#23

208 25 2
                                    

"Ini bener rumahnya bukan sih?" Tanya Willy pada Jack.

"Kalau dari maps yang dikasih Manda sih bener disini. Coba lu tanya tuh satpam sana." Suruh Jack setelah melihat ada 1 satpam yg bertugas.

"Matamu! Harusnya elu yang turun tolol." Kesal Willy.

"Oh iya hehe." Jawab Jack lalu turun menghampiri satpam itu.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Jack kembali masuk ke dalam mobil.

"Katanya bener ini rumahnya. Mobilnya disuruh taruh didalam aja biar aman." - Jack.

"Oke." - Willy.

Willy melajukan mobilnya memasuki pekarangan rumah Flora dan juga Amanda.

Setelah itu mereka turun dari mobil dan berjalan menuju pintu utama di rumah tersebut.

TOK...TOK...TOK...

"PERMISI! ASSALAMU'ALAIKUM!" Panggil Jack.

Tak lama pintu terbuka dan menampilkan seorang wanita paruh baya.

"Ya dengan siapa dan ada perlu apa?" Tanya wanita itu.

"Apakah Flora nya ada?" Tanya Jack.

"Sudah ada janji dengan nyonya?" Tanya art.

"Sudah." - Jack.

"Baik silahkan masuk. Tunggu sebentar ya saya panggilkan non Flora terlebih dahulu." Ucap art itu lalu pergi meninggalkan mereka.

Tak berselang lama muncullah seorang wanita yg masih muda dengan pakaian santainya tapi dengan harga yg tidak kaleng-kaleng.

"Ada apa?" Tanya wanita itu to the point.

"Dengan Flora?" Tanya Jack.

"Iya dengan saya sendiri. Kamu siapa?" - Flora.

"Ini saya ingin menyerahkan ini untuk anda. Tolong segera ditandatangani saat ini juga." Ucap Jack menyerahkan amplop yg diberikan Amanda tadi.

Flora menerimanya dan membuka isi surat tersebut. Alangkah terkejutnya ketika ia membaca kalimat gugatan cerai dari sang suami. Flora menutup mulutnya tak percaya dengan apa yg ia baca saat ini.

"Kapan dia memberinya kepada kalian?" Tanya Flora.

"Tadi." - Jack.

"Udah gak usah banyak omong segera tanda tangan sekarang juga!" Ucap Willy tegas.

Flora dengan berat hati menanda tangani surat tersebut dengan perasaan yg tak karuan. Setelah menandatangani surat itu, Flora menyerahkannya kembali pada Jack.

Jack menerimanya lalu berpamitan untuk pergi dari rumah itu.

Setelah kepergian Jack dan Willy dari rumahnya, terlihat Flora diam melamun dengan entah apa yg dipikirkan wanita itu. Flora telah kehilangan kekasihnya dan sebentar lagi ia juga akan kehilangan suaminya dan secara otomatis ia juga akan kehilangan kedua putrinya.

Jujur Flora belum siap untuk kehilangan semuanya. Jujur semuanya sangat berarti bagi hidupnya tapi apa boleh buat? Semuanya hilang juga karena kesalahannya sendiri.

Di kantin RS.

Chikara sudah kembali dari mengisi perut mereka dan juga si kecil Sasa. Mereka bertiga kini berjalan kembali ke kamar inap Indira. Sepanjang perjalanan Sasa terus mengoceh tanpa henti didalam gendongan Ara. Chika yg melihatnya dibuat gemas dengan tingkah bocah satu itu. Gimana gak gemes orang selain gak bisa berhenti ngoceh Sasa juga selalu memainkan alis Ara dan juga selalu memukuli wajah Ara membuat sang empu mengerang kesakitan.

CAN YOU HELP ME INDIRA? [Mandira] [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang