kelihatan perhatian banget sama dia?" - Willy.
"Nah betul tu apa yang diucap Willy." - Jack.
"Kan gue udah bilang kalau dia keponakannya ibunya kak Chika jadi dia secara tidak langsung ya saudara gue dong." - Amanda.
"Baru tau gue. Waktu lamaran soalnya gak liat tuh mamanya kakak lu itu." - Jack.
"Emang lu tau wajahnya mamanya kak Chika?" - Amanda.
"Ya enggak atuh gimana sih!" - Jack.
"Kebanyakan nonton bokep." Ucap Willy santai dengan watados nya.
"Buat bekal kalau nikah bro." Jawab Jack.
"Belum nikah aja udah dipraktikkin bodoh." Kesal Amanda.
"Hehe." Cengir Jack.
Di kantor Raisha
"Sayang, itu loh anaknya mau minta gendong kok malah dibiarin aja sih." Ucap Lulu sedikit kesal dengan sikap suaminya yg lebih mementingkan laptop dihadapannya dibandingkan anaknya sendiri.
Raisha melirik anaknya sekilas lalu menggendongnya untuk dibawa dalam pangkuannya. Ia menghujani beberapa ciuman disekujur wajah Cia. Cia yg diperlakukan seperti itu merasakan geli dan berujung tertawa.
Lulu tersenyum menyaksikan interaksi kedua manusia berharga dalam hidupnya itu. Tak ayal ia selalu mengucap syukur pada Tuhan yang maha esa.
"Sayang." Panggil Lulu.
"Hm?" Jawab Raisha menaikkan salah satu alisnya.
"Aku ijin mau ketemu Adel boleh?" Tanya Lulu hati-hati.
"Adel? Kak Adel maksud kamu?" Tanya Raisha yg baru ingat.
"Iya. Boleh ya." Mohon Lulu dengan puppy eyes nya.
"Kapan?" Tanya Raisha.
"Hari ini." Jawab Lulu.
"Sama?" Tanya Raisha lagi.
"Sama temen-temen JMT yang lain. Ada juga kak Gita, Kathrin, Marsha, Zee, Olla, kak Chika juga kok." Jawab Lulu.
"Ya udah boleh tapi gak boleh nyetir sendiri." Ijin Raisha.
"Iya." Jawab Lulu.
"Cia kamu bawa?" Tanya Raisha.
"Iya dong." - Lulu.
"Cia biar sama aku aja." - Raisha.
"Kenapa?" - Lulu.
"Gapapa biar kamu bisa lebih leluasa reuni sama mereka." - Raisha.
"Tapi kamu kan masih ada kerjaan loh sayangku." - Lulu.
"Meeting ku hari ini udah selesai kok tinggal tanda tangan beberapa berkas yang dikasih sekretaris ku aja sekalian biar aku Deket sama anakku sendiri." - Raisha.
"Ya udah terserah kamu." Pasrah Lulu.
"Aku berangkat sekarang ya." Pamit Lulu menghampiri suami dan anaknya.
"Iya. Hati-hati kamu ya." Ucap Raisha menjulurkan tangannya agar dicium Lulu.
"Iya sayangku, gantengku, cintaku, suamiku. Ya udah aku berangkat dulu ya." Ucap Lulu mencium kedua pipi dan kening Raisha.
"Ini enggak?" Tanya Raisha menunjuk bibirnya.
"Ada Cia sayang." Jawab Lulu melirik anaknya.
"Tunggu bentar." Raisha mengambil map yg berisikan data perusahaan lalu ia taruh didepan pandangan Cia agar anak itu tak melihat apa yg dilakukan kedua ortunya.
"Ayo Cia udah gak liat kok." Suruh Raisha.
CUP
Hanya sebatas menempel tak lebih lalu terlihat senyum kemenangan di wajah Raisha.
"Lanjut nanti malem ya." Bisik Raisha.
"Iya." Pasrah Lulu.
Segini dulu ya ges
Maaf kalau gk nyambung sama chapter sebelumnya
Semoga kalian masih suka ya sama ceritanya
Janlup komen and vote
Happy reading ges
See you next chapter 🥰
[26-6-2024]
IG: salsabilafahrunnisa1
📍 Salatiga, Jawa Tengah
BERSAMBUNG . . .
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN YOU HELP ME INDIRA? [Mandira] [Season 2]
FantasyMenceritakan kelanjutan kisah dari seorang gadis bernama Indira yang mencari keberadaan sang pacar yang bernama Amanda Kalian penasaran dengan kisah cinta mereka berdua? Jangan lupa baca, vote, and follow ya kawan . . . GxG (Futa) Cerita hanya fiksi...